Advertorial

Serap 1.200 Tenaga Kerja, PT ABC Mulai Bangun Smelter Nikel BerKapasitas 40.000 Ton

Kompas.com - 27/07/2022, 07:39 WIB

KOMPAS.com - Smelter nikel dengan kapasitas 40.000 ton per tahun milik PT Anugerah Barokah Cakrawala (ABC) mulai dibangun, Senin (25/7/2022).

Acara ground breaking smelter digelar di Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Smelter nikel PT ABC dibangun di atas lahan seluas 329 hektare dan masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) milik Jhonlin Group.

CEO Jhonlin Group Ghimoyo mengatakan, smelter nikel tersebut akan mengutamakan menyerap tenaga kerja lokal atau warga Kabupaten Tanah Bumbu.

"Smelter nikel PT ABC akan mampu menyerap tenaga kerja lebih kurang 1.200 orang," ujar Ghimoyo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (26/7/2022).

Untuk bahan baku, kata Ghimoyo, ore nikel akan didatangkan dari dalam dan luar negeri. Ore nikel itu akan diolah di smelter PT ABC menjadi baterai.

"Sumber ore smelter PT ABC tersebut berasal dari wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Australia," katanya.

Ghimoyo menambahkan, pembangunan smelter nikel PT ABC menelan anggaran yang tidak sedikit.

"Investasinya sebesar lebih kurang Rp 6 triliun dan pembangunan ditargetkan rampung 12 sampai 18 bulan ke depan," tambahnya.

Jika selesai terbangun, smelter tersebut akan melengkapi sejumlah fasilitas industri lain yang sudah berdiri lebih dulu di KEK milik Jhonlin Group, seperti Pabrik Biodiesel kapasitas 1.500 ton per hari (TPD).

“Selain itu, juga berdiri pabrik minyak goreng berkapasitas 250 TPD, conveyor crusher plant 36 juta per tahun, (serta) Jetty container dan HSD Storage tank 6 x 5.000 MT," ujar Ghimoyo.

Selain fasilitas yang telah disebutkan, ia memastikan sejumlah fasilitas dan pabrik lain juga tengah dalam proses pembangunan, antara lain, Pabrik Kemasan Plastik, Areal Pergudangan, Areal Konsesi Pelabuhan, Pabrik Plywood, Water Treatment Plant, Container Yard, dan Power Plant 200 megawatt.

"Jika pabrik smelter akan menyerap 1.200 tenaga kerja, kawasan ekonomi khusus tak kurang akan menyerap 10.000 tenaga kerja," tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau