Advertorial

Ini 5 Hal tak Terduga yang Berpotensi Membatalkan Jadwal Penerbangan

Kompas.com - 17/11/2022, 15:38 WIB

KOMPAS.com - Mendapat kabar tak terduga sehari sebelum melakukan penerbangan jelas jadi hal yang tak menyenangkan bagi banyak orang. Sebab, rencana perjalanan yang sudah disiapkan dari jauh hari, mendadak buyar seketika lantaran hal tak diinginkan.

Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang langsung kehilangan semangatnya setelah mendapat kabar tak menyenangkan tersebut.

Apa saja kabar tak menyenangkan yang kerap membatalkan rencana perjalanan kamu? Berikut adalah ulasannya.

  1. Tugas kantor dadakan

Bagaimana rasanya saat kamu sudah membayangkan destinasi wisata bersama aktivitas menyenangkan di dalamnya?

Ilustrasi mendapat panggilan telepon dari kantor.Dok. Shutterstock Ilustrasi mendapat panggilan telepon dari kantor.

Namun, apa yang terjadi bila kamu mendapat tugas kantor dadakan dan harus menunda keseruan yang ada dalam bayangan tersebut? Jelas menyebalkan. Apalagi, kamu tak bisa menolak tanggung jawab tersebut.

Suka atau tidak, kamu harus tetap memenuhi tugas yang diberikan oleh kantor.

  1. Sakit

Kejadian tak terduga yang bisa terjadi saat mau terbang adalah mendadak sakit, seperti mengalami gejala demam berat di pagi hari.

Kondisi seperti itu tentu membuat harus menunda keberangkatan lantaran kondisi badan yang tidak fit.

  1. Dipanggil wawancara

Mendapat panggilan wawancara kerja di perusahaan yang diimpikan saat hendak bepergian jelas jadi hal yang dilematis.

Ilustrasi melakukan wawancara kerja.Dok. Shutterstock Ilustrasi melakukan wawancara kerja.

Apalagi, kesempatan tersebut tak bisa ditunda dan tak akan datang dua kali.

Maka dari itu, membatalkan penerbangan adalah opsi terbaik agar kesempatan bekerja di perusahaan impian tak lewat begitu saja.

  1. Urusan keluarga

Urusan keluarga, terutama mendapat kabar duka lantaran ada anggota keluarga yang berpulang adalah kabar tak menyenangkan.

Meski begitu, kamu tetap harus mengutamakan keluarga dan mengurungkan niat untuk bepergian.

  1. Terjebak macet

Kondisi lalu lintas di kota besar, terutama seperti Jakarta seringkali sulit diprediksi. Meski sudah memilih berangkat ke bandara jauh sebelum jam keberangkatan, terkadang ada saja masalah lalu lintas yang terjadi. Contohnya, truk mogok di tol yang menyebabkan kemacetan parah.

Ilustrasi kemacetan.Dok. Shutterstock Ilustrasi kemacetan.

Hal tersebut pun diperparah dengan lambatnya penanganan kemacetan sehingga membuat waktu perjalanan semakin lama.

Bila masih terjebak pada situasi tersebut, menunda penerbangan adalah satu-satunya opsi yang bisa dipilih.

Itu tadi lima hal tak terduga yang berpotensi menunda penerbangan kamu.

Adapun untuk membantu mengurangi rasa gundah akibat penundaan penerbangan, platform penyedia layanan tiket pesawat dan hotel, Traveloka, siap membantu kamu untuk mengatur ulang jadwal penerbangan melalui layanan Reschedule+.

Dengan fitur #BukanRescheduleBiasa tersebut, kamu bisa mengubah jadwal penerbangan secara praktis melalui aplikasi Traveloka.

Lewat layanan tersebut, kamu dapat mengubah waktu penerbangan, maskapai, dan destinasi sesuai yang dibutuhkan.

Jadi, kamu bisa melakukan perjalanan kembali dengan praktis dan nyaman. Yuk, segera nikmati nyamannya terbang bersama Traveloka lewat fitur Reschedule+.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau