Advertorial

PIS Gelar Rakor Nasional dengan SKK Migas, Dukung Target Lifting Minyak Mentah Tercapai 100 Persen

Kompas.com - 12/08/2022, 20:15 WIB

KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk aktivitas lifting crude oil periode 2022-2023 pada Jumat (12/8/2022).

Rapat tersebut turut dihadiri oleh para pemangku kepentingan yang berperan penting dalam lifting minyak di Indonesia, yakni Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan perwakilan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Adapun perusahaan yang menjadi perwakilan KKKS adalah Exxon Mobil Cepu, Petrochina, Medco Group, BP Tangguh, ConocoPhillips, Petronas, Husky CNOOC, dan anak perusahaan hulu PT Pertamina (Persero).

Direktur Operasi PIS Arief Kurnia Risdianto mengatakan, PIS menginisiasi rapat tersebut untuk menjaga lifting minyak nasional sesuai yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yakni sebesar 703.000 barrel per hari.

Oleh karena itu, Arief melanjutkan, pihaknya ingin berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para stakeholders dalam pelaksanaan lifting minyak.

“Hal tersebut merupakan tugas dari seluruh instansi terkait, yakni KKKS, SKK Migas, dan Pertamina, untuk menjaga lifting minyak agar bisa mencapai target 100 persen,” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Arief memaparkan bahwa selama ini, PIS telah mengangkut seluruh lifting minyak nasional untuk diolah di kilang Pertamina.

Seluruh lifting minyak yang diangkut PIS dipastikan tersalurkan dengan aman dan tepercaya. Pasalnya, kapal pengangkut minyak yang dimiliki PIS telah memenuhi standar internasional, bahkan diakui oleh berbagai perusahaan minyak global.

Selain itu, kapal yang dimiliki PIS juga terbukti mumpuni untuk melayani pasar internasional dan rute global. Kapal milik PIS senantiasa mengibarkan bendera Indonesia dan dioperasikan oleh kru dari Indonesia.

“Apabila ada ekspor bagian KKKS, PIS memiliki kapal dari berbagai ukuran untuk mengantarkan minyak. Kami memiliki kapal terbesar, yakni very large crude carrier (VLCC). Kami mempunyai semua ukuran kapal dan bisa melayani pengangkutan tersebut,” tuturnya.

Dengan menggunakan kapal PIS berbendera Indonesia, lanjut Arief, dapat memberikan manfaat pada tumbuh kembang perekonomian dalam negeri (multiplier effects).

Proses distribusi tersebut juga dapat meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam industri pelayaran nasional, mulai dari kesejahteraan kru warga negara Indonesia hingga industri pendukungnya.

“Hal itu juga memberikan keuntungan kepada berbagai pihak, seperti galangan domestik, perusahaan pelayaran nasional, serta industri terkait,” tambah Arief.

Sementara itu, Senior Manager Perkapalan dan Transportasi SKK Migas Hendratmi Susilowati mengapresiasi koordinasi yang digagas oleh PIS untuk mendorong pencapaian target lifting minyak 100 persen.

Menurutnya, produksi dan lifting minyak merupakan target utama dari SKK Migas. Meskipun hanya satu barrel minyak, harus diupayakan untuk di-lifting, apa pun tantangannya.

“Selama ini, belum ada kendala lifting yang dijalankan oleh PIS. Kami juga mengapresiasi pertemuan hari ini (Jumat) yang merupakan wujud nyata dari one team, one goal, one million,” kata Hendratmi.

Vice President Supply and Logistics PT KPI Arif Yunianto memaparkan bahwa meskipun pandemi Covid-19 melanda dua tahun terakhir, baik PIS maupun KPI terus berusaha secara optimal dan mampu mengamankan target lifting minyak nasional. Hal ini dapat terwujud berkat dukungan armada kapal PIS.

“Momen koordinasi hari ini juga penting untuk mengetahui aspirasi dari para stakeholders beserta tantangan ke depan dalam lifting minyak nasional,” ujar Arif.

Pada acara tersebut, PIS, KPI, dan SKK Migas juga melakukan penandatanganan komitmen optimalisasi lifting minyak nasional.

Adapun isi komitmen tersebut, antara lain mendukung dan menyukseskan pencapaian target lifting minyak nasional pada 2022, meningkatkan pengawasan bersama untuk pengendalian losses pada proses transportasi dan cargo handling di seluruh terminal KKKS dan KPI, serta optimalisasi penggunaan kapal berbendera Indonesia dalam pelaksanaan lifting minyak ekspor KKKS.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com