Advertorial

Baik untuk Pencernaan Si Kecil, Berikut 3 Fakta tentang Susu Sapi A2

Kompas.com - 24/08/2022, 11:06 WIB

KOMPAS.com – Belum banyak yang tahu bahwa protein yang terkandung dalam susu sapi terdiri dari dua jenis, yakni A1 dan A2. Walaupun sama-sama protein, keduanya memiliki perbedaan yang bergantung pada genetik sapi. Sebab, kedua protein itu dihasilkan dari jenis sapi yang berbeda.

Jika ditarik sejarahnya, pada awalnya, hanya terdapat protein A2 dalam susu sapi. Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi mutasi genetik pada sapi perah sehingga muncul protein A1. Terjadinya mutasi tersebut membuat produksi susu sapi jenis A1 semakin banyak.

Belakangan, susu sapi yang hanya mengandung protein A2 mulai banyak diteliti manfaatnya, terutama untuk kenyamanan pencernaan.

Namun selain ramah pencernaan, terdapat fakta lainnya tentang susu sapi A2 yang tak kalah penting. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih dalam terkait susu sapi A2.

  1. Hanya terdapat pada 30 persen sapi di dunia

Saat ini, protein A2 hanya terdapat pada sapi-sapi tertentu. Populasi jenis sapi tersebut terbilang sedikit, yakni hanya 30 persen dari total sapi di dunia. Biasanya, sapi yang menghasilkan susu A2 berasal dari bangsa Bos indicus.

Dilansir dari Disnakkewan NTB, sapi dari bangsa Bos indicus pada mulanya terdapat di India. Saat ini, jenis sapi tersebut sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia, utamanya di daerah beriklim tropis.

  1. Ramah untuk pencernaan Si Kecil

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, salah satu keutamaan dari susu sapi A2 adalah sifatnya yang baik untuk pencernaan anak.

Dalam ulasan bertajuk “Beta-casein Proteins and Infant Growth and Development” yang ditulis Michele J Sadler dan Nicholas Smith pada 2013, asam amino pada rantai ke-67 dari sapi A2 adalah proline.

Dengan jenis asam amino tersebut, tidak terdapat senyawa yang memicu inflamasi pada saat proses pemecahan protein. Oleh karena itu, susu A2 menjadi lebih mudah dicerna dan tidak menimbulkan gangguan pencernaan.

  1. Membantu pertumbuhan, perkembangan, dan sistem imun

Dilansir dari laman PPID IPB, Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Ronny Rachman Noor, MRurSc, mengatakan bahwa susu sapi A2 mengandung kalsium yang tinggi.

Seperti diketahui, kalsium merupakan nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perkembangan tulang dan gigi, terutama pada anak. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi susu sapi A2, Si Kecil akan mendapat tambahan asupan untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Selain itu, susu sapi A2 juga mengandung vitamin A yang tinggi. Pada tubuh, nutrien ini berperan sebagai antioksidan yang bisa memperkuat sistem imun.

Itulah fakta dan penjelasan keunggulan susu sapi A2. Seperti kelebihan yang telah diuraikan sebelumnya, susu tersebut dapat membantu mendukung tumbuh kembang anak lewat kandungannya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau