Advertorial

Komitmen Evaluasi Harga BBM Nonsubsidi Berkala, Pertamina Sesuaikan Harga Pertamax dan Dex Series

Kompas.com - 01/10/2022, 12:40 WIB

KOMPAS.com – Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga, kembali melakukan penyesuaian harga jual jenis bahan bakar umum (JBU) atau bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan bahwa harga BBM nonsubsidi akan disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak, yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus. 

Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM nonsubsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulan),” ujar Irto dalam siaran pers yang diterima Kompas,com, Sabtu (1/10/2022).

Irto memaparkan, produk gasoline (bensin), Pertamax Series, turun harga. Rinciannya, Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp 14.950 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp 13.900

Sementara, produk gasoil (diesel) Pertamina, Dex Series, mengalami kenaikan harga. Rinciannya, Dexlite (CN 51) menjadi Rp 17.800 dan Perta Dex (CN 53) menjadi Rp 18.100 per liter.

Adapun penyesuaian harga baru tersebut mulai berlaku pada Sabtu di provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti di wilayah DKI Jakarta.

Menurut Irto, seluruh harga baru itu sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga JBU atau BBM Nonsubsidi.

“Pertamina juga berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif diseluruh wilayah Indonesia,” katanya. 

Menanggapi perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto menjelaskan bahwa hal ini diakibatkan oleh kondisi energi global. Salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur.

Kondisi tersebut menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia. Salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene. 

“MOPS Kerosene menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan ketersediaan bahan baku yang terbatas membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun,” ujar Irto.

Untuk informasi lengkap mengenai seluruh harga produk Pertamina terbaru, masyarakat dapat mengakses situs web berikut atau dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau