Advertorial

Kendaraan Listrik Wuling Pertama, Air ev, Diproduksi di Indonesia oleh Anak Bangsa

Kompas.com - 15/08/2022, 14:02 WIB

KOMPAS.com - Wuling Motors resmi memulai produksi kendaraan listrik pertamanya, Air ev, di pabrik Wuling yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Momentum tersebut ditandai dengan penyelenggaraan acara “Peluncuran Produksi Perdana Wuling Air ev Buatan Indonesia: Dari Indonesia, Untuk Indonesia dan Dunia”, Senin (8/8/2022).

Pihak Wuling Motors menyebut acara peresmian menjadi wujud komitmen Wuling untuk menghadirkan Air ev di Indonesia dan dunia yang pertama kali diproduksi di Tanah Air oleh anak bangsa.

Acara peresmian ditandai dengan pengisian daya Air ev secara simbolis oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto yang didampingi oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Lu Kang, President Director Wuling Motors Shi Guoyong, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Diaz Hendro Priyono, dan Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan.

Shi Guoyong mengatakan bahwa Wuling Air ev merupakan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) terbaru yang dikembangkan Wuling untuk dunia. Indonesia pun menjadi negara pertama yang memproduksi Wuling Air ev.

“Dengan demikian, kami berharap, produk dan inovasi terbaru tersebut dapat selaras dengan strategi dan kampanye global mengenai penghematan energi, pengurangan emisi, perlindungan terhadap lingkungan, serta akselerasi elektrifikasi kendaraan di Tanah Air,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Wuling, lanjut Shi Guoyoung, merasa bangga bahwa kendaraan listrik hasil produksi putra-putri Indonesia memiliki kualitas yang mampu berkompetisi di pasar domestik dan mancanegara.

Adapun kendaraan listrik pertama yang diproduksi di pabrik Wuling, Cikarang, tersebut didukung rangka kokoh dengan desain eksterior future-tech yang memadukan unsur teknologi serta futuristik.

Dengan mengusung desain yang compact, Wuling Air ev dibekali kabin berkonfigurasi empat seater nyaman serta beragam fitur cerdas.

Kendaraan listrik pertama Wuling, Air ev, diproduksi di Indonesia. 

Dok. Wuling Kendaraan listrik pertama Wuling, Air ev, diproduksi di Indonesia.

Wuling juga memastikan bahwa keamanan baterai di kendaraan listriknya terjamin sehingga konsumen dapat merasa tenang selama perjalanan. Pengisian daya juga terbilang mudah karena dapat dilakukan di rumah.

Dengan mengaplikasikan Global Manufacturing System (GMS), Wuling memastikan bahwa pabriknya mampu mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Ia menkelaskan bahwa pabrik Wuling yang berlokasi di Cikarang itu juga didukung dengan empat fasilitas produksi dan terintegrasi dengan supplier park yang berada di dalam satu kawasan seluas 60 hektare.

Fasilitas tersebut terdiri dari Press Shop yang merupakan area untuk memproduksi komponen rangka dan bodi melalui proses stamping yang canggih. Lalu, Body Shop yang dirancang untuk menyatukan seluruh komponen rangka dan bodi dengan proses welding yang akurat.

Selanjutnya, ada Paint Shop untuk mengecat seluruh bodi mobil yang memenuhi syarat dengan teknologi cat terdepan. Kemudian, General Assembly yang dirancang untuk merakit seluruh komponen mobil.

Terkahir, terdapat fasilitas pengujian kualitas untuk memastikan Wuling Air ev memiliki kualitas terbaik sebelum sampai ke tangan konsumen.

Dengan dukungan fasilitas dan teknologi modern lengkap tersebut, Shi Guoyong melanjutkan, pabrik Wuling di Indonesia memiliki kompetensi untuk memproduksi tidak hanya mobil dengan mesin pembakaran internal, tetapi juga mobil listrik.

Hal tersebut semakin memperkuat komitmen jangka panjang Wuling bagi Tanah Air dengan turut mewujudkan mobilitas yang ramah lingkungan melalui Air ev, kendaraan listrik Wuling dari Indonesia, yang dibuat untuk Indonesia dan dunia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau