Advertorial

Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, Lazada Fasilitasi UMKM Go Digital dan Berdayakan Talenta Muda

Kompas.com - 21/11/2022, 20:15 WIB

KOMPAS.com – Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Utamanya, saat masa pandemi Covid-19.

Dari segi kontribusi, sumbangan sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2022 mencapai 60 persen atau sekitar Rp 8,5 triliun per tahun. Sementara, tenaga kerja yang terserap dari keaktifan sektor UMKM mencapai 97 persen. Hal ini menjadikan sektor ini sebagai roda penggerak, bahkan tulang punggung ekonomi Indonesia.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, pelaku UMKM mulai menghadapi tantangan untuk bersaing. Pasalnya, tren belanja online mulai menjadi pilihan pembeli dalam berbelanja. Oleh karena itu, pelaku UMKM pun harus beradaptasi dan mengadopsi sistem digital.

Merespons hal tersebut, salah satu perusahaan e-commerce di Tanah Air, yakni Lazada, berkomitmen membantu para pelaku UMKM di Indonesia untuk go digital.

Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengatakan, pihaknya telah mengkaji faktor-faktor yang diperlukan UMKM untuk dapat go digital.

Pihaknya menemukan setidaknya enam faktor dalam penelitian tersebut, yakni infrastruktur dan kapabilitas, kesiapan teknologi, basis pelanggan yang besar, wadah pemasaran, teknologi, serta pendanaan.

“Lazada sendiri sudah menyiapkan e-platform, insight, serta edukasi kapabilitas dan teknologi digital lewat Lazada University, yakni kelas daring gratis yang bisa diakses (pelaku UMKM) kapan dan di mana saja. Kami juga menyediakan media pemasaran digital dan logistik lewat e-platform Lazada sendiri,” terangnya kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Selain pelaku UMKM, Ferry mengatakan, Lazada juga melihat urgensi pemberdayaan talenta muda dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh momentum bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncak pada 2030.

Lazada juga sudah melakukan studi lapangan untuk dapat meningkatkan kapabilitas tenaga kerja sesuai kebutuhan industri.

Berdasarkan studi tersebut, kata Ferry, pihaknya menemukan tiga faktor penyebab kapabilitas tenaga kerja Indonesia kurang berdaya saing. Ketiganya adalah growth mindset yang rendah, akses program pengembangan yang kurang merata, serta sistem pendidikan yang belum menghasilkan talenta sesuai kebutuhan industri.

“Berdasarkan hal tersebut, kami membuat program yang bisa mengasah tiga kemampuan talenta muda. Pertama, human skills yang meliputi keterampilan sosial, beradaptasi, berkomunikasi, dan pemecahan masalah,” kata Ferry.

Kedua, keterampilan digital. Tak hanya tentang coding dan developing, tetapi juga analisis data, manajemen data, pengetahuan produk digital, dan desain digital.

Ketiga, keterampilan penggerak bisnis. Kami mengasah talenta muda untuk selalu memiliki pola pikir layaknya wirausahawan,” ujarnya.

Adapun pendidikan tersebut diberikan Lazada lewat dua program, yakni program magang LazPrentice dan partisipasi dalam Kampus Merdeka yang berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Lewat kedua program tersebut, Lazada membuka peluang bagi seluruh talenta muda untuk merasakan pengalaman bekerja di perusahaan secara langsung. Dengan demikian, setelah lulus kuliah, mereka siap bekerja dan memiliki ilmu yang relevan dengan kebutuhan industri.

Ferry menjelaskan, pemberdayaan talenta Indonesia merupakan hal penting yang perlu dibahas. Sebab, jika talenta muda dididik dan diberikan bekal yang benar, bonus demografi akan membawa dampak baik. Sebaliknya, apabila tidak bisa memanfaatkan momentum itu, talenta muda yang ada justru akan menjadi beban sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan industri.

Bisnis berkelanjutan

Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo dalam Wawancara Eksklusif: Cerita Lazada Dukung UMKM dan Talenta Muda Indonesia Bertransformasi Digital. Dok. tangkapan layar kanal YouTube/Kompas.com Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo dalam Wawancara Eksklusif: Cerita Lazada Dukung UMKM dan Talenta Muda Indonesia Bertransformasi Digital.

Ferry mengemukakan, kedudukan Lazada selama 10 tahun di Indonesia membawa komitmen untuk terus memberikan dampak positif bagi Tanah Air.

Terbaru, Lazada berkomitmen untuk menjalankan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam setiap langkah bisnisnya.

“Kami baru saja merilis ESG Impact Report. Laporan ini membahas berbagai upaya yang dilakukan perusahaan dalam memanfaatkan e-commerce untuk mendukung komunitas, mendorong bisnis yang bertanggung jawab, dan mengelola dampak bisnis yang negatif bagi alam,” terang Ferry.

Adapun dalam laporan tersebut, sambungnya, Lazada membahas empat pilar ESG, yakni pemberdayaan komunitas, penciptaan talenta masa depan siap kerja atau future-ready workforce, pengelolaan yang bertanggung jawab atau responsible stewardship, dan tata kelola bisnis yang efektif.

“Pada pilar pemberdayaan komunitas, kami berkomitmen untuk menciptakan jutaan peluang ekonomi dalam ekosistem pengembangan UMKM. Hal ini kami lakukan lewat Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Digital Indonesia. Inisiatif pertama dalam gerakan ini kami lakukan bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dengan memutus jalur impor untuk produk tekstil, fesyen, kuliner, serta kerajinan di platform Lazada untuk membuka kesempatan UMKM lokal pada kategori ini untuk bisa bertumbuh lebih cepat lagi,” jelasnya.

Pada pilar future-ready workforce, lanjut Ferry, pihaknya menyelenggarakan kegiatan rutin yang memberikan kesempatan kepada talenta muda Indonesia untuk menjadi bagian dari ekonomi digital Indonesia lewat Lazada Forward Youth (FOYO), Kampus Merdeka, Lazada University, dan Lazada Learning Festival.

“Pada pilar responsible stewardship, kami melakukan sejumlah upaya berkelanjutan, baik dari segi operasional perusahaan maupun pengurangan dampak pada lingkungan,” paparnya.

Lazada juga menerapkan tata kelola yang baik dengan meningkatkan keamanan siber. Dengan demikian, baik penjual maupun pembeli dapat selalu merasa aman.

Lazada pun berkomitmen memberdayakan talenta perusahaan dengan melakukan program internal rutin untuk karyawan dan mitra kurir atau frontliner di Lazada.

“Kami juga memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan, baik laki-laki maupun perempuan, untuk berkembang di Lazada,” kata Ferry.

Kemudian, Lazada meningkatkan efisiensi rute pengiriman berbasis teknologi lewat fitur smart-routing. Fitur ini membuat para frontliner Lazada bisa menemukan rute pengiriman efisien sehingga tidak membuang bensin selama perjalanan.

“Dari segi logistik, kami juga melakukan transisi energi lewat penggunaan motor listrik dan pemasangan panel surya,” terangnya.

Lazada pun berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan kardus bersertifikat FSC untuk pengemasan barang.

“Untuk mengisi bagian kosong dalam kardus, kami tidak lagi menggunakan balon plastik. (Sebagai gantinya), kami menggunakan kertas serut daur ulang,” papar Ferry.

Berkat sejumlah upaya tersebut, Lazada Logistics terpilih sebagai pemenang kategori Responsible Production and Consumption di B20 Sustainability 4.0 Award.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com