Advertorial

Sejumlah Seniman dari Yogyakarta Turut Meriahkan Ajang Wayang Jogja Night Carnival

Kompas.com - 06/10/2022, 11:27 WIB

KOMPAS.com - Sejumlah kelompok penampil yang berasal dari 14 kemantren di Kota Yogyakarta akan berpartisipasi dalam kegiatan Wayang Jogja Night Carnival #7 yang diadakan di Tugu Yogyakarta, Jumat (7/10/2022).

Sebagai informasi, Wayang Jogja Night Carnival #7 merupakan acara puncak dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-266 Kota Yogyakarta.

Wayang Jogja Night Carnival merupakan acara tahunan yang memiliki konsep karnaval jalanan (art on the street) dengan tema pewayangan.

Untuk diketahui, konsep street art hadir seiring perkembangan zaman. Meski begitu, unsur utama yang ada pada karnaval tersebut, seperti Tugu Yogyakarta, kendaraan hias, wayang, dan penyelenggaraan pada malam hari, tetap dipertahankan oleh penyelenggara.

Adapun penyelenggaraan tahun ini akan dilakukan secara offline sepenuhnya setelah dua tahun sebelumnya harus dilakukan secara hibrida akibat pandemi Covid-19.

Penyelenggaraan Wayang Jogja Night Carnival diharapkan dapat menjadi wadah bagi seniman-seniman lokal untuk berekspresi. Acara berskala nasional ini juga diharapkan dapat menghidupkan ekonomi di sekitar Kawasan Tugu Yogyakarta.

Adapun tema yang diusung pada perhelatan tahun ini adalah “Lokananta Arjuna Anugraha”. Lokananta adalah seperangkat gamelan dari Suralaya yang merupakan istana dewa-dewa di kahyangan.

Dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh secara khusus sebanyak dua kali, yakni pada acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan Pernikahan Arjuna dengan Sembadra.

Selain itu, tema tersebut diambil sebagai wujud rasa syukur masyarakat Kota Yogyakarta yang telah berhasil melewati masa pandemi Covid-19. Acara ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

Adapun masing-masing kemantren yang berpartisipasi pada karnaval tersebut mengusung berbagai penokohan wayang yang berbeda.

Tokoh-tokoh wayang tersebut diambil dari berbagai tokoh yang terlibat dalam lakon Arjuna Anugraha.

Sejumlah kelompok penampil yang berasal dari 14 kemantren di Kota Yogyakarta.Dok. Dinpar Yogyakarta Sejumlah kelompok penampil yang berasal dari 14 kemantren di Kota Yogyakarta.

Penokohan wayang yang diusung adalah Bathara Guru (Kemantren Danurejan), Bathara Durga (Kemantren Umbulharjo), Bathara Gana/Ganesha (Kemantren Gedongtengen), Arjuna dan Sembadra (Kemantren Gondomanan), serta Baladewa dan Erawati (Kemantren Wirobrajan).

Selanjutnya, Bidadari pembawa Klepu Dewandaru (Kemantren Pakualaman), Bathara Wisnu (Kemantren Mantrijeron), Bathara Brahma (Kemantren Tegalrejo), Bathara Indra (Kemantren Kraton), Bathara Bayu (Kemantren Ngampilan), dan Bathara Narada (Kemantren Gondokusuman).

Kemudian, Bathara Supraba (Kemantren Jetis), Kamajaya Kamaratih (Kemantren Kotagede), dan Cingkarabala Balaupata (Kemantren Mergangsan).

Pada kegiatan tahun ini, Wayang Jogja Night Carnival memiliki rute sepanjang 1,2 kilometer (km), mulai dari Jalan Jenderal Sudirman, Tugu Yogyakarta, hingga Jalan Margo Utomo.

Selain pertunjukkan wayang, karnaval tersebut menyuguhkan beragam penampilan, seperti seni koreografi, busana, musik kontemporer, dan permainan lighting.

Berkat segala kemeriahan yang dihadirkan, Wayang Jogja Night Carnival pun diharapkan dapat selalu menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com