Advertorial

Penerbit Indocamp dan Penulis Umi Rosyidah Minta Maaf serta Cabut Peredaran Buku “Waspada Virus Corona”

Kompas.com - 06/09/2022, 09:36 WIB

KOMPAS.com – Penerbit Indocamp dan penulis Umi Rosyidah mendapat teguran atas dugaan plagiasi buku Waspada Virus Corona terhadap buku Seri Edukasi Korona.

Tudingan plagiasi itu dilayangkan oleh salah satu penulis buku Seri Edukasi Korona, Watiek Ideo, lewat unggahan akun Instagram pribadinya, @watiekideo. Pada unggahan tersebut, Watiek menyayangkan tindakan plagiasi yang dilakukan oleh Umi.

Indocamp sendiri membenarkan bahwa Umi Rosyidah selaku penulis buku Waspada Virus Corona telah melakukan tindakan plagiasi terhadap buku Seri Edukasi Korona karya Watiek.

Pimpinan Penerbit Indocamp Mawar Deni R mengatakan, penerbit dan penulis telah melakukan serangkaian proses komunikasi. Hasilnya terbukti bahwa buku yang diterbitkan oleh Indocamp dengan nomor ISBN 978-623-304-716-6 dan EISBN 978-623-304-717-3 tersebut adalah plagiasi dari buku karangan Watiek dan Nindia Maya.

Plagiasi dilakukan dengan mengubah dan mengambil karya asli Watiek Ideo dan Nindia Maya selaku penulis tanpa izin. Umi pun mencantumkan nama Luluk Nailufar selaku ilustrator tanpa izin dan perjanjian kerja sama.

Oleh karena itu, kata Mawar, pihak penerbit memutuskan mencabut ISBN dan EISBN buku Waspada Virus Corona. Versi digital dari buku ini juga sudah dihapus dari aplikasi Ipusnas milik Perpustakaan Nasional. Dengan demikian, buku tersebut tidak dapat ditemukan di mesin pencarian mana pun.

”Ke depan, kami berkomitmen untuk tidak mengedarkan dan mencetak buku Waspada Virus Corona ke dalam (bentuk) media apa pun, baik secara fisik maupun digital," kata Mawar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Mawar melanjutkan, Indocamp selaku penerbit buku juga sudah mengirimkan surat permohonan maaf secara resmi kepada penyusun asli buku Seri Edukasi Korona. Surat permohonan maaf tersebut sudah dipublikasikan di akun media sosial penulis dan penerbit.

Pihak penulis, kata Mawar, sudah menyesali tindakan yang dilakukan. Umi pun mengaku bahwa dirinya benar melakukan tindakan plagiasi.

“Penulis (Umi) sudah membuat pernyataan tindakan plagiat dan surat permohonan maaf. Pernyataan sudah dikirimkan ke penyusun buku Seri Edukasi Korona. Pihak penulis juga membuat surat permohonan maaf dan mengakui bahwa ia telah dengan sengaja melakukan tindakan plagiasi terhadap buku Seri Edukasi Korona untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Mawar mengatakan bahwa Umi juga telah membuat pernyataan bahwa dirinya mengambil gambar tanpa izin dan tanpa pernah melakukan kerja sama apa pun dengan Luluk Nailufar.

Selaku penulis, Umi juga menyatakan bahwa ia akan berkomitmen untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.

"Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada para penyusun buku Seri Edukasi Korona. Kiranya pihak-pihak bersangkutan memberikan maafnya kepada kami. Hal ini juga menjadi pembelajaran bagi kami," ujar Mawar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau