Advertorial

Kepincut Nanas Pasir Kelud dari Mas Dhito, Konjen Australia Ingin Kunjungi Kabupaten Kediri

Kompas.com - 29/07/2022, 11:44 WIB

KOMPAS.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memperkenalkan buah nanas pasir kelud atau PK-1 pada puncak Hari Koperasi Ke-75 Provinsi Jawa Timur sekaligus pembukaan Expo ke-9 di Grand City, Surabaya, Rabu (27/7/2022).

Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Fiona Hoggart yang menghadiri acara tersebut pun mengakui kenikmatan rasa nanas PK-1. Usai menikmati buah nanas yang diberikan langsung oleh Mas Dhito, panggilan akrab Bupati Kediri, Fiona mengaku ingin datang langsung ke Bumi Panjalu bersama Konjen Jepang dan Amerika.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan nanas pasir kelud kepada Konjen Australia Fiona HoggartDok. Pemkab Kediri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan nanas pasir kelud kepada Konjen Australia Fiona Hoggart

Pada kesempatan itu, Mas Dhito menyampaikan bahwa nanas PK-1 sebagai nanas unggulan Kabupaten Kediri memang dikenal memiliki rasa yang manis. Dia pun sengaja membawa buah nanas tersebut supaya gubernur dan kepala daerah yang hadir juga ikut merasakan manisnya PK-1.

"Saya minta Bu Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, untuk mencicipi nanas termanis se-Indonesia," ujar Mas Dhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Selain nanas, Mas Dhito juga memaparkan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Kediri kepada tamu yang mengunjungi stan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri. Tak terkecuali Fiona, yang juga berkunjung untuk melihat lebih jauh potensi Kabupaten Kediri.

Konjen Australia Fiona Hoggart saat mengunjungi stan Pemkab KediriDok. Pemkab Kediri Konjen Australia Fiona Hoggart saat mengunjungi stan Pemkab Kediri

Kepada Fiona, Mas Dhito memamerkan potensi lain yang dimiliki Kabupaten Kediri di bidang perkebunan, salah satunya kopi. Bahkan, ia mengatakan bahwa kopi tersebut memiliki kualitas rasa terbaik.

"Anda harus mencoba nanas, durian, dan mangga kami. Kami juga memiliki salah satu kopi terbaik di Pulau Jawa," ucap Mas Dhito.

Dalam perbincangan bersama Fiona, Mas Dhito juga mengatakan bahwa produk-produk kopi dari Kabupaten Kediri siap diekspor ke sejumlah negara, yakni Belgia, Mesir, dan Kroasia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau