Advertorial

Presiden Jokowi Dorong Akselerasi Pendidikan Vokasi, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/07/2022, 20:06 WIB

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kabinet Indonesia Maju memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi. Lantas, mengapa pemerintah memilih pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan SDM?

Dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini, krisis kesehatan dan ekonomi melanda dunia, termasuk Indonesia.

Oleh sebab itu, Indonesia perlu mengejar ketertinggalan, menyelesaikan masalah-masalah fundamental, serta mempersiapkan dan melaksanakan strategi di bidang pengembangan SDM.

”Infrastrukturnya baik, SDM-nya kuat, kelembagaan dan cara kerjanya efisien. Itulah modal kita untuk bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah dan akan bisa membawa kita menjadi negara maju,” tutur Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/7/2022).

Pengembangan SDM, kata Jokowi, sangat terpusat di lembaga pendidikan tinggi. Sebab, di sana terdapat ekosistem pembelajaran yang baik, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta potensial untuk mengembangkan inovasi.

Menurutnya, kehadiran perguruan tinggi vokasi, khususnya politeknik, dapat menjadi solusi untuk mengisi ekosistem pembelajaran berbasis praktik yang mendorong mahasiswanya memiliki tingkat kemahiran tinggi saat lulus.

"Akan tetapi, kita harus akui, di luar pendidikan tinggi, ada industri yang langsung bekerja di lapangan, yang praktik langsung di lapangan, ada ekosistem kewirausahaan, dan ada research and development. Ini merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda kita, apalagi dalam pendidikan vokasional,” jelas Jokowi.

Lembaga pendidikan tinggi vokasi

Lembaga pendidikan tinggi atau perguruan tinggi vokasi sendiri terdiri dari beberapa jenis, salah satunya politeknik. Melalui politeknik, mahasiswa akan dibekali keterampilan dengan pengetahuan dasar teoretis yang cukup dan sikap disiplin yang tangguh.

Kehadiran politeknik diharapkan dapat mendorong siswa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk melanjutkan studi tingkat tingginya di politeknik.

Selain itu, politeknik juga bisa menjadi alternatif pendidikan tinggi bagi lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) yang ingin lebih meningkatkan kemampuan teknis, selain kemampuan ilmiah.

Salah satu politeknik yang bisa menjadi pilihan bagi calon mahasiswa adalah Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP). Saat ini, MNP membuka program penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023 dengan beragam penawaran beasiswa yang menarik.

Politeknik yang menjadi bagian dari kelompok Kompas Gramedia itu merupakan lembaga pendidikan tinggi program sarjana terapan yang setara dengan program sarjana di universitas. Beberapa program studi yang ditawarkan adalah digital animation, e-commerce logistics, dan event management.

Ketiga jurusan tersebut dinilai cukup relevan dengan perkembangan industri pada saat ini dan masa depan. Dengan begitu, lulusannya mampu lebih cepat diserap oleh industri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com