Advertorial

Jadi Representasi Sistem Pertanian Berkelanjutan Indonesia, Subak Jatiluwih Dipamerkan di AMM G20 Indonesia 2022

Kompas.com - 29/09/2022, 17:46 WIB

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono mengapresiasi kesiapan dan keramahan Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan salah satu side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20), Agriculture Ministers Meeting 2022 atau AMM G20 Indonesia 2022, yang diadakan pada Rabu (28/9/2022).

Pada kesempatan itu, Kasdi yang mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa dampak gejolak perekonomian global, perubahan iklim, dan inflasi yang disebabkan akibat pandemi Covid-19 masih terasa. 

Sejumlah sektor pun masih merasakan dampaknya. Salah satunya adalah industri pangan yang mengakibatkan penurunan pendapatan para petani.

Untuk menangani gejolak itu, Kasdi menjelaskan bahwa Indonesia terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan menerapkan climate smart agriculture (CSA) berbasis kearifan lokal khas Bali, yaitu subak.

Delegasi G20 mengikuti agenda field trip dengan mengunjungi Subak Jatiluwih yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, sekitar 61 kilometer (km) dari Jimbaran. Dok. Kementerian Pertanian Delegasi G20 mengikuti agenda field trip dengan mengunjungi Subak Jatiluwih yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, sekitar 61 kilometer (km) dari Jimbaran.

Di hadapan delegasi G20, Kasdi menjelaskan bahwa subak merupakan sistem pengairan teratur yang diselenggarakan masyarakat Bali dalam mengelola pertaniannya. Subak diterapkan di Indonesia, khususnya di Bali, sebagai langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

“Subak memiliki landasan filosofi ‘Tri Hita Karana’, yaitu keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Harmonisasi itu menjadi kunci utama kelestarian budaya subak di Pulau Dewata,” kata Kasdi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Untuk memperkenalkan sistem subak lebih jauh, delegasi G20 mengikuti agenda field trip dengan mengunjungi Subak Jatiluwih yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, sekitar 61 kilometer (km) dari Jimbaran.

“Subak Jatiluwih memiliki 3 subsistem yang memiliki hubungan timbal balik dan hubungan keseimbangan dengan lingkungan, yaitu subsistem budi daya (pola pikir, normal, dan nilai), subsistem sosial (ekonomi), dan subsistem kebendaan (mencakup teknologi),” jelas Kasdi.

Lebih lanjut Kasdi menambahkan, pengelolaan Subak Jatiluwih menggunakan sistem pertanian berkelanjutan secara holistis, seperti pembagian air secara adil dan merata untuk antisipasi kekeringan serta perubahan iklim yang sulit diprediksi.

Pada kesempatan itu, Kasdi juga membanggakan Subak Jatiluwih yang telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sejak 6 Juli 2012.

Selain itu, bentangan terasering lahan padi di Subak Jatiluwih, mulai dari area perbukitan hingga lembah, juga sudah dikenal sebagai destinasi wisata global. Para wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke sana ingin melihat keindahan serta ketenangan alam khas Bali. 

"Terakhir, dengan bangga kami menunjukkan kepada semua delegasi G20 Subak Jatiluwih sebagai representatif sistem pertanian Indonesia berkelanjutan melalui harmonisasi teknologi dan kearifan lokal dalam sistem CSA secara holistis," ujar Kasdi.

AMM G20 Indonesia 2022 dilaksanakan secara serta dihadiri secara hibrida dan diikuti oleh 188 negara. Sebanyak 168 delegasi yang hadir secara langsung merupakan perwakilan seluruh anggota G20. Dok. Kementerian Pertanian AMM G20 Indonesia 2022 dilaksanakan secara serta dihadiri secara hibrida dan diikuti oleh 188 negara. Sebanyak 168 delegasi yang hadir secara langsung merupakan perwakilan seluruh anggota G20.

Sebagai informasi, pertemuan AMM G20 Indonesia 2022 dilaksanakan secara hibrida serta dihadiri oleh 188 negara. Sebanyak 168 delegasi yang hadir secara langsung merupakan perwakilan seluruh anggota G20. Sementara, 7 negara undangan dan 8 organisasi internasional hadir secara virtual.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com