Advertorial

Bupati Kediri Minta Direktur Baru RSKK Perbaiki Pelayanan dan Ruang Pasien

Kompas.com - 11/11/2022, 10:36 WIB

KOMPAS.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Rumah Sakit Umum Kabupaten Kediri (RSKK) merombak manajemen guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan dan Pengangkatan Direktur RSKK di Kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu juga meminta secara langsung kepada Direktur RSKK Gatut Rahardjo untuk menjadikan RSKK di Kecamatan Pare sebagai rumah sakit yang dapat menjadi penopang kehidupan masyarakat.

Instruksi itu disampaikan karena Mas Dhito menilai pelayanan di RSKK masih jauh dari kata ideal. Fakta itu didapatkan ketika dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSKK beberapa waktu lalu.

“Saya sering (sidak) ke RSKK tanpa didampingi siapa pun. Masalah yang saya temui di RSKK adalah manajemen pelayanan yang masih jauh dari ideal,” kata Mas Dhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Selain masalah manajemen pelayanan, Mas Dhito juga menyinggung soal keoptimalan penataan ruang pasien demi kenyamanan pasien. Menurutnya, ruang pasien di RSKK merupakan fasilitas yang paling krusial untuk segera diperbaiki karena masih kelebihan kuota.

Mas Dhito dalam acara Pelantikan dan Pengangkatan Direktur RSKK di Kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).Dok. Pemkab Kediri Mas Dhito dalam acara Pelantikan dan Pengangkatan Direktur RSKK di Kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).

“Kalau manajemen rumah sakit jelek dan suasananya sudah tidak menyenangkan, pasien yang datang bukannya sembuh, (melainkan) tambah sakit. Oleh karena itu, pelayanan dan fasilitas yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan taraf hidup masyarakat Bumi Panjalu,” ujar Mas Dhito.

Menindaklanjuti instruksi tersebut, Gatut langsung mengambil langkah strategis untuk melakukan perbaikan di rumah sakit yang ia pimpin. Pihaknya akan segera memperbaiki ruang pasien.

Gatut menjelaskan, bangsal atau sal di rumah sakit memang idealnya hanya ditempati oleh 4 pasien.

“Ruangan sal tidak boleh kelebihan kapasitas, yaitu maksimal 4 orang tiap kamar. Dalam waktu dekat, kami akan menganggarkan untuk renovasi ruang pasien,” papar Gatut.

Di sisi lain, dengan jumlah karyawan yang melimpah, Gatut pun akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam operasional RSKK guna menggenjot pelayanan.

“Saya berharap, RSKK dapat beradaptasi dengan teknologi dan memberikan pelayanan optimal untuk menjadi rumah sakit yang lebih baik lagi,” ucap Gatut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com