Advertorial

Digital Transformation Expo Jadi Ajang Perkuat Kolaborasi Transformasi Digital Antar Negara Anggota G20

Kompas.com - 13/11/2022, 22:46 WIB

KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan gelaran Digital Transformation Expo (DTE) menjadi kali pertama dalam sejarah forum G20 sekaligus menjadi penanda kolaborasi transformasi digital dalam harmoni bagi negara Anggota G20.


Sebagai tanda kolaborasi multipihak, dalam Digital Transformation Expo dibangun dinding kolaborasi dan ditampilkan di akhir pameran.

“Ini mengakui kontribusi berharga dari semua negara anggota G20, 39 kementerian dan lembaga Indonesia, serta 42 perwakilan industri, sekaligus melambangkan semangat transformasi digital dalam harmoni," kata Johnny dalam Pembukaan DTE di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Minggu (13/11/2022).

Menteri Johnny menegaskan kehadiran DTE tidak hanya memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk bertukar pengetahuan. Lewat pameran itu, sajian teknologi imersif akan membuat semua pihak lebih yakin dengan upaya digitalisasi negara anggota G20,

"Bagi mereka di luar sana yang masih ragu biarkan pameran ini tanpa keraguan dan bagi mereka yang percaya pada manfaat upaya digital, biarkan pameran ini terus menginspirasi langkah mereka. Lebih penting lagi untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana komitmen kita dalam membangun kemakmuran di era digital,” tegas Johnny.

Menkominfo juga mengajak semua pihak memanfaatkan DTE sebagai tonggak peringatan digital. Sekaligus memperkuat kolaborasi untuk maju, ekonomi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan masih berjalan.

"Mari kita ambil momen ini untuk berkumpul kembali dan memperkuat kolaborasi kita lebih lagi untuk pulih bersama, pulih lebih kuat,” ajak Johnny.

Ajang unjuk potensi digital bangsa Indonesia

Menteri Johnny menyatakan DTE yang diprakarsai G20 Indonesia merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk berbagi cerita kepada dunia tentang berbagai potensi bangsa dan percepatan kemajuan digital di berbagai sektor.

“DTE akan menjadi magnet bagi pemimpin dunia, investors, dan pemain digital kelas dunia untuk masuk dalam pasar Indonesia yang sangat besar. DTE adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak hanya siap untuk pemulihan yang tangguh pascapandemi Covid-19," jelasnya.

Lewat DTE G20, Menkominfo mengharapkan akan menjadi puncak perjalanan forum pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG).

“Saya kira, kita semua sepakat bahwa satu tahun terakhir ini telah dilalui dan merupakan perjalanan yang menggembirakan bagi DEWG. Tidak hanya karena ini Kelompok Kerja Ekonomi Digital yang pertama, tetapi juga dilakukan di saat ketidakpastian. baik karena gangguan Covid-19 maupun meningkatnya ketegangan geopolitik. Itulah mengapa saya sangat menghargai semua komitmen yang ditunjukkan oleh anggota G20 yang terlibat dalam perjalanan ini,” ungkapnya.

Digital Transformation Expo berlangsung selama empat hari mulai tanggal 13 hingga 17 November 2022, di Pecatu Hall, BNDCC, Nusa Dua, Bali. Pengunjung dapat menyaksikan enam yang area yang mewakili gambaran isu transformasi digital sebagai isu prioritas G20 Indonesia.

Dalam pembukaan DTE-G20, hadir Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafidz serta mitra kerja Kementerian Kominfo.

Sementara itu, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, serta Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau