Advertorial

Komitmen Pertamina Dukung Net Zero Emission dengan Decarbonization Initiatives dan Kolaborasi

Kompas.com - 13/11/2022, 21:29 WIB

KOMPAS.com – Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero) mendukung penuh komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission (NZE) pada 2060. Upaya ini pun diwujudkan Pertamina melalui program decarbonization Initiatives.

Hal tersebut disampaikan Senior Vice President Strategy and Investment Pertamina Daniel S Purba dalam Asean Panel Discussion bertajuk “Decarbonizing the ASEAN Way-Harnessing the Collective Actions of ASEAN Private Sectors Driving Net-Zero: Pertamina's Overarching Plan in Decarbonization”.

Adapun gelaran itu merupakan bagian dari Konferensi Perubahan Iklim atau Climate Change Conference of the Parties ke-27 (COP 27) yang diselenggarakan di Sharm el-Sheikh, Mesir, Jumat (11/11/2022).

Menurut Daniel, Pertamina bertanggung jawab menyediakan energi bagi negeri. Terlebih, Indonesia merupakan negara berpenduduk hampir 300 juta jiwa dengan kebutuhan energi tinggi.

“Untuk mendukung pencapaian NZE pada 2060 atau lebih cepat dari waktu tersebut, Pertamina telah memiliki dan mengembangkan sejumlah program,” ujar Daniel dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/11/2022).

Pertamina, sambung Daniel, melihat transisi energi sebagai kesempatan yang baik untuk membangun green business. Oleh sebab itu, pihaknya memastikan agar perusahaan tetap menerapkan prinsip keberlanjutan dan bertumbuh sesuai peta jalan (roadmap) yang telah disusun.

Salah satu strategi yang dilakukan pertamina adalah menyiapkan decarbonization plan, khususnya untuk existing business, misalkan dengan mengurangi flaring serta menggunakan energi terbarukan di semua operasional, mulai dari upstream, production site, shipping transportation, hingga battery.

Sementara itu, berdasarkan aspek environmental, social and governance, Pertamina juga sudah berada pada level medium risk. Selain itu, perseroan juga berada pada posisi dua dalam kategori The Best ESG Score untuk industri minyak dan gas.

Pada kesempatan itu Daniel menilai, sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta Brunei Darussalam, memiliki potensi produksi gas dan liquid natural gas (LNG) besar.

Dengan potensi tersebut, negara-negara itu dapat berkontribusi besar untuk menciptakan low carbon energy transition sebagai upaya mengurangi jejak karbon (carbon footprint).

Dia juga menyoroti, salah satu potensi yang dimiliki Indonesia adalah natured based solution. Dengan potensi hutan yang besar, Indonesia dapat menerapkan teknologi carbon capture, utilization and storage (CCUS) sebagai solusi pengurangan emisi.

Untuk mewujudkan solusi tersebut, lanjut Daniel, dibutuhkan kolaborasi antarnegara Asia Tenggara sesuai dengan posisi dan potensinya.

“Hal itu membutuhkan langkah nyata dari semua pihak agar dapat benar-benar berkolaborasi demi mendukung NZE,” imbuh Daniel.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau