Advertorial

Jelang Puncak G20 di Bali, Mendagri Tinjau Langsung Pembangunan TPST Kesiman Kertalangu

Kompas.com - 06/10/2022, 18:13 WIB

KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meninjau langsung progres pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, Kamis (6/10/2022). Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan pembangunan TPST berjalan sesuai rencana.

Adapun pemeriksaan TPTS merupakan salah satu tahap persiapan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang dilaksanakan di Bali pada November 2022.

Tito menjelaskan, TPST Kesiman Kertalangu merupakan salah satu dari tiga TPST yang dibangun di Denpasar pada 2022. Dua TPST lain berada di Tahura Suwung dan Padangsambian Kaja.

“Ketiga TPST tersebut bakal menjadi tempat pengelolaan sampah dari Denpasar. Saya berharap, pembangunan fasilitas tersebut dapat rampung pada akhir Oktober 2022,” kata Tito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Pada kunjungan itu, Tito menjelaskan bahwa salah satu topik penting yang dibahas dalam forum G20 adalah persoalan perubahan iklim. Salah satu penyebab persoalan iklim itu, lanjut Tito, adalah pengelolaan sampah yang tidak tertangani dengan baik.

“Karena itu, pemerintah Indonesia mendorong penanganan sampah di Bali, khususnya di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita), agar dikelola secara andal,” ujar Tito.

Menteri Tito Karnavian meninjau pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, Kamis (6/10/2022) . Dok. Kemendagri) Menteri Tito Karnavian meninjau pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, Kamis (6/10/2022) .

Lebih lanjut, Tito menjelaskan bahwa langkah tersebut diperlukan karena dalam salah satu agenda kunjungan, para delegasi dari negara anggota G20 akan meninjau langsung penanganan sampah dari hulu hingga hilir di Bali.

Dengan pengelolaan sampah di TPST, Tito berharap, tidak ada lagi sampah yang berserakan di sekitar kawasan Sarbagita.

"(TPST) ini kan hilir. Hulunya ada pada masyarakat dan di banjar-banjar. Saya tahu sudah banyak itu (TPST) di mana-mana dan bagus," jelas Tito.

Di lain sisi, Tito menegaskan target pengelolaan sampah dengan baik tidak hanya untuk menyukseskan puncak acara G20. Lebih dari itu, ia berharap, kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dengan menghadirkan lingkungan yang bersih.

Oleh karena itu, ia mengingatkan, jangan sampai sampah justru kembali berserakan setelah gelaran G20 berakhir.

"Kami mengharapkan, nanti setelah G20, TPST di Sarbagita bisa menjadi model pengelolaan sampah yang baik dari hulu sampai ke hilir," ujar Tito.

Untuk mendukung pengelolaan sampah secara andal, Tito juga mengimbau daerah lain agar mereplikasi strategi pengelolaan sampah yang diterapkan di Sarbagita. Langkah itu akan menjadi target jangka panjang pihaknya.

“Dengan demikian, seluruh daerah di Indonesia dapat mengelola sampah secara baik,” ujar Tito.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com