Kabar pos

Penyaluran BLT Pengalihan Subsidi BBM di Provinsi Kepri Dekati 100 Persen

Kompas.com - 28/09/2022, 15:39 WIB

KOMPAS.com - PT Pos Indonesia (Persero) masih berjibaku menyelesaikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh Indonesia. Pos Indonesia melaporkan bahwa saat ini, penyaluran BLT di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), sudah hampir mencapai 100 persen.

"Alokasi penyaluran kepada 31.500 keluarga penerima manfaat (KPM) sudah tersalurkan sekitar 99,8 persen. Kini, tinggal tersisa 50 KPM di 5 kabupaten dan kota di Kepri,” kata Executive Manager Kantor Pos Tanjungpinang Eko Pradinata dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Eko melanjutkan bahwa target penyaluran 100 persen akan diselesaikan hari ini, Rabu, atau lusa, Kamis (29/9/2022). Sebab, sebagian KPM sedang di luar kota atau sudah pindah rumah sehingga penyaluran BLT agak tersendat.

“Untuk itu, kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melacak lokasi KPM yang pindah," lanjut Eko.

Sebagai informasi, Tanjungpinang termasuk dalam kategori daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Bahkan, banyak KPM bertempat tinggal di pulau terpencil. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas juru bayar Pos Indonesia dalam menyalurkan BLT BBM hingga ke tangan KPM.

"Sekitar 80 persen wilayah Tanjungpinang masuk kategori 3T, termasuk pulau terpencil. Bahkan, masyarakat harus menempuh waktu 8 jam perjalanan dengan kapal untuk sampai ke Kantor Pos,” ucap Eko.

Eko mengisahkan bahwa menyalurkan bantuan hingga ke pulau terluar merupakan pengalaman yang cukup berat.

“Namun, kami merasakan kepuasan tersendiri jika bisa menyampaikan bantuan, meski daerahnya sulit (diakses)," ucap Eko.

Adapun penyaluran BLT BBM di Tanjungpinang dilakukan melalui tiga metode, yaitu diserahkan di Kantor Pos, melalui komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door). Penyerahan secara door to door hanya dilakukan khusus untuk KPM disabilitas, lanjut usia (lansia), dan penerima yang sedang sakit.

"Harapannya, semua bantuan tersalurkan 100 persen karena ini amanah dari pemerintah. Jadi, harus disampaikan," jelas Eko.

Jadi lebih terawasi

Sementara itu, Lurah Dompak, Tanjungpinang, Honggo Zulfika, menyebutkan bahwa BLT BBM di Kelurahan Dompak sudah disalurkan kepada 141 KPM.

"Alhamdulillah, sudah tersalurkan 100 persen. Kami sebagai perangkat kelurahan selalu mengimbau kepada penerima agar bantuan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membantu kebutuhan keluarga, serta tidak dipergunakan untuk membeli rokok, minuman keras, atau pulsa," jelas Honggo.

Para penerima bantuan pun merasa sangat terbantu dengan BLT BBM tersebut. Apalagi, sekitar 60 persen warga Tanjungpinang merupakan nelayan, buruh harian lepas, aparatur sipil negara (ASN), dan tidak bekerja karena tua atau sakit.

Lurah Dompak, Tanjungpinang, Honggo Zulfika.Dok. Pos Indonesia Lurah Dompak, Tanjungpinang, Honggo Zulfika.

"Ada beberapa masyarakat yang belum dapat bantuan. Kami telah sampaikan (hal ini) untuk diverifikasi oleh Dinas Sosial agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Sejauh ini, aman-aman saja," jelas Honggo.

Honggo berterima kasih karena Pos Indonesia telah menyalurkan BLT BBM hingga ke tingkat kelurahan. Ketiga metode penyaluran yang dilakukan Pos Indonesia dinilai cukup efektif.

"Dulu, (pembagian BLT) menjadi satu di Kantor Pos sehingga warga berdesakan dan berpotensi ricuh. BLT BBM diharapkan dapat membantu mengurangi beban masyarakat serta meningkatkan taraf hidup sehingga nanti kehidupan mereka lebih baik dan tidak perlu menerima bantuan lagi. Jadi, bantuan dapat dialihkan kepada masyarakat tidak mampu lainnya," ucap Honggo.

Menembus rintangan

Adapun petugas juru bayar menjadi ujung tombak penyaluran bantuan hingga ke tangan penerima. Tantangan yang dihadapi mereka cukup beragam. Hal ini diungkapkan oleh salah satu petugas juru bayar dari Kantor Pos Tanjungpinang, Noor Shinta.

"Secara umum, kondisi geografi di Tanjungpinang berupa perkotaan. Namun, untuk penyaluran ke rumah KPM, kami harus melalui jalan berbatu dan tanah. Bahkan, ada juga yang rumahnya di atas laut,” ujar Noor.

Selain itu, Noor menjelaskan bahwa kendala lainnya adalah warga yang pindah rumah tanpa memberi tahu aparat rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) sehingga sulit dilacak.

“Apalagi ketika KPM sedang ada di luar kota. Untungnya, saat menyalurkan bantuan, kami dibantu oleh perangkat pemerintahan setempat. Kami dibantu petugas RT atau RW mencari rumah KPM yang sedang sakit ataupun lansia," ujar Noor.

Dalam sehari, Noor dan tim sanggup menyalurkan BLT BBM kepada 2.500 KPM demi mengejar target pemberian BLT 2.000 per hari.

“Kami mampu melampaui target demi melakukan percepatan penyaluran. Kami dibagi ke dalam enam tim. Masing-masing tim beranggotakan tiga orang," ucap Noor.

Bantuan tepat sasaran

Upaya dan kerja keras petugas juru bayar Pos Indonesia berbuah manis. KPM yang menerima BLT BBM tersenyum bahagia menerima bantuan. Salah satunya adalah Syukur.

Ia mewakili adiknya, Wahidir, yang merupakan KPM disabilitas dan terdaftar sebagai penerima BLT BBM melalui Pos Indonesia.

"Saya mewakili adik saya yang disabilitas untuk menerima BLT BBM dan bantuan sosial (bansos) sembako senilai Rp 500.000. Tadi, ada petugas Pos yang datang ke rumah mengantarkan bantuan," kata Syukur.

Syukur pun mengucapkan terima kasih karena bantuan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Wahidir.

"Wahidir cacat sejak lahir hingga sekarang usianya telah 50 tahun lebih. Kami yang mengurusnya, mulai dari memandikan hingga memberi makan. Alhamdulillah, kami berterima kasih atas bantuan ini. Uang bantuan akan kami pergunakan untuk keperluan makan sehari-hari, juga membeli pakaiannya," kata Syukur.

Penyaluran BLT door to door lansia di Tanjungpinang oleh Pos Indonesia.Dok. Pos Indonesia Penyaluran BLT door to door lansia di Tanjungpinang oleh Pos Indonesia.

KPM lansia dari Tanjungpinang, Saoiyah, juga mengaku terbantu dengan BLT BBM dan bansos sembako yang disalurkan Pos Indonesia.

"Saya senang dan bersyukur bisa terima bantuan. Uang bantuan akan digunakan untuk membeli beras dan lauk. Terima kasih kepada pemerintah dan Pos Indonesia atas bantuan ini," ucap Saoiyah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com