Advertorial

Sekjen Kemendagri: Kerja Sama Survei Demarkasi Indonesia-Malaysia Diharapkan Semakin Baik

Kompas.com - 19/08/2022, 10:36 WIB

KOMPAS.com – Setelah terkendala akibat pandemi Covid-19, acara Special Meeting of The Joint Indonesia-Malaysia (JIM) Boundary Committee on The Demarcation and Survey of the International Boundary Between Indonesia (Kalimantan Utara & Kalimantan Barat) and Malaysia (Sabah & Sarawak) kembali digelar di Hotel El-Royale Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/8/2022).

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro selaku Ketua Delegasi Indonesia mengapresiasi kedua belah pihak atas penyelenggaraan acara Persidangan Spesial Panitia Survei dan Penegasan Batas Internasional antara Indonesia dan Malaysia.

"Semoga kehadiran saya akan memperkuat hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam bidang survei serta demarkasi yang sudah terjalin agar menjadi lebih baik ke depan," kata Suhajar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

Persidangan kali ini, lanjutnya, juga merupakan forum yang baik untuk menjalin silaturahmi antara kedua belah pihak yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

Forum tersebut juga menjadi ajang untuk kembali mengingat hasil persidangan ke-43 JIM pada 2019 sekaligus membahas perkembangan survei demarkasi pada 2020 hingga saat ini.

"Kami menyadari bahwa dengan penundaan pelaksanaan persidangan ke-44 JIM akibat pandemi Covid-19, banyak kegiatan survei demarkasi dan pembahasan permasalahan yang belum terlaksana oleh kedua negara," ujar Suhajar.

Padahal, menurutnya, kegiatan tersebut penting untuk dilakukan secara berkesinambungan serta kualitasnya harus ditingkatkan. Kegiatan tersebut dapat menjaga kedaulatan wilayah negara masing-masing serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat kedua negara di kawasan perbatasan.

"Saya yakin bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk mencari solusi bersama dan menyelesaikan permasalahan dalam upaya penegasan garis batas Indonesia-Malaysia," tutur Suhajar.

Acara Persidangan Spesial Panitia Survei dan Penegasan Batas Internasional antara Indonesia dan Malaysia. 

Dok. Kemendagri Acara Persidangan Spesial Panitia Survei dan Penegasan Batas Internasional antara Indonesia dan Malaysia.

Pada kesempatan sama, Suhajar juga mengapresiasi tim survei dan pasukan pengamanan perbatasan kedua negara yang menjadi ujung tombak pemeliharaan pilar batas negara.

"Diharapkan, kita semua dapat terus menjaga api semangat dalam menjaga perbatasan di bidang survei demarkasi dalam keadaan apa pun seperti (sekarang) ini," ujarnya.

Suhajar juga berharap, persidangan tersebut berjalan sukses dengan suasana penuh persahabatan. Dengan demikian, kesepakatan yang mengakomodasi kepentingan kedua negara dapat tercapai.

Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Ketua Delegasi Malaysia Dato' Haji Rosli bin Isa beserta rombongan delegasi.

Usai dibuka, agenda selanjutnya adalah memilih dan menetapkan ketua sidang untuk membahas sejumlah agenda terkait Program Survei Bersama Outstanding Boundary Problems (OBP).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau