Advertorial

Pastikan Stok BBM Aman, Dirut Pertamina Pantau Langsung lewat Command Center

Kompas.com - 03/09/2022, 18:31 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah melakukan pengalihan sebagian subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat kurang mampu. Langkah ini diambil untuk memastikan agar penggunaan subsidi tepat sasaran hingga harga BBM yang selama ini disubsidi mengalami penyesuaian.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati memastikan ketersediaan stok BBM bersubsidi di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dalam posisi aman setelah penyesuaian harga oleh pemerintah.

Nicke pun memantau ketersediaan BBM melalui fasilitas Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Gedung Grha Pertamina, Sabtu (3/9/2022).

Pada kunjungan tersebut ia didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono dan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi serta Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

Adapun angka yang dipantau merupakan jumlah ketersediaan BBM secara real-time yang ada di lapangan.

"Kami memastikan ketersediaan stok BBM subsidi di SPBU dalam kondisi aman. Pertamina senantiasa melakukan pemantauan kondisi penyaluran BBM subsidi di lapangan," ujar Nicke dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Melalui PIEDCC, lanjut Nicke, Pertamina juga dapat memastikan penjualan BBM mengikuti ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014. Dengan begitu, pemilik kendaraan tidak dapat melakukan pembelian secara berulang dengan volume yang tak wajar.

Berdasarkan pantauan lewat PIEDCC, untuk ketersediaan stok BBM subsidi jenis Pertalite berada di level 18 hari. Sementara, BBM jenis Solar dalam posisi 20 hari dan kini terus diproduksi. Pertamina juga memastikan seluruh kilang beroperasi secara penuh.

“Lewat pantauan PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. PIEDCC juga menyajikan data penyaluran energi secara real-time di seluruh rantai distribusi, mulai dari kilang, terminal BBM, hingga SPBU,” terangnya.

Nicke mengatakan, setelah penyesuaian harga baru, subsidi dari pemerintah masih tetap ada. Dengan begitu, harga jual Pertalite dan Solar masih tetap di bawah harga keekonomian dan masih lebih murah, baik dengan kompetitor maupun BBM berspesifikasi sejenis di negara lain.

Terkait waktu pemberlakukan penyesuaian harga yang cukup singkat dari pemerintah, Nicke menegaskan Pertamina siap dengan kebijakan tersebut. Seluruh SPBU pun telah melakukan penyesuaian sesuai arahan pemerintah.

“Seiring penerapan sistem digitalisasi pada setiap SPBU, penyesuaian harga dapat langsung dilakukan dari PIEDCC sehingga penyesuaian harga dapat dilakukan dalam waktu singkat sesuai keputusan pemerintah. Hal ini mengingat BBM subsidi merupakan penugasan yang harus dipertanggungjawabkan kepada negara,” kata Nicke.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com