Advertorial

Naik 64 Peringkat, Pertamina Satu-satunya Perusahaan Indonesia di Fortune Global 500

Kompas.com - 09/08/2022, 12:50 WIB

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero), menempati peringkat 223 dalam daftar Fortune Global 500 pada 2022. Posisi tersebut naik 64 tingkat dari tahun sebelumnya, yaitu peringkat 287.

Capaian itu mendorong kepercayaan diri Pertamina untuk kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia sekaligus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk daftar Fortune Global 500.

Pada tahun ini, Fortune Global 500 menempatkan 30 perusahaan minyak dan gas (migas) dunia ke dalam kategori petroleum refining. Pertamina sendiri berada pada urutan 21 di atas Idemitsu dan Repsol. 

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan apresiasi atas capaian Pertamina tersebut. Erick menilai kenaikan peringkat Pertamina membuktikan bahwa BUMN mampu bersaing dengan perusahaan global.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada direksi, komisaris, dan seluruh insan Pertamina yang bekerja keras dalam meningkatkan daya saing perusahaan di kancah internasional," ujar Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (9/8/2022).

Keberhasilan Pertamina, lanjut Erick, menunjukkan kemampuan BUMN dalam meningkatkan kinerja dengan berbagai inovasi. Menurutnya, pencapaian tersebut tak lepas dari langkah transformasi dan restrukturisasi melalui pembentukan holding dan subholding.

"Transformasi lewat holding dan subholding membuat operasional Pertamina lebih efektif dan efisien lantaran fokus pada core business. Hal itu sejalan dengan target Kementerian BUMN, yakni menjadikan Pertamina sebagai perusahaan Global Energy Champion dengan valuasi senilai 100 miliar dollar AS," tutur Erick.

Erick berharap, pencapaian Pertamina dapat menjadi inspirasi BUMN lain agar mampu tampil lebih banyak di kancah internasional. Hal tersebut dapat dicapai dengan menerapkan transformasi serta core values Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK) secara optimal.

"Semakin baik kinerja BUMN, apalagi sampai diakui dunia, tentu akan berdampak signifikan bagi masyarakat. Kinerja positif akan memberikan ruang besar BUMN untuk berkontribusi lebih dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga keseimbangan pasar, dan menjalankan program-program ekonomi kerakyatan," jelasnya.

Sejalan dengan Erick, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, upaya perseroan dalam meningkatkan daya saing tidak terhalang pandemi Covid-19. Bahkan, di tengah tantangan berat, kinerja keuangan perseroan justru meningkat pada 2021.

Itulah, kata Nicke, yang menjadi salah satu faktor penting yang mengantarkan Pertamina naik peringkat pada Fortune Global 500 di 2022.

“Pertamina berhasil meningkatkan revenue dan laba bersih perusahaan dua kali lipat daripada tahun sebelumnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah tantangan global dan pandemi yang belum berakhir,” ungkap Nicke.

Untuk diketahui, revenue Pertamina pada 2021 mencapai 57,51 miliar dollar AS. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya 41,47 miliar dollar AS.

Sementara, laba bersih Pertamina pada 2021 mencapai 2,045 miliar dollar AS atau setara Rp 29,3 triliun. Angka ini naik dua kali lipat dari 2020 yang hanya mencapai 1,05 miliar dollar AS atau setara Rp 15,3 triliun.

Nicke menambahkan, posisi Pertamina dalam Fortune Global di wilayah Asia Tenggara berada di peringkat 5. Pada tingkat Asia, Pertamina menempati peringkat 105 dari 227 perusahaan migas.

“Pertamina juga merupakan perusahaan peringkat 12 dari 24 perusahaan yang dipimpin female CEO dan satu-satunya di kategori petroleum refining yang dipimpin female CEO,” imbuhnya.

Prestasi lainnya yang juga diperoleh Pertamina adalah ESG Risk Rating 28,1 atau berisiko sedang pada September 2021. Penilaian global itu menempatkan Pertamina sebagai peringkat ke-15 dari 252 perusahaan migas dunia dan posisi 8 di sub-industri migas terintegrasi.

"Hal ini merupakan pengakuan global atas komitmen dan upaya Pertamina dalam memimpin transisi energi, dekarbonisasi mendukung net zero emission Indonesia pada 2060, dan pencapaian potensi sumber daya terbarukan di Indonesia dalam rangka pertumbuhan berkelanjutan," paparnya.

Pada 2021, Pertamina juga berhasil menuntaskan transformasi dengan membentuk holding migas melalui 6 subholding, yakni Subholding Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics, dan Subholding New and Renewable Energy.

Nicke mengatakan, upaya transformasi tersebut merupakan langkah strategis dalam beradaptasi terhadap perubahan bisnis ke depan, bergerak lebih lincah dan lebih cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.

“Transformasi akan terus mendorong Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia. Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan mewujudkan aspirasi pemegang saham mewujudkan target menjadi 100 perusahaan terkemuka dunia,” ucap Nicke.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com