Advertorial

Pupuk Rasa Nasionalisme, Wamendagri Wempi Serahkan Bendera Merah Putih kepada Masyarakat Aceh

Kompas.com - 13/08/2022, 21:31 WIB

KOMPAS.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menyerahkan bendera merah putih secara simbolis kepada perwakilan masyarakat Aceh di Taman Sari Bustanussalatin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (13/8/2022).

Wempi menyerahkan bendera merah putih secara simbolis kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, dan kepala daerah se-Provinsi Aceh. Selain itu, bendera juga diserahkan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh pelajar di Provinsi Aceh.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari “Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih” yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Pol dan Pum).

Gerakan tersebut digencarkan sebagai upaya untuk memupuk semangat nasionalisme sekaligus menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI).

Seperti diketahui, Agustus identik sebagai bulan kemerdekaan karena pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari para penjajah.

"Sehingga 17 Agustus merupakan hari berbahagia seluruh rakyat Indonesia. Hal ini membuat kami bersyukur dapat menikmati hidup sebagai bangsa yang diakui sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Wempi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/8/2022).

Oleh karena itu, lanjut dia, sudah seharusnya setiap peringatan HUT RI menjadi momentum untuk memupuk nasionalisme atau rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia.

Dengan tumbuhnya rasa nasionalisme, Wempi berharap, akan menuntun semangat masyarakat dalam memberikan kontribusi terhadap negara melalui perannya masing-masing.

Menurutnya, upaya memupuk semangat nasionalisme itu penting. Terlebih, di tengah modernisasi yang ditandai dengan derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini.

“Hal ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara,” imbuh Wempi.

Lunturnya semangat nasionalisme, lanjut dia, harus dicegah karena akan membuat nilai-nilai luhur dan budaya bangsa Indonesia terkikis.

Wempi menjelaskan, membangun semangat nasionalisme dapat dilakukan melalui berbagai program kegiatan.

Salah satu kegiatan itu adalah mengibarkan bendera merah putih melalui Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih.

Kegiatan ini, kata Wempi, digerakkan dengan latar belakang bahwa pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus 1945 menjadi tanda lahirnya Republik Indonesia.

"Dengan mengibarkan bendera di depan rumah, kita jadi teringat sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mengibarkan bendera merah putih menjadi wujud cinta masyarakat kepada negara Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyatakan optimistis bahwa gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih dapat memberi semangat bagi Indonesia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat sesuai dengan tema HUT ke-77 RI.

Ia mengaku bahwa masyarakat Kota Banda Aceh sangat antusias untuk mengibarkan bendera merah putih di lingkungannya masing-masing.

“Berdasarkan data yang saya miliki, hingga Sabtu (13/8/2022), tercatat sebanyak 5.550 bendera telah berkibar di Kota Banda Aceh. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat Banda Aceh mencintai negara Indonesia,” ucap Bakri.

Berikan harapan besar

Pada kesempatan tersebut, Wempi mengaku ditugaskan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk membagikan bendera di Provinsi Aceh.

Kegiatan tersebut sekaligus untuk mengakrabkan dirinya dengan masyarakat Aceh.

"Pak Wamendagri ke Aceh supaya bisa dikenal oleh rakyat, karena orang gelap seperti saya (Wempi) ada mengokohkan persatuan Republik Indonesia," ujar Wempi menirukan pesan Mendagri Tito Karnavian.

Lebih lanjut Wempi mengatakan, kehadirannya sebagai orang timur Indonesia di wilayah Aceh memberikan harapan besar bahwa dari ujung timur hingga barat Indonesia merupakan bagian dari NKRI.

Menurutnya, Aceh maupun Papua merupakan bagian dari kekuatan besar yang dimiliki Indonesia.

"Memang saya lebih gelap (kulitnya), karena saya berada di paling ujung timur Indonesia yang melihat matahari lebih duluan dari bapak atau ibu sekalian," ujar Wempi.

Terkait jabatannya sebagai Wamendagri, ia mengatakan, kepercayaan yang diberikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) turut mengokohkan keyakinan bahwa generasi muda Aceh juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di Indonesia.

"Saya mewakili masyarakat dari timur Indonesia yang diberi mandat kepercayaan oleh Bapak Presiden RI. Ternyata orang timur seperti saya juga diberi kesempatan oleh negara untuk bisa menjadi pemimpin bangsa di republik ini," jelas Wempi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com