Advertorial

Begini Upaya Pertamina Agar Distribusi BBM Sampai ke Masyarakat Secara Tepat dan Efisien

Kompas.com - 08/09/2022, 18:32 WIB

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) memastikan proses produksi dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) berjalan baik, aman, dan tepat sampai ke masyarakat. Berbagai upaya pengawasan pun dilakukan perseroan guna mencegah kebocoran di lapangan.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya memiliki sistem pemantauan data, mulai dari produksi di hulu hingga distribusi BBM ke masyarakat. Sistem ini dinamakan Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).

“Kami bisa melihat langsung aliran dari fluida (cairan) ataupun gas. Kalau konteksnya BBM, (pemantauan bisa) terlihat dari kilang. Sebab, masing-masing ada produksinya. Kemudian, produk disalurkan ke terminal bahan bakar minyak (TBBM),” ujar Nicke dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Nicke menambahkan, jumlah BBM yang disalurkan ke kendaraan pengangkut (truk tangki) akan dilakukan secara otomatis sesuai dengan jumlah yang dimasukkan melalui sistem. Seluruh data BBM yang disalurkan pun dapat dipantau lewat PIEDCC.

Selanjutnya, saat diangkut truk tangki menuju stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), BBM juga dimonitor secara sistematis.

“Memang ada potensi penyusutan jumlah BBM yang dibawa truk tangki karena BBM bisa mengalami penguapan selama perjalanan. Adapun angka penyusutan tersebut ada batas kewajarannya dan jumlah BBM yang diangkut selalu terpantau sistem di PIEDCC,” terang Nicke.

Lebih lanjut Nicke menjelaskan bahwa pengawasan pihaknya tak hanya dilakukan di darat, tetapi juga di laut saat pengangkutan BBM menggunakan kapal.

Saat ini, imbuh Nicke, Pertamina memiliki sekitar 258 kapal pengangkut BBM yang beroperasi. Seluruh kapal milik Pertamina itu terdata secara sistematis dan terpantau secara langsung lewat PIEDCC.

“Kalau orang bilang ada yang ‘kencing’ di laut. Ini berarti upaya yang kami lakukan untuk mengurangi losses. Seluruh aktivitas di SPBU akan terekam. Misalnya, bisa diketahui produk apa yang keluar dari dispenser nomor 5 di SPBU. Jadi, kalau ada selisih bisa kelihatan,” kata Nicke.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau