Advertorial

Dari Ubah Kebiasaan Minum Kopi, Nugroho dan Irena Bangun Bisnis Minuman Cokelat Khas Indonesia

Kompas.com - 15/08/2022, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil perkebunan, salah satunya cokelat atau kakao. Biji dari cokelat atau kakao dapat diolah menjadi bahan makanan dan minuman yang disukai masyarakat.

Potensi tersebut pun dilihat oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Nugroho Surosoputra dan istrinya, Irene Surosoputra. Cerita bermula dari keinginan Irena, panggilan akrab istri Nugroho, mengubah kebiasaan mengonsumsi kopi. Semula, ia mencoba mengganti kebiasaan itu dengan teh. Namun, cita rasa teh tak bisa menyerupai rasa pekat dan pahit pada kopi.

“Akhirnya, saya memutuskan untuk minum cokelat. Saya mencoba minuman cokelat di supermarket, tapi tidak dapat rasa yang sesuai dengan keinginan,” tutur Irena dalam tayangan Petualangan BRIlian episode 10 di kanal Youtube Kompas TV.

Dari situ, Irena dan Nugroho mulai berinovasi meracik minuman cokelat sendiri sesuai keinginan. Ternyata, cokelat racikan mereka juga disukai banyak orang. Keduanya pun memberanikan diri membuka usaha minuman cokelat yang dinamai Cokelatin. Cokelatin merupakan akronim dari Cokelat Iren-Nugroho, pun juga bisa merepresentasikan Cokelat-Indonesia.

Cokelatin menawarkan empat varian rasa, yakni Dark Chocolate, Sweet Classic, Creme Latte, dan Java Criollo. Keempat varian ini dijajakan dalam bentuk bubuk dan minuman siap saji dengan kemasan yang menarik.

Irena menjelaskan, kemasan merupakan bagian penting dalam suatu produk.

“Bagaimanapun, kita pada saat melihat produk, itu dari kemasannya dulu baru lihat bahannya,” jelasnya.

Menyambung istrinya, Nugroho membeberkan alasan penamaan Coklatin. Jenama ini diambil dari kata cokelat. Sementara, akhiran “-in” merupakan gabungan inisial nama Nugroho dan istrinya.

Di balik hal tersebut, nama Cokelatin juga sengaja dipilih karena sesuai visi mereka yang ingin memopulerkan cokelat Indonesia ke mancanegara. Logo huruf C juga merepresentasikan visi Cokelatin.

“Huruf C-nya itu mewakili tiap daerah penghasil cokelat di Indonesia yang menjadi karakter Cokelatin. Jadi, suatu hari, (kami) berharap, ketika produk Cokelatin sampai ke seluruh Indonesia dan luar negeri, bisa dikenal bahwa ini adalah cokelat Indonesia,” ujar Nugroho.

Produk bubuk minuman Cokelatin dalam kemasan beberapa jenis kemasan dan ukuran 

Dok. Kompas TV Produk bubuk minuman Cokelatin dalam kemasan beberapa jenis kemasan dan ukuran

Cokelatin juga memiliki tempat produksi sendiri, baik penyimpanan bahan baku maupun pengemasan. Untuk bahan baku, Nugroho dan Irena bekerja sama dengan penghasil cokelat di Indonesia.

“Kami bekerja sama membantu mereka berkembang sehingga pasokan bahan baku kami aman,” lanjut Nugroho.

Tidak pernah berhenti belajar

Dalam menghadapi risiko bisnis di era digital ini, Nugroho dan Irena tidak pernah berhenti belajar agar bisa terus mengembangkan bisnis yang dirintis.

“Kami meningkatkan pengetahuan mengenai cokelat, bisnis, dan melihat tren ke depan untuk beradaptasi dengan keadaan. Kami juga konsisten dengan visi dan misi membawa cokelat signature Indonesia ke dunia internasional,” papar Nugroho.

Oleh karena itu, Nugroho berupaya menjaga kualitas bisnisnya dengan memperhatikan standar operasional prosedur (SOP).

“Semuanya harus terukur dan benar-benar dibuat sesuai standar untuk menjaga cita rasa. Jadi, saat kami bawa ke pasar global, kualitasnya tetap terjaga dengan baik,” jelas Nugroho.

Demi mengembangkan usahanya, Nugroho dan Irena memutuskan ikut kompetisi UMKM Si Idola yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pesta Rakyat Simpedes tahun 2021 yang diadakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di kompetisi ini, Cokelatin berhasil meraih juara 1 dan menjadi UMKM Si Idola.

“Waktu itu kami dapat hadiah pendanaan yang dipakai untuk menambah produksi. Selain itu, kami juga mendapat support mengikuti pameran di luar negeri, tepatnya di Boston, Amerika Serikat (AS),” ucapnya.

Perwakilan dari BRI, Fajar, mengatakan, BRI berkomitmen mendukung para pelaku UMKM melalui program-program yang diadakan BRI.

“Salah satunya Pesta Rakyat Simpedes 2021 untuk membentuk UMKM unggulan. Para pelaku UMKM yang terpilih sudah memenuhi tantangan-tantangan yang diciptakan oleh BRI,” tutur Fajar.

Selain itu, BRI juga BRI terus mendukung UMKM untuk menuju go international. Hal tersebut pun sejalan dengan visi dan misi Cokelatin untuk memopulerkan cokelat Indonesia ke seluruh dunia.

Penasaran dengan kisah lengkap geliat UMKM Cokelatin dan upaya BRI membantu mengembangkannya? Simak cerita lengkapnya melalui tayangan Petualangan BRIlian episode 10 di Kompas TV dan kanal Youtube Bank BRI.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com