Advertorial

Green Fuel Project Jadi Inisiatif Pertamina Patra Niaga Dukung Cita-cita Indonesia Wujudkan NZE

Kompas.com - 21/09/2022, 09:33 WIB

KOMPAS.com – Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga, berkomitmen mengambil peran menjadi pionir dalam mendukung upaya transisi menuju penggunaan energi yang lebih baik untuk mengurangi emisi.

Salah satunya, melalui inisiatif Green Fuel Project. Inisiatif ini dihadirkan untuk mewujudkan kebutuhan berkelanjutan bagi konsumen industri dalam memenuhi kebutuhan energinya.

Green Fuel Project diperkenalkan oleh pihak Pertamina Patra Niaga saat konferensi dan pameran batubara tahunan, Coaltrans Asia, yang diselenggarakan di Bali, Selasa (20/9/2022).

Kebutuhan energi atau bahan bakar konsumen industri kini tidak hanya fokus pada jumlah bahan bakar yang dibutuhkan, tetapi juga kemampuan bahan bakar memenuhi kriteria dekarbonisasi untuk mendukung cita-cita Indonesia menuju net zero emission (NZE),” ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Adapun target Pertamina Group, kata Alfian, adalah berkontribusi terhadap pengurangan 30 persen emisi karbon, serta meningkatkan bauran energi baru terbarukan sebesar 15 persen pada 2030.

“Untuk itulah kami memperkenalkan inisiatif Green Fuel Project pada acara Coaltrans Asia 2022 bagi seluruh konsumen industri yang kami layani. Selain itu, kami juga mengembangkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Green Energy Station, memperluas akses bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) dan program biodiversity berkelanjutan,” jelas Alfian.

Saat ini, kata dia, Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan pajak karbon sebagai salah satu upaya dekarbonisasi dan pengurangan emisi kepada pelaku industri.

Karenanya, Green Fuel Project yang ditawarkan Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu solusi bagi konsumen industri dalam memenuhi tantangan dan kebijakan terkait dengan diberlakukannya pajak karbon dan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

“Dengan Green Fuel Project, Pertamina Patra Niaga akan menjual produk BBM eksisting dan dikombinasi dengan solusi karbon, yang menjadi solusi kepada pelaku industri yang akan dikenakan pajak karbon,” tambahnya.

Adapun skemanya, lanjut Alfian, dalam bentuk netral fuel atau mekanisme lainnya berupa offset dengan carbon credit.

“Green Fuel Project adalah inisiatif awal (kami) sambil menunggu peraturan NEK dan pajak karbon yang akan ditetapkan Pemerintah,” imbuhnya.

Caption: Pertamina Patra Niaga melakukan penandatanganan kerja sama Green Fuel Project dengan dua konsumen industrinya, yakni PT Bhimasena Power Indonesia dan PT Putra Perkasa Abadi di gelaran Coaltrans Asia 2022, Selasa (20/9/2022).Dok Pertamina Caption: Pertamina Patra Niaga melakukan penandatanganan kerja sama Green Fuel Project dengan dua konsumen industrinya, yakni PT Bhimasena Power Indonesia dan PT Putra Perkasa Abadi di gelaran Coaltrans Asia 2022, Selasa (20/9/2022).

Sebagai bentuk kesiapan dalam pengimplementasian Green Fuel Project, Pertamina Patra Niaga turut melaksanakan penandatangan kerja sama dengan dua konsumen industrinya di acara tersebut.

Pertama, penandatangan letter of intent (LOI) Green Fuel Project dengan PT Bhimasena Power Indonesia. Kedua, memorandum of understanding (MoU) dengan PT Putra Perkasa Abadi untuk pemenuhan bahan bakar industri dalam skala besar.

Dengan penandatanganan kerja sama Green Fuel Project, PT Bhimasena Power dapat memanfaatkan skema tersebut untuk mengurangi ekspose produksi emisi yang berimbas pada pajak karbon perusahaan.

Sementara itu, kerja sama dengan PT Putra Perkasa Abadi menitikberatkan bahwa Pertamina Patra Niaga akan berkomitmen untuk mendukung kebutuhan bahan bakar bagi kendaraan dan alat-alat tambang yang digunakan perusahaan bersangkutan.

Proyeksinya pada 2023, bahan bakar yang dibutuhkan PT Putra Perkasa Abadi akan meningkat cukup signifikan per bulan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Pertamina Patra Niaga akan menyuplainya.

Alfian menambahkan bahwa sebagai salah satu suplier utama bagi industri pertambangan, pihaknya siap menyediakan kebutuhan BBM bagi seluruh konsumen industri yang mereka layani.

“Kesiapan kami dalam memenuhi kebutuhan energi ini dibarengi dengan kesiapan mengikuti dan memenuhi target transisi energi, dekarbonisasi, dan pengurangan emisi yang juga sejalan dengan fokus dalam Sustainable Development Goals (SDGs),” terang Alfian.

Masyarakat yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Pertamina One Solution dan seluruh layanan serta produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 dan media sosial resmi Pertamina.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com