Advertorial

Menparekraf: Kabupaten Bantaeng Punya Potensi Pariwisata dan Ekraf yang Besar

Kompas.com - 08/09/2022, 18:23 WIB

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno terkesan dengan potensi wisata dan industri kreatif di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal tersebut ia ungkapkan saat mengunjungi spot wisata permandian Erbol di Kelurahan Campaga, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Rabu (7/9/2022).

Sandiaga mengatakan bahwa Kabupaten Bantaeng memiliki potensi besar dalam sektor industri wisata dan ekonomi kreatif (ekraf). Menurutnya, potensi ini akan mendorong Kabupaten Bantaeng menjadi daerah tujuan wisata di Sulsel.

"Saya senang dengan wisata alam di Campaga ini. Produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) di sini juga menarik. Saya juga senang karena UKM di Bantaeng punya semangat untuk terus menghasilkan karya yang memiliki ciri khas," ujar Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan, potensi wisata alam dan industri kreatif di Kabupaten Bantaeng akan menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakatnya. Oleh sebab itu, dia berharap potensi tersebut bisa menjadi momentum kebangkitan masyarakat Bantaeng.

"Semoga ini menjadi kebangkitan kita semua," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga juga sempat menyinggung dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terhadap sektor pariwisata. Ia mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menghitung dampak tersebut, termasuk dampak kenaikan biaya transportasi dan bahan baku ekonomi kreatif.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno kunjungi potensi wisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Bantaeng, Rabu (7/9/2022). Dok. Kabupaten Bantaeng Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno kunjungi potensi wisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Bantaeng, Rabu (7/9/2022).

Sandiaga melanjutkan, pihaknya tengah merancang program pendampingan untuk para pekerja dan pelaku industri wisata yang terkena dampak kenaikan BBM, termasuk di Campaga. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga industri pariwisata tetap eksis.

"Kami akan melakukan pendataan tentang dampak dari kenaikan BBM ini. Kemudian kami akan membantu (memberikan program) pendampingan terkait dengan pengelolaan keuangan dan pembiayaan produksi," ujarnya.

Menurutnya, kondisi tersebut membuat industri pariwisata berada dalam posisi sulit. Meski demikian, pihaknya optimistis industri pariwisata di Bantaeng akan tetap eksis berkat kreativitas masyarakat dan potensi alamnya.

"Ini memang masa-masa yang sulit. Kita harus saling tolong menolong, bersama-sama menghadapi masa sulit ini," ucapnya.

Pariwisata dan ekraf sebagai penyangga

Bupati Bantaeng Ilham Azikin menjelaskan bahwa Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu daerah dengan tingkat pemulihan ekonomi tercepat di Sulsel pascapandemi Covid-19. Hal ini berkat sektor pariwisata dan ekraf yang ada di Kabupaten Bantaeng.

"Kami pulih cepat, salah satunya berkat potensi wisata dan ekraf," tutur Ilham.

Ilham melanjutkan, warga Kabupaten Bantaeng merasa terhormat atas ditetapkannya Campaga sebagai salah satu daerah yang lolos Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

"Ini adalah kehormatan bagi kami, tentunya kami akan senantiasa menjaga kehormatan ini," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel Jufri Rahman mengatakan bahwa Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu daerah penyangga wisata yang ada di Sulsel. Bahkan, perkembangan wisata di Sulsel tak terlepas dari peran Ilham Azikin dalam berkoordinasi di tingkat provinsi hingga Kemenparekraf.

“Kabupaten Bantaeng memiliki keindahan alam yang tak kalah dengan keindahan alam wisata di daerah Jawa,” tuturnya.

Industri wisata Campaga, lanjut Jufri, akan menjadi salah satu industri yang menyerap banyak pekerja wisata. Menurutnya, pemerintah akan turut hadir untuk mendorong terciptanya industri wisata yang masif di kawasan tersebut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau