Pasalnya, fasilitas tersebut diprediksi dapat mempercepat peningkatan kapasitas mitra binaan Pertamina sekaligus menggerakkan laju roda perekonomian daerah.
Untuk diketahui, Rumah BUMN Klungkung diinisiasi serta dikelola oleh PT Pertamina (Persero) sebagai wujud kepedulian perseroan untuk mendukung pelaku UMKM di Indonesia. Fasilitas ini menjadi satu dari sekian banyak Rumah BUMN lain yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Adapun peresmian Rumah BUMN Klungkung dihadiri Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono dan Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman.
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pelaku UMKM dari Kabupaten Klungkung, anggota Relawan Bakti BUMN, dan Pertamina Troopers.
Edi Eko Cahyono mengapresiasi Pertamina yang telah menginisiasi dan mengelola Rumah BUMN, khususnya di Kabupaten Klungkung.
“Kehadiran Rumah BUMN ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi wadah sekaligus memberikan pembinaan kepada mitra binaan, khususnya cara menciptakan program pemasaran yang baik,” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/8/2022).
Salah satu mitra binaan yang hadir, I Wayan Pande, merasa senang dengan keberadaan Rumah BUMN.
“Semenjak bergabung sebagai (mitra binaan) Pertamina, omzet saya bisa mencapai Rp 15 juta per bulan atau naik 50 persen. Saya dan istri memproduksi kipasnya, sedangkan anak saya memasarkan produk di media sosial,” ujar pelaku UMKM yang memproduksi kipas angin tradisional dan suvenir dengan motif wayang kemasan itu.
Rumah BUMN yang berlokasi di Jalan W R Supratman Nomor 7, Semarapura Tengah, Kabupaten Klungkung itu akan dijadikan sebagai pusat edukasi, pengembangan, dan digitalisasi UMKM.
Fajriyah Usman mengatakan bahwa Rumah BUMN Klungkung dapat membangun dan membantu perekonomian serta kemakmuran masyarakat, khususnya dalam ruang lingkup UMKM.
Rumah BUMN, lanjutnya, tidak hanya membantu urusan permodalan dan akses pemasaran untuk mitra binaan. Fasilitas ini juga menyediakan workshop UMKM dan ruang seminar untuk menebar ide kreatif serta pengembangan inovasi produk.
“Saat ini, sudah ada 500 UMKM yang terdaftar di Rumah BUMN Klungkung. Dari angka tersebut, sebanyak 175 mitra binaan sudah go online dan 185 mitra binaan sudah go digital," ujarnya.
Kehadiran Rumah BUMN diharapkan dapat menjadi tempat pelatihan sekaligus memberikan akses pendanaan dan pemasaran kepada pelaku UMKM. Dengan begitu, mereka dapat naik kelas.
Fajriyah menambahkan, pendampingan yang diberikan kepada pelaku UMKM tidak sekadar cara memasukkan produk ke marketplace. Lebih jauh lagi, mereka dibimbing agar dapat memasarkan produk secara lebih menarik bagi para konsumen.
Hingga Mei 2022, lanjutnya, tercatat sebanyak 1.334 UMKM mitra binaan Pertamina telah memasukkan produk mereka di beberapa marketplace.
Melalui Rumah BUMN, para pelaku UMKM akan mengikuti proses inkubasi awal, networking, hingga perluasan pasar. Lewat proses tersebut, tim Pertamina akan mengkurasi UMKM yang memiliki potensi untuk selanjutnya diberikan pembekalan dan pelatihan.
"Dengan bekal yang sudah dimiliki, para pelaku UMKM akan siap untuk mengikuti berbagai kegiatan, seperti pameran, baik di dalam maupun luar negeri," imbuh Fajriyah.
Ia melanjutkan, melalui Rumah BUMN dan semangat Energizing Your Future, Pertamina senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakan roda ekonomi. Energi ini diharapkan menjadi bahan bakar menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Perseroan juga berupaya untuk terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMKM naik kelas dan go global.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui implementasi program-program berbasis environmental, social, and governance (ESG).
Hal itu merupakan bagian dari TJSL perseroan demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.