Advertorial

Jhonlin Group Bantu 1.400 Pekerja Sektor Informal Dapatkan Program BPJS Ketenagakerjaan

Kompas.com - 24/08/2022, 16:43 WIB

KOMPAS.com - Sebanyak 1.400 pekerja sektor informal atau bukan penerima upah (BPU), khususnya dari golongan fakir, menerima jaminan perlindungan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Adapun pekerja tersebut antara lain nelayan, pedagang kaki lima, dan guru mengaji.

Dukungan sosial tersebut diberikan oleh Jhonlin Group (JG) melalui program corporate social responsibility (CSR).

Perwakilan CSR Jhonlin Group Khalied Abe mengatakan, program tersebut diselenggarakan untuk mengedukasi urgensi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja informal.

“JG juga berupaya meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat dengan manfaat yang diberikan dari BPJS Ketenagakerjaan, baik berupa santunan maupun beasiswa untuk dua anak,” ujar Khalied dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Khalied menambahkan, seluruh unit usaha yang dinaungi JG memberikan bantuan untuk 200 pekerja BPU.

Sebelumnya, penyerahan secara simbolis program BPJS Ketenagakerjaan untuk para pekerja BPU dilakukan di kantor Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (24/6/2022).

Adapun jaminan yang diperoleh para pekerja BPU BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

“Manfaat perlindungan berguna sebagai proteksi bagi peserta saat sedang mencari nafkah dan perlindungan berupa santunan jika peserta tutup usia. Selain itu, ada pula beasiswa sebesar Rp 174 juta bagi dua anak dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi,” terang Khalied.

Manfaat perlindungan berguna sebagai proteksi bagi peserta saat sedang mencari nafkah dan perlindungan berupa santunan jika peserta tutup usia. Selain itu, ada pula beasiswa sebesar Rp 174 juta bagi dua anak dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi. Dok. Jhonlin Group Manfaat perlindungan berguna sebagai proteksi bagi peserta saat sedang mencari nafkah dan perlindungan berupa santunan jika peserta tutup usia. Selain itu, ada pula beasiswa sebesar Rp 174 juta bagi dua anak dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi.

Tak hanya itu, lanjut Khalied, dukungan tersebut akan ditambah seiring pertambahan pekerja sektor informal yang rentan mengalami musibah saat bekerja. Di sisi lain, tak sedikit pula pekerja yang belum ditanggung BPJS Ketenagakerjaan, seperti montir, mekanik, dan pedagang sayur keliling.

Khalied berharap, program CSR JG berupa BPJS Ketenagakerjaan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

“Ada peran penting dari perusahaan melalui program CSR untuk membantu seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu,” jelasnya.

Salah satu pedagang kaki lima yang menerima bantuan BPJS Kesehatan, Rajiman, menyampaikan terima kasih atas dukungan jaminan sosial tersebut.

“Terima kasih kepada JG yang sudah membantu kami para pegawai tanpa gaji. Program bantuan BPJS Ketenagakerjaan sangat bermanfaat jika suatu saat ada kendala,” kata Rajiman.

Hal serupa juga diakui Mutmainah, pedagang kaki lima (PKL) yang juga menerima bantuan tersebut.

“Alhamdulillah, terima kasih atas bantuan JG untuk program JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Tanah Bumbu Murniati mengapresiasi upaya JG membangun kemitraan yang harmonis dan strategis.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan perusahaan kepada BPJS Ketenagakerjaan dalam penyaluran program CSR dari perusahaan, khususnya JG. Terima kasih juga telah mendukung dan mengedukasi program pemerintah di bidang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, khususnya bagi para pekerja rentan di Kabupaten Tanah Bumbu,” kata Murniati.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau