KOMPAS.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Tursina Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan penanaman 1.000 pohon di Desa Selorejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/9/2022) hingga Minggu (25/9/2022).
Kegiatan itu merupakan realisasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PNM. Adapun pohon yang ditanam dalam kegiatan tersebut berupa gondang, beringin, duwet, dan ceri.
Pada kegiatan tersebut, PNM juga mengajak warga desa dan nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) untuk ikut bersih-bersih Desa Selorejo. Perseroan juga melakukan sosialisasi pengelolaan sampah serta memberikan bantuan gerobak sampah.
Bantuan itu diberikan secara simbolis dan diresmikan oleh Kepala Divisi Jasa Manajemen dan Kemitraan PNM Mira Damayanti Hardjono serta Pimpinan Cabang PNM Malang Yusril Ardiansyah kepada Bupati Malang Sanusi.
Mira berharap, aksi peduli lingkungan tersebut dapat memberikan nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat untuk jangka panjang.
“Bantuan gerobak sampah juga merupakan salah satu bentuk dukungan PNM kepada warga Desa Selorejo untuk pengelolaan sampah yang lebih baik lagi,” ujar Mira dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (26/9/2022).
Perlu diketahui, aksi peduli lingkungan tersebut merupakan salah satu wujud komitmen PNM terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terkait penanganan perubahan iklim. Pihak PNM berharap, kegiatan penanaman pohon tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan Kabupaten Malang, terutama Desa Selorejo.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Wahyu Hidayat, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Malang Ferli Hidayat, Camat Dau Hadi Sucipto, dan Kepala Desa Selorejo Bambang Soponyono.
Untuk diketahui, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 141,61 triliun kepada 12,7 juta nasabah PNM Mekaar hingga Jumat (23/9/2022). Saat ini, PNM memiliki 4.186 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di 34 provinsi, 443 kabupaten atau kota, dan 5.640 kecamatan di Indonesia.