Advertorial

Selain Hadirkan Musisi Jazz Papan Atas, TPJF 2022 Juga Tampil dengan Konsep Berbeda

Kompas.com - 04/11/2022, 11:30 WIB

KOMPAS.com – Ajang musik tahunan The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2022 resmi berakhir. Acara yang menampilkan puluhan musisi tersebut berhasil menyuguhkan hiburan memukau bagi para pencinta musik jaz Tanah Air.

Adapun penyelenggaraan TPJF tahun ini kembali digelar penuh secara offline dan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022).

Sebagai informasi, TPJF merupakan festival musik jaz tahunan yang diselenggarakan setiap Oktober. Acara yang telah digelar sejak 2015 ini selalu diadakan di Hotel The Papandayan, Bandung, Jawa Barat, oleh The Papandayan dan Media Group.

Setelah berhasil mempersembahkan TPJF dalam beberapa tahun terakhir, TP Jazz Management menghadirkan TPJF ke-7 dengan konsep yang lebih menarik dari tahun-tahun sebelumnya.

Founder TP Jazz Management Bobby Renaldi mengatakan, TPJF adalah bentuk komitmen dari pihaknya untuk memberikan kontribusi di bidang musik bagi Kota Bandung.

“TPJF bukan sekadar menghadirkan performa musik, melainkan nilai-nilai di dalamnya harus bisa menjadi manfaat bagi masyarakat luas. Acara ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata musik di Kota Bandung dan menjadi salah satu pusat musik jaz di Tanah Air sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan, baik dalam maupun luar negeri,” ujar Bobby dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Pada hari pertama, TPJF 2022 coba menghadirkan nuansa nostalgia bagi penonton. Hal ini ditunjukkan lewat performa yang ditampilkan oleh grup musik yang besar di era 2000-an, seperti T-Five, yang bermain di panggung Suagi.

Pada penampilannya tersebut, T-Five membawakan sejumlah lagu andalannya, seperti “Kau” dan “Raja Chatting”.

Penampilan T-Five pada TPJF 2022. 

Dok. TPJF Penampilan T-Five pada TPJF 2022.

Keseruan pun juga berlangsung di panggung Hurubatu. Sebab, di panggung ini, TPJF berhasil menyuguhkan performa musik yang menawan dari Kenny Gabriel bersama tim The Playground Live Session miliknya.

Pada kesempatan tersebut, Kenny juga berkolaborasi dengan sejumlah musisi, seperti Kyriz Boogieman, Fangtatis, Teddy Adhitya,dan Popsickle.

Kolaborasi itu terasa spesial lantaran masing-masing lagu yang dibawakan olehnya memiliki warna dan gaya yang berbeda.

Setelah berkolaborasi dengan Kenny Gabriel, Teddy Adhitya juga sukses memukau penonton TPJF hari pertama lewat penampilan solonya yang berlangsung pada malam hari.

Teddy berhasil memukau para penonton lewat hits andalannya, seperti “Ocean”, “Just You”, dan “Langit Favoritku” yang ia bawakan bersama Rizky Febian.

Ada juga penampilan dari gitaris jaz papan atas Indonesia, Andre Dinuth. Selain menampilkan kepiawaian bermusik, Andre juga membagikan pengalaman bermusiknya lewat program coaching clinic di panggung TP Stage.

Setelah itu, bersama dengan David Manuhutu pada piano, Kuba Skowronski pada saksofon, Ezra Manuhutu pada bas, dan Demas Narawangsa pada drum, Andre berhasil memukau penonton lewat karya-karya terbaik dari Chick Corea melalui konser tribute-nya.

Tak hanya penampilan dari Andre, ada juga performa menarik lain yang disuguhkan oleh

Selain musisi-musisi tersebut, banyak penampil lainnya yang hadir di hari pertama TPJF, seperti ME Voice, Batavia Collective, Tommy Pratomo, dan pemenang kedua The Papandayan International Online Jazz Competition 2022, Empty.

Tak kalah ramai di hari kedua

Hari kedua ajang TPJF 2022 menyuguhkan performa yang tak kalah ramai dengan penampilan di hari pertama.

Adapun salah satu musisi yang meramaikan TPJF jari kedua adalah Cakra Khan yang menghibur penonton dengan suara khasnya.

TPJF 2022 hadirkan sejumlah kegiatan baru. 

Dok. TPJF TPJF 2022 hadirkan sejumlah kegiatan baru.

Pada TPJF 2022, Cakra menghadirkan kejutan spesial untuk penonton lewat kolaborasi yang ia lakukan dengan legenda musik asal Bandung, Doel Sumbang.

Tak ketinggalan, keduanya pun membawakan lagu milik Doel Sumbang berjudul “Runtah” yang saat ini sedang booming.

Di panggung lain, tepatnya pada panggung Cimanuk yang merupakan Jazz Appreciation Hall, TPJF menampilkan maestro jaz Indonesia Dwiki Dharmawan dengan format Strings Quintet.

Dwiki tampil dengan kolintang yang membuat panggung Cimanuk terasa begitu magis dan syahdu.

Sebagai informasi, panggung Cimanuk juga dimeriahkan oleh sejumlah musisi lain di hari kedua, seperti Hari Pochang feat The Coocoos, Agis Kania, East Side Sextet dan Trio Guitar yang terdiri dari Oele Pattiselano, Gerald Situmorang, serta Mikael Cendiki.

Ada pula Rizky Febian, Rendy Pandugo, Kaleb J, dan The Groove yang berkolaborasi dengan Rieka Roeslan.

Suguhkan konsep berbeda

Tak seperti ajang sebelumnya, pergelaran TPJF 2022 hadir dengan konsep baru yang menarik untuk ditampilkan pada penonton.

Jika ajang TPJF sebelumnya didominasi dengan penampilan dari musisi konvensional, TPJF 2022 coba menghadirkan penampilan menarik melalui konsep dan penampilan yang fresh dari musisi kekinian.

Hal tersebut dibuktikan lewat penampilan yang diberikan oleh duo disc jockey (DJ), Aneka Nada Selekta. Di panggung ini, mereka memutar beragam lagu nostalgia yang bergenre disko, rare groove, dan city pop.

Untuk diketahui, Aneka Nada Selekta bermain di panggung Tropical Garden yang berada di area tengah hotel. Area ini dikelilingi pepohonan rindang dan air terjun, serta dilengkapi sejumlah bean bag sehingga penonton dapat menikmati acara dengan santai.

Selain Aneka Nada Selekta, DJ set playlist juga dimainkan pada panggung HB melalui penampilan dari DJ Eq Puradiredja dan Leno Rei.

Keseruan yang disuguhkan pada TPJF 2022 pun tak sampai di situ. Sebab, ada juga program spesial yang diadakan di panggung TP Stage.

Program tersebut merupakan ajang penghargaan kepada musisi jaz yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan musik jaz di Indonesia.

Salah satu musisi yang mendapat penghargaan di program tersebut adalah mendiang Donny Suhendra yang merupakan gitaris dari grup musik Krakatau.

TPJF juga mengusung kampanye car less. Lewat konsep ini, TPJF mengajak para pengunjung festival untuk menggunakan transportasi online demi mengurangi kemacetan Kota Bandung di akhir pekan.

Selain itu, konsep tersebut juga dihadirkan untuk mempermudah pengunjung agar dapat langsung menikmati pertunjukan tanpa harus repot mencari tempat parkir kendaraan.

Untuk memotivasi penonton agar tak menggunakan kendaraan pribadi, pihak TPJF telah bekerja sama dengan pihak transportasi online dan memberikan kode promo dengan diskon hingga 90 persen.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com