Advertorial

Langkah Nyata BRI Gunakan Kendaraan Listrik untuk Kurangi Emisi Karbon

Kompas.com - 20/09/2022, 12:32 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk menerapkan aspek sustainability dalam setiap operasional bisnisnya. Salah satu inisiatif yang dilakukan BRI untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah melakukan akselerasi transisi kendaraan listrik.

Langkah itu sejalan dengan Surat Edaran (SE) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) S-565/MBU/09/2022 tentang Dukungan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan yang diterbitkan pada Senin (12/9/2022).

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, pihaknya senantiasa menjalankan prinsip environmental, social, and governance (ESG) untuk keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran ataupun prosperity.

Langkah tersebut menjadi upaya nyata BRI dalam mengurangi emisi karbon serta mendukung pencapaian target net zero emission Indonesia pada 2060.

“Sebagai lembaga keuangan, BRI konsisten berperan aktif dalam upaya pengurangan emisi di Indonesia. Penggunaan kendaraan listrik akan ditingkatkan secara bertahap dengan memperhatikan kesiapan infrastruktur dan jenis kendaraan listrik yang beredar di Indonesia,” tutur Solichin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Solichin menambahkan, BRI telah menggunakan 30 mobil listrik sebagai kendaraan operasional di berbagai regional office (RO). Tidak hanya itu, tenaga pemasar BRI juga sudah menggunakan 50 motor listrik Gesits.

Riset yang dilakukan BRI menunjukkan bahwa selain ramah lingkungan, penggunaan mobil listrik juga lebih ekonomis ketimbang kendaraan konvensional.

“Biaya yang dikeluarkan mobil listrik juga lebih rendah lima kali lipat jika dibandingkan kendaraan konvensional,” tuturnya.

Selain transisi pada kendaraan listrik, BRI juga berperan aktif dalam mendorong pembiayaan bagi sektor berkelanjutan.

Perseroan telah menyalurkan dana untuk sector berkelanjutan sebesar Rp 657,1 triliun hingga kuartal II-2022. Jumlah ini setara dengan 65,5 persen dari total portofolio kredit BRI yang telah menerapkan prinsip ESG.

Lebih lanjut, BRI juga menyalurkan dana sebesar Rp 74,7 triliun kepada sektor kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL).

Tenaga pemasar BRI menggunakan motor listrik Gesits. 

DOK. BRI Tenaga pemasar BRI menggunakan motor listrik Gesits.

Solichin menambahkan, sebagai salah satu first mover on sustainable finance, BRI telah mengimplementasikan strategi keberlanjutan secara bertahap. Kebijakan tersebut diharapkan dapat berdampak positif dalam mendorong percepatan implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia.

“BRI juga akan fokus mewujudkan solusi keuangan yang terintegrasi kepada masyarakat," kata Solichin.

BRI, lanjut Solichin, berkomitmen untuk memperkuat peran dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dengan meningkatkan pembiayaan pada sektor berkelanjutan.

Pada Juni 2022, BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI atau Green Bond BRI dengan target penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun. Adapun jumlah emisi tahap I sebanyak-banyaknya mencapai Rp 5 triliun pada 2022.

Penerbitan obligasi tersebut berhasil mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga sebanyak 4,4 kali.

Selanjutnya, hasil penghimpunan dana Green Bond BRI dialokasikan paling sedikit 70 persen untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria KUBL, baik yang baru, sedang berjalan, maupun telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi.

“Selain itu, Perseroan terus berusaha menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan dengan berpedoman pada POJK Nomor 51/POJK.03.2017 serta senantiasa aktif mengikuti beberapa ESG Rating sebagai bagian dari continuous improvement penerapan ESG dan sustainability,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com