Advertorial

B20 Summit 2022 di Bali Siapkan 4 Legacy Penting

Kompas.com - 14/11/2022, 11:30 WIB

KOMPAS.com - Perhelatan Business 20 (B20) Indonesia Summit 2022 atau Konferensi Tingkat Tinggi B20 (KTT B20) diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDC), Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022) hingga Senin (14/11/2022).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tersebut dihadiri lebih dari 3.300 delegasi yang terdiri dari 2.000 chief executive officer (CEO), pemimpin bisnis dari 65 negara, dan beberapa kepala negara.

B20 Indonesia Summit 2022 bertema “Advancing Innovative, Inclusive, and Collaborative Growth” sekaligus menjadi puncak rangkaian kegiatan Presidensi B20 Indonesia yang telah dimulai sejak inception meeting pada Januari 2022.

Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan bahwa konferensi tersebut didukung lebih dari 1.200 anggota task force, action council, serta anggota international advocacy caucus yang mewakili lebih dari 15 sektor industri.

Adapun 34 persen anggota task force dan action council B20 Indonesia adalah perempuan. Menurut Sinta, ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Indonesia di B20 untuk mempromosikan pemberdayaan dan inklusi perempuan dalam bisnis dan industri.

Hal tersebut, lanjut Shinta, juga mencerminkan penekanan pada inklusivitas proses B20 Indonesia, yakni keragaman pembicara dan audiens dengan 100 pembicara lebih dari 30 negara.

Dalam forum global tersebut, pihaknya juga secara serius berperan menyatukan berbagai kelompok pemangku kepentingan.

“Melalui bantuan delegasi dari seluruh dunia, (dengan senang hati) saya sampaikan bahwa kami secara kolektif merumuskan prioritas B20 Indonesia menjadi 25 policy recommendation dan 68 policy action,” ujar Shinta dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Shinta menjelaskan semua rekomendasi dan tindakan kebijakan tersebut didasarkan pada kondisi komunitas global saat ini, mulai dari pandemi Covid-19, perkembangan pesat digitalisasi, rantai nilai global yang inklusif, hingga mengatasi dampak perubahan iklim yang mendorong perubahan tata nilai baru yang lebih adil dan inklusif.

Prioritas B20 Indonesia, imbuh Shinta, selaras dengan prioritas Presidensi G20 Indonesia yang menekankan transisi energi berkelanjutan, memperkuat arsitektur kesehatan global, dan memajukan transformasi digital.

“Untuk itu, kami merumuskan tiga bidang terobosan, yaitu inovasi untuk pertumbuhan pascakrisis yang adil, penyertaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan kelompok rentan untuk pembangunan berkelanjutan, serta kolaborasi negara maju dan berkembang untuk pertumbuhan yang tangguh dan berkelanjutan,” tuturnya.

B20 Indonesia, kata Shinta, dalam setiap terobosannya mendukung serangkaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ditetapkan oleh Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

“B20 Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan hasil konkret dan dapat ditindaklanjuti sehingga memberikan dampak berkelanjutan yang dapat diteruskan oleh presidensi B20 berikutnya. Oleh karena itu, dikembangkan legacy program yang berkelanjutan dan bertahan lama,” tuturnya.

Chair of B20 Indonesia Shinta KamdaniDok. Kadin Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani

Pada akhir B20 Summit Indonesia, telah disiapkan B20 Final Communique, sebuah dokumen yang merangkum seluruh policy recommendation untuk diserahkan kepada KTT G20.

Shinta berharap, rekomendasi tersebut dapat diadopsi oleh G20 sehingga kedua forum dapat terus bekerja sama untuk mengimplementasikannya demi mencapai kemajuan yang diperjuangkan.

Pada kesempatan sama, Host of B20 Indonesia sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan bahwa Presidensi B20 Indonesia berkomitmen memberikan hasil konkret yang dapat ditindaklanjuti oleh presidensi B20 berikutnya sehingga memberi dampak signifikan bagi negara G20.

Arsjad mengatakan bahwa B20 Summit Indonesia 2022 berlangsung di tengah gejolak geopolitik yang semakin intensif serta kekhawatiran globalisasi gagal memberikan keuntungan yang adil. Belum lagi, tantangan perubahan iklim yang tak terbantahkan.

“Untuk itu, fokus prioritas B20 Indonesia tahun ini seperti yang baru saja dijabarkan Ibu Shinta adalah memajukan pertumbuhan yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif," ujar Arsjad.

Ia menjelaskan, tiga prioritas itu memiliki makna spesial bagi Indonesia yang sangat majemuk, tetapi bersatu teguh.

“Melalui B20, kami ditantang untuk bekerja sama membangkitkan kembali ekonomi sembari memastikan kedamaian dan kemakmuran di semua kalangan,” tuturnya.

Ia mengatakan, selama beberapa dekade, globalisasi telah mendorong peningkatan produktivitas dan menghasilkan kemakmuran luar biasa bagi sebagian kalangan. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa tidak semua lapisan masyarakat mendapat manfaat sama.

“Dengan demikian, kita harus membuat solusi inovatif untuk mempercepat pertumbuhan inklusif dengan cara yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan kolaboratif lintas sektor,” ujarnya.

Arsjad pun mendorong kolaborasi dan tindakan dari publik hingga swasta untuk menggunakan pengaruh yang dimiliki agar dapat bersama-sama mencapai tujuan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

Ia mengusulkan semua langkah besar dipandu oleh 5 hal penting, yakni peace, prosperity, people, planet, and partnerships.

Untuk diketahui, B20 mengembangkan legacy program yang memiliki tiga elemen kunci. Pertama, legacy program merupakan solusi inovatif yang unik dalam menjawab permasalahan global agar bisa memberikan added value.

Kedua, legacy program dibuat berlandaskan kolaborasi dan kerja sama antarnegara anggota G20. Ketiga, legacy program bertujuan untuk memberikan dampak nyata dan berkelanjutan dalam membuat perubahan sistematis bagi berbagai komunitas global.

Arsjad menjelaskan bahwa legacy program juga menjawab tiga agenda prioritas, yaitu transisi hijau, inklusivitas ekonomi melalui digitalisasi, serta pemerataan akses kesehatan. Untuk transisi hijau, legacy yang disiapkan adalah carbon centre of excellence.

Host of B20 Indonesia sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad RasjidDok. Kadin Host of B20 Indonesia sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid

Lalu, untuk pertumbuhan inklusif dan digitalisasi, dikembangkan B20 Wiki sebagai sistem pendukung UMKM melalui Wiki Learn, Wiki Do dan Wiki Scale, serta One Global Women Empowerment (OGWE) yang mendorong pertumbuhan kewirausahaan perempuan melalui pemberdayaan perempuan pengusaha, peningkatan literasi digital, permodalan, dan keamanan lingkungan kerja.

Sementara, untuk prioritas kesehatan, B20 mengembangkan kampanye global “One Shot” untuk menyediakan infrastruktur relevan sebagai mitigasi krisis kesehatan masa depan melalui keterlibatan sektor bisnis global dalam menyediakan akses vaksin dan riset klinis.

Arsjad juga mendorong dunia usaha memanfaatkan forum B20 untuk saling berbagi informasi dan teknologi, serta mengembangkan aksi strategis inovatif. Ia menegaskan, B20 Indonesia bukan hanya untuk memberi ruang bagi kepentingan sekelompok pemimpin bisnis global, melainkan juga bagi UMKM.

Pasalnya, imbuh Arsjad, UMKM merupakan salah satu isu penting yang disuarakan B20 Indonesia.

“B20 juga perlu mendorong formulasi stimulus dunia usaha yang tepat sasaran dan efektif, baik itu fiskal maupun nonfiskal, untuk sektor potensial, seperti bidang energi terbarukan, ekosistem baterai dan mobil listrik, serta bidang circular economy,” ujar Arsjad.

Sebagai informasi, hingga saat ini, legacy program B20 telah mendapat dukungan dari berbagai perusahaan multinasional dan organisasi multilateral yang terlibat dalam kerja sama sebagai signatories, pertemuan task forces, action council, dan international advocacy caucus sebagai bentuk kolaborasi global melalui B20 Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com