KOMPAS.com - Sebagai bentuk nyata dari upaya pemberdayaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di perdesaan secara berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI kembali melaksanakan program Desa BRILian. Program ini diresmikan melalui Kick Off New Desa BRILian 2022 Batch 3 di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, perseroan memiliki fokus kepada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Oleh sebab itu, peran BRI tidak terbatas pada financial intermediary, tetapi juga pemberdayaan, baik kepada individu pelaku usaha maupun lembaga desa.
“Pemberdayaan wilayah perlu diperhatikan mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata. Sesuai Indeks Desa Membangun (IDM) pada 2021, dari total 73.814 desa di Indonesia, baru sekitar 30 persen desa yang masuk dalam kategori maju dan mandiri,” kata Supari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (7/10/2022).
Supari melanjutkan bahwa pencapaian tersebut turut menjadi tantangan tersendiri bagi BRI. Oleh karena itu, BRI tetap hadir untuk turut serta mengembangkan desa melalui program Desa BRILian sejak 2020.
“Desa BRILian merupakan program inkubasi yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Penerapannya melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s),” ujar Supari.
Lebih lanjut, Supari menjelaskan bahwa desa yang mengikuti program Desa BRIlian diharapkan menjadi sumber inspirasi pembangunan yang dapat direplikasi bagi desa-desa lainnya. Sebab, program tersebut berfokus pada pengembangan empat aspek penting yang terdapat di desa.
Pertama, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi, implementasi produk, dan aktivitas digital di desa. Ketiga, keberlanjutan, tangguh, dan berkesinambungan dalam membangun desa. Keempat, kreatif dalam menciptakan inovasi dalam mengembangkan potensi di desa.
Melalui program yang dilaksanakan bekerja sama dengan Universitas Diponegoro (Jawa Tengah) itu, BRI melakukan pemberdayaan ke berbagai lapisan, yakni meliputi perangkat desa (kepala desa), pengurus BUMDes, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pelaku usaha desa, dan pegiat produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades).
“Harapan kami, kegiatan yang sangat bermanfaat ini bisa diikuti oleh seluruh elemen kunci pertumbuhan ekonomi yang ada di desa. Sebab, Desa BRILian sejatinya merupakan desa yang penuh prestasi, inspirasi, tanggap, inovatif, serta layak menjadi percontohan bagi desa lain di masa pandemi maupun pascapandemi seperti sekarang,” lanjut Supari.
Supari pun menjelaskan, dalam Desa BRIlian, pihaknya juga melakukan penguatan ekosistem ekonomi desa. Hal ini didukung dengan program penguatan kelompok-kelompok usaha mikro dengan nama Klasterku Hidupku.
Dalam program tersebut, BRI mengidentifikasi keperluan pemberdayaan, baik pelatihan usaha maupun bantuan sarana prasarana yang diberikan secara selektif.
BRI juga mendukung pasar desa menjadi inisiator pembentukan platform Pasar.id. Platform ini menghubungkan pedagang pasar dan pembeli secara online sebagai adaptasi dari tantangan berperilaku bisnis di masa pandemi, bahkan pascapandemi.
“Kami turut mengembangkan platform pemberdayaanlinkumkm.id untuk mendorong dan memfasilitasi UMKM naik kelas. Tentunya, (platform ini juga didukung) dengan produk-produk layanan BRI yang dapat dimanfaatkan oleh desa dan BUMDes lainnya, seperti Agen BRILink, Stroberi, QRIS, dan produk lainnya,” ungkap Supari.
Dengan berbagai dukungan tersebut, Supari optimistis pelaksanaan Desa BRILian 2022 dapat memberikan kontribusi nyata dan positif bagi kebangkitan ekonomi masyarakat desa.
Kesuksesan Desa BRIlian
Sebagai informasi, gelaran Desa BRILian 2022 merupakan yang keenam kali dijalankan oleh BRI. Program itu dimulai pada 2020 dengan menyeleksi 531 usulan desa tangguh dan inovatif.
Kemudian, BRI memilih 125 desa dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah itu, BRI dan menyaring hingga 10 desa sebagai pemenang Desa BRILian 2020. Sementara, pada 2021, BRI telah menyeleksi 2.062 desa sebagai kandidat Desa BRILian melalui tiga batch.
Pada 2022, BRI kembali melanjutkan Desa BRILian dengan target 1.000 desa peserta dan akan terbagi menjadi 3 batch. Adapun inagurasi batch 1 Desa BRILian 2022 telah dilaksanakan pada Juni 2022 dan batch 2 pada September 2022.
Setelah terpilih 40 desa terbaik, setiap 10 desa di tiap batch akan diberikan pendampingan langsung (on site visit) oleh BRI dan perwakilan dari Universitas Diponegoro.
Selanjutnya, pelaksanaan batch 3 Desa BRILian 2022 yang diikuti oleh 350 desa dari seluruh Indonesia akan segera digelar. Sejak 2020 hingga saat ini, Desa BRILian telah diikuti oleh 1.881 desa yang aktif bergerak, berinisiatif, dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.