KOMPAS.com - Penataan Kampung Inggris di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) bakal dimulai pada 2023.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan survei lapangan secara langsung pada Selasa (13/9/2022). Ini dilakukan guna memastikan program penataan berjalan dengan maksimal sesuai rencana.
"Kami melakukan survei lokasi yang kesekian kalinya untuk memastikan bahwa penataan Kampung Inggris bisa berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan pembukaan lelang program yang akan dilakukan pada November (2022)," kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam siaran pers yang terima Kompas.com, Rabu (14/9/2022).
Pada kegiatan survei lapangan tersebut, Mas Dhito didampingi jajaran dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kediri, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jatim, serta Pemerintah Desa Pelem dan Tulungrejo.
Bersama rombongan, Mas Dhito berjalan kaki menelusuri jalan-jalan yang bakal ditata. Dari survei dan koordinasi di lapangan, ia menemukan masih ada beberapa hal yang perlu dimatangkan, di antaranya terkait ruang terbuka hijau (RTH) serta rencana penutupan ruas Jalan Anyelir dan Brawijaya.
"Untuk menutup dua ruas jalan itu, nanti akan kami rapatkan dengan Dinas Perhubungan (Dishub), lalu terkait RTH akan diselesaikan Dinas Lingkungan Hidup," jelas Mas Dhito.
Sebagai informasi, penataan Kampung Inggris Pare merupakan salah satu program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.
Penataan yang dilakukan oleh Pemkab Kediri itu menggunakan anggaran sekitar Rp 47 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kediri.
"(Anggaran) paling besar digunakan untuk perbaikan drainase, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), perbaikan jalan, dan merapikan (jalur) pedestrian," tutur Mas Dhito.
Lebih lanjut, Mas Dhito menjelaskan bahwa penataan Kampung Inggris Pare dilakukan berdasarkan hal-hal yang berkaitan dengan dasar penataan.
Adapun pembangunan IPAL Kotaku dilakukan Ditjen Cipta Karya yang pelaksanaannya diawasi oleh BPPW Jatim.
Melalui Kotaku, Mas Dhito berharap, jalan-jalan di Kampung Inggris nantinya akan bebas kendaraan bermotor. Dengan begitu, warga bisa menikmati kenyamanan ketika berjalan-jalan di Kampung Inggris.
"Hari ini, masih banyak sekali sepeda motor. Kemungkinan, kami memerlukan waktu sekitar 5 tahun untuk melakukan sosialisasi agar ruas Jalan Anyelir dan Brawijaya bisa menjadi jalan yang bebas kendaraan bermotor," ujar Mas Dhito.