Advertorial

Dukung Percepatan Penanggulangan Stunting, Danone Indonesia Luncurkan Iklan Layanan Masyarakat

Kompas.com - 27/07/2022, 18:44 WIB

KOMPAS.com Stunting merupakan permasalahan kesehatan serius yang dihadapi anak-anak Indonesia dan bisa mengancam masa depan bangsa. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021, Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang tinggi, yakni 24,4 persen.

Kondisi tersebut pun menjadi salah satu tantangan dalam upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045. Sebab, stunting tidak hanya berdampak pada kondisi fisik saja, tetapi juga pada tingkat kecerdasan dan daya saing generasi penerus bangsa di masa depan.

Pemerintah sendiri telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Target penurunan prevalensi stunting secara signifikan dari 24,4 persen menjadi 14 persen pada 2024 juga sudah dibuat. Upaya ini ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Drs Sukaryo Teguh Santoso, MPd menjelaskan bahwa untuk mencapai target itu, penurunan stunting harus mencapai 2,6 persen per tahun.

Guna memaksimalkan upaya pemerintah dalam menurunkan stunting, Danone Indonesia pun turut ambil bagian dengan meluncurkan iklan layanan masyarakat bertajuk “Cegah Stunting itu Penting”. Peluncuran iklan ini sekaligus memperingati Hari Anak Nasional 2022, Danone Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah untuk meluncurkan Iklan Layanan Masyarakat.

Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, upaya pemerintah selaras dengan misi perusahaan, yakni menjaga kesehatan masyarakat melalui makanan dan minuman.

Tujuan pembuatan iklan layanan masyarakat tersebut, lanjut Vera, adalah untuk mengedukasi publik tentang pencegahan dan penanganan stunting lewat enam pesan kunci.

Adapun keenam pesan kunci tersebut, antara lain meminum tablet penambah darah setiap hari, mengikuti kelas ibu hamil agar janin sehat, dan cukup air susu ibu (ASI) saja sampai usia enam bulan, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir; pakai jamban sehat, dan rutin ke pos pelayanan terpadu (posyandu) setiap bulan.

Saat ini, video iklan Cegah Stunting itu Penting telah siap untuk ditayangkan dan disebarluaskan ke masyarakat melalui media elektronik, kanal digital, dan media sosial (medsos). Iklan ini dibuat sebagai bentuk edukasi publik untuk tujuan pembangunan perubahan perilaku.

“Kami berharap, inisiatif ini dapat mendukung target penurunan angka stunting di Indonesia dan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia dapat memahami tentang pencegahan stunting,” ujar Vera dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (26/7/2022).

Bentuk kerja sama pentaheliks

Peluncuran iklan layanan masyarakat ?Cegah Stunting itu Penting?, Senin (25/7/2022) Dok. Setwapres Peluncuran iklan layanan masyarakat ?Cegah Stunting itu Penting?, Senin (25/7/2022)

Untuk diketahui, pencegahan stunting masih menjadi fokus pemerintah untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia pada 2045. Sebab, permasalahan stunting bisa berdampak panjang pada kesehatan dan produktivitas sumber daya manusia (SDM).

Dari segi ekonomi, stunting menimbulkan kerugian sebesar 2-3 persen dari produk domestik bruto (PDB) per tahun atau lebih dari Rp 500 triliun per tahun, dengan asumsi PDB Indonesia pada 2021 sebesar Rp 16.970 triliun.

Kerugian tersebut terjadi karena anak yang mengalami kondisi stunting berpeluang mendapatkan penghasilan 20 persen lebih rendah ketimbang anak yang tidak mengalami stunting ketika dewasa.

Menurut Teguh, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah edukasi publik. Namun, upaya edukasi ini masih memiliki sejumlah kendala. Salah satunya, keterbatasan sumber daya untuk advokasi dan edukasi stunting di masyarakat.

“Kami memiliki optimisme yang besar bahwa target ini dapat tercapai bila dilakukan secara pentaheliks dengan melibatkan pihak swasta, perguruan tinggi, masyarakat, dan media,” ujar Teguh.

Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Nissa Cita Adinia, SSos, MCommun pun mendukung upaya tersebut.

Nissa mengatakan, iklan layanan masyarakat tentang stunting merupakan alat yang efektif dalam menjangkau masyarakat luas. Pasalnya, metode ini dapat meningkatkan kesadaran atau awareness publik dan mengedukasi perilaku kunci yang berpengaruh dalam mencegah stunting.

Oleh karena itu, strategi penanganan dan pencegahan stunting melalui pendekatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) publik, seperti tayangan iklan “Cegah Stunting itu Penting” oleh Danone Indonesia, merupakan salah satu langkah efektif yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat.

Apresiasi untuk Danone Indonesia

Atas upaya Danone Indonesia dalam mewujudkan edukasi publik, Teguh mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih. Pasalnya, perusahaan yang memiliki visi perusahaan “One Planet, One Health” ini telah mendukung penguatan program KIE untuk pencegahan stunting.

Apresiasi kepada Danone Indonesia juga datang dari Nissa. Sebab, katanya, iklan yang dibuat perusahaan ini memuat kedua figur orangtua, yakni ayah dan ibu.

“Kemunculan kedua figur tersebut berarti juga menunjukkan pencegahan stunting dari rumah bukan hanya menjadi tanggung jawab perempuan atau sang ibu. Hal-hal seperti ini penting ditampilkan,” ujar Nissa.

Ia berharap, iklan tersebut mampu mengedukasi kebiasaan-kebiasaan mudah yang selayaknya bisa dilakukan dari rumah untuk mencegah risiko stunting.

Sebagai informasi, selain edukasi melalui iklan layanan masyarakat, Danone Indonesia juga memiliki program berbasis multistakeholders “Bersama Cegah Stunting”. Program ini sudah digalakkan sejak 2003 dan telah menjangkau lebih dari 1 juta penerima manfaat.

Program tersebut mengintegrasikan intervensi spesifik dan sensitif dengan memfasilitasi koordinasi, identifikasi, dan informasi terkait lokasi stunting. Program ini juga memberikan pemberdayaan, penyuluhan, penelitian, pemantauan serta evaluasi edukasi untuk masyarakat penerima manfaat.

Selain itu, perusahaan juga memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang lewat program Isi Piringku, meningkatkan kebiasaan minum air putih 7-8 gelas lewat program Ayo Minum Air (AMIR), dan edukasi anemia untuk memutus mata rantai stunting pada remaja lewat Generasi Sehat Indonesia (GESID) dalam mengoptimalkan upaya pencegahan stunting.

Lebih lanjut, Vera menjelaskan, pihaknya juga memberikan akses air bersih, penyehatan lingkungan, serta pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui akses air bersih dan sanitasi higiene (WASH).

“Kami berharap, inisiatif yang kami lakukan bisa menginspirasi pemangku kepentingan dan pihak swasta lain untuk tetap aktif melakukan kemitraan. Utamanya, untuk mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting dan mendukung terciptanya anak generasi maju di Indonesia,” ujar Vera.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com