Advertorial

Pemkot Surabaya Terima Sederet Penghargaan, Wali Kota Eri Cahyadi : Ini Tak Lepas dari Peran Masyarakat

Kompas.com - 09/07/2022, 10:39 WIB

KOMPAS.com - Seorang pemimpin harus mampu berpikir secara inovatif, kreatif, dan solutif dalam menyelesaikan setiap masalah. Begitu bunyi kutipan yang selalu ditekanan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam beberapa kesempatan kepada seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Penekanan yang disampaikan Eri Cahyadi dalam membangun Surabaya, mendorong camat, lurah, hingga Kepala Perangkat Daerah (PD) untuk berinovasi memberikan kemudahan dan kedekatan pelayanan publik kepada masyarakat.

Satu di antara hasil yang bisa dirasakan masyarakat saat ini adalah dalam mengurus administrasi kependudukan di kantor dinas Pemkot Surabaya. Masyarakat kini bisa bertemu langsung dengan camat dan lurah setiap Jumat.

"Tujuan utama kami adalah memudahkan pelayanan ke masyarakat,” kata Eri Cahyadi melalui keterangan resmi, Sabtu (9/7/2022).

Selain kemudahan pelayanan publik, penguatan ekonomi juga menjadi fokus utama Eri Cahyadi. Melalui program padat karya, Pemkot Surabaya memanfaatkan lahan-lahan aset yang dimiliki untuk digunakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Aset tersebut mencakup lahan kosong, Bekas Tanah Kas Desa (BTKD), tambak, sampai Taman Hutan Raya (Tahura). Seluruh aset tersebut kemudian dikelola MBR dengan bermacam-macam klasifikasi bidang usaha. Mulai dari pertanian, perikanan, budidaya maggot, cuci motor, laundry, serta jasa potong rambut dan kafe.

“Tujuan akhir program padat karya adalah mengentas kemiskinan di Kota Surabaya,” jelas Eri Cahyadi.

Upaya mengentas kemiskinan di Surabaya juga dilakukan Eri Cahyadi melalui program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Langkah tersebut didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya melalui aplikasi pemasaran digital e-peken. Lewat e-peken, Pemkot Surabaya menghimpun dan memasarkan produk toko kelontong serta UMKM kepada masyarakat.

"Kami terus gerakkan UMKM Surabaya agar bisa mandiri. Diharapkan upaya padat karya ini bisa meningkatkan taraf hidup warga Surabaya,” ujarnya.

Tak ketinggalan, dunia pendidikan juga menjadi perhatian serius Eri Cahyadi. Meski sekarang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat bukan lagi menjadi kewenangan pemkot, tetapi pihaknya tetap aktif memberikan intervensi kepada para pelajar.

Bentuk intervensi tersebut diwujudkan dengan menembus ijazah 729 pelajar SMA/SMK sederajat bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya.

"Karena bagaimanapun ijazah ini sangat penting untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun untuk bekerja," katanya.

Ide pemikiran yang dicetuskan Eri Cahyadi memantik perhatian dan apresiasi dari banyak pihak. Apresiasi ini dimanifestasikan melalui sederet penghargaan nasional yang diberikan kepada Pemkot Surabaya maupun Eri Cahyadi.

Salah satu penghargaan yang diberikan pada Eri Cahyadi adalah Baznas Award 2022. Penghargaan ini diberikan karena Eri Cahyadi dinilai sebagai salah satu kepala daerah yang peduli dengan Gerakan Zakat Indonesia.

"Saya yakin, zakat Kota Surabaya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umat di Kota Surabaya," ujarnya.

Deretan penghargaan yang diterima Wali Kota Eri CahyadiDOK. Istimewa Deretan penghargaan yang diterima Wali Kota Eri Cahyadi

Penghargaan lain yang diterima Eri Cahyadi bahkan berasal dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan ini diberikan atas rekor pemrakarsa dan penyelenggara lomba inovasi daerah peserta terbanyak se-Indonesia.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Senior Manager Muri Jusuf Ngadri kepada Eri Cahyadi saat Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729, Selasa (31/5/2022).

Tak hanya itu, keberhasilan dalam penanganan dan pengendalian Covid-19 di Kota Pahlawan juga mendapat respons baik dari Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi).

Eri menyebut, keberhasilan dalam penanganan Covid-19, tak lepas pula dari peran serta TNI-Polri, serta seluruh stakeholder dan elemen masyarakat.

"Membangun kota itu perlu gotong-royong, hal ini kami awali dari Covid-19," katanya.

Kemudian, sinergi aktif dengan kepolisian di Surabaya yang dilakukan Eri Cahyadi bersama jajarannya juga mendapat respons positif dari Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur.

Dua penghargaan sekaligus dari Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya dan 'Tan Hana Dharma Mangrwa' dari Kapolda Jawa Timur diterima Eri Cahyadi saat peringatan Hari Bhayangkara, Selasa (5/7/2022).

"Ini merupakan kebanggan tersendiri bagi saya pribadi, serta seluruh jajaran Pemkot Surabaya. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kami bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan semua instansi dan elemen yang ada," ujar Eri Cahyadi.

Meski demikian, Eri Cahyadi juga mengapresiasi jajaran kepolisian, khususnya Polrestabes Surabaya dan Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak.

Selama ini, jajaran kepolisian dan TNI selalu bersinergi aktif dengan Pemkot Surabaya dalam penanganan dan pengendalian Covid-19. Termasuk, dalam dapat menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Pahlawan.

"Saya mewakili seluruh warga Kota Surabaya beserta jajaran Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Pak Kapolda Jawa Timur dan Kapolrestabes Kota Surabaya," tutur Eri Cahyadi.

Eri Cahyadi juga kerap menjadi menjadi sorotan media. Baik media sosial maupun media cetak dan digital. Utamanya ketika berkaitan dengan kebijakan atau inovasi baru di Kota Surabaya.

Banyaknya pemberitaan di ranah media, membuat Eri Cahyadi dinobatkan sebagai salah satu pemimpin terpopuler dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Indonesia. Penghargaan ini diserahterimakan dalam acara puncak ulang tahun SPS ke-76 di Pekanbaru, Riau, pada Rabu (6/7/2022).

"Penghargaan ini membawa semangat agar pemkot bisa terus bersinergi dengan semua stakeholder yang ada," terangnya.

Pria yang akrab disapa Cak Eri ini menegaskan, membangun sebuah kota tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemkot Surabaya. Dibutuhkan sinergi dan gotong-royong dari semua stakeholder dan berbagai elemen masyarakat.

"Jadi membangun kota tidak bisa sendiri, tapi sinergi dengan semua stakeholder yang ada, Insyallah akan membawa kebahagiaan bagi warga Kota Surabaya," tuturnya.

Keberhasilan dalam membangun kota, diakui Eri Cahyadi bisa terjadi apabila semua rakyat di Surabaya mau mencintai kotanya dari hati.

"Dengan warga dan sinergi yang hebat, saya selalu mengatakan bukan wali kota yang hebat, tapi orang-orang yang cinta dengan Surabaya," tuturnya.

Cak Eri menegaskan, menjadi seorang pemimpin harus mampu berpikir solutif, inovatif ,dan kreatif dalam menyelesaikan setiap masalah.

Baginya, pemimpin yang berhasil bukanlah yang mampu menunjukkan siapa dirinya, melainkan bagaimana pemimpin itu dapat berkolaborasi dengan seluruh elemen serta mampu menggerakkan semuanya.

"Sebagai seorang pemimpin jangan pernah menyerah pada keadaan. Tapi, bagaimana kita (pemimpin) mampu mencari solusi, berpikir inovatif, kreatif, serta memiliki integritas," tandasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com