Advertorial

Gelar Sharing Session, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Diskusikan Akselerasi PLTS dan Balmorel Energy Model

Kompas.com - 30/09/2022, 21:26 WIB

KOMPAS.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar diskusi bertajuk “Ngopi @perpus.gatrik Sharing Session Optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pengenalan Balmorel Energy Model untuk Keandalan Energi” secara daring di Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jumat (23/9/2022).

Diskusi tersebut merupakan salah satu wujud nyata bahwa pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya, terkait PLTS di dalam negeri.

"Sharing tersebut diharapkan dapat menjadi bahan diskusi untuk mengakselerasi PLTS pada sistem kelistrikan di Indonesia," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Dalam skenario Grand Strategi Energi Nasional (GSEN), lanjut Ida, PLTS merupakan salah satu program prioritas Kementerian ESDM. Program ini menjadi strategi untuk menggenjot bauran EBT hingga 23 persen pada 2025.

Untuk diketahui, acara diskusi itu dihadiri oleh sejumlah narasumber. Salah satunya adalah Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Madya Junifer Saut Pangidoan Simanjuntak.

Pada kesempatan itu, dia memaparkan pengalamannya saat berkunjung ke Papagarang Clean Drinking Water Project serta PLTS di tiga pulau di NTT, yakni Papagarang, Messah, dan Seraya Besar.

Adapun kunjungan tersebut dilakukan sebagai bagian dari proyek “Utilisation of Solar PV to Support the Green Economic Recovery in ASEAN Post Covid-19“. Proyek ini turut didukung oleh ASEAN-China Cooperation Fund (ACCF).

“Daya pasok PLTS terbesar, yakni 760 kilowatt-peak (kWp), dihasilkan di Palue, NTT. Kemudian, disusul oleh PLTS di Pulau Messah,” ujar Junifer.

Di NTT, lanjut Junifer, terdapat sejumlah PLTS lain yang sudah direkonstruksi dan beroperasi sejak Juli 2012.

Sharing Balmorel Model Learning Programme

Selain diskusi mengenai PLTS, acara tersebut juga menghadirkan sesi sharing dengan Analis Kebijakan Ahli Pertama Ditjen Ketenagalistrikan Rara Anjelia serta tim peserta pendidikan dan pelatihan (diklat).

Mereka merupakan peserta training Balmorel Energy Model yang diselenggarakan Danida Fellowship Centre di Denmark pada Senin (8/8/2022) hingga Jumat (2/9/2022).

“Kami mendapat pelatihan mengenai energy system modelling and planning. Konsep ini diperlukan untuk memahami peran teknologi energi pada combine system,” jelas Rara.

Pada kesempatan sama hadir pula Perencana Ahli Pertama Ditjen Ketenagalistrikan Febri Fadhil Wirya Kusuma yang menjelaskan cara kerja Balmorel Model.

“Balmorel Energy Model merupakan partial equilibrium model yang digunakan untuk mendapatkan least-cost dispatch dan capacity expansion solution pada sistem tenaga listrik. Balmorel Energy Model merupakan sistem open source. Oleh sebab itu, sistem ini bisa diubah sesuai kebutuhan pengguna,” papar Febri.

Ida menilai, perencanaan ketenagalistrikan merupakan aspek penting dalam penyediaan tenaga listrik. Untuk mendukung hal itu, Kementerian ESDM tengah membahas pemutakhiran Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Adapun Balmorel Energy Model diharapkan dapat menjadi salah satu teknik alternatif dalam perencanaan ketenagalistrikan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau