Advertorial

Peringati Harkannas 2022, Bupati Kediri Dorong Peningkatan Komoditas Perikanan Air Tawar

Kompas.com - 21/11/2022, 20:42 WIB

KOMPAS.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong pengembangan budi daya perikanan air tawar. Upaya ini dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat di Kabupaten Kediri.

Hal itu disampaikan Bupati Kediri dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kediri Sujud Winarko pada peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas), Senin (21/11/2022).

Untuk diketahui, Harkannas 2022 di Kabupaten Kediri dirayakan dengan menggelar acara tasyakuran kenduri ikan. Acara ini diadakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kediri dan kelompok budi daya ikan.

Mas Dhito—panggilan akrab Bupati Kediri—mengatakan, Harkannas menjadi pengingat bahwa potensi perikanan harus bisa dimanfaatkan secara optimal tanpa mengesampingkan kelestarian alam.

"Selain dituntut untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Perikanan juga diharapkan lebih inovatif dalam memajukan komoditas perikanan air tawar di Kabupaten Kediri," ujar Mas Dhito seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Mas Dhito juga berharap, kegiatan tasyakuran kenduri dapat mengedukasi pemanfaatan ikan untuk pemenuhan gizi, terutama pada anak-anak. Pasalnya, ikan merupakan salah satu komoditas pangan yang memiliki kandungan protein tinggi.

-Dok. Humas Pemkab Kediri -

"Kami berharap, tasyakuran kenduri juga dapat mendukung kesuksesan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri dalam menurunkan angka stunting," tuturnya.

Pada kesempatan sama, ia juga menyikapi harga pakan ikan yang terus naik. Sebagai solusi, Pemkab Kediri memberikan pelatihan pembuatan pakan agar petani budi daya ikan bisa membuat formulasi pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal.

Guna menumbuhkan kesadaran terhadap konsumsi ikan, lanjut Nur, kegiatan sosialisasi terus dilakukan di kalangan pelajar.

Selain itu, Dinas Perikanan Kabupaten Kediri juga bekerja sama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menggelar lomba cipta menu olahan ikan. Kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Kediri.

"Ada peningkatan konsumsi ikan secara signifikan di Kabupaten Kediri. Pada 2019, konsumsi ikan di Kabupaten Kediri baru mencapai 27 kilogram (kg) per kapita per tahun. Sementara, pada 2021, sudah mencapai 34 kg per kapita per tahun," ujarnya.

Pelatihan budi daya, ekspor, dan olahan ikan

Masih dalam rangka peringatan Harkannas, Nur memaparkan bahwa pihaknya juga mengadakan pelatihan secara online terkait budi daya ikan, peluang ekspor ikan hias, dan pelatihan olahan ikan. Adapun peserta pelatihan ini mencapai 500 orang.

Dalam kesempatan sama, ia jugamenyikapi harga pakan ikan yang terus naik. Sebagai solusi, Pemkab Kediri memberikan pelatihan pembuatan pakan agar petani budi daya ikan bisa membuat formulasi pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal.

"Pelatihan tersebut bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan. Budi daya ikan jadi lebih efisien bila pakannya dapat dibuat secara mandiri," kata Nur.

Nur menambahkan, selain untuk kebutuhan konsumsi, budi daya ikan di Kabupaten Kediri juga menjadi medium untuk pembenihan.

Untuk diketahui, kuantitas produksi benih sejumlah varietas ikan di Kabupaten Kediri beragam.

Kuantitas produksi ikan Lele, misalnya, mencapai 44 ton per hari. Kemudian, gurami mencapai 6 ton per hari dan bawal 3 ton per hari.

Petani budi daya ikan gurami dari Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Buana, Desa Duwet, Kecamatan Wates, Karno, mengatakan bahwa Dinas Perikanan Kabupaten Kediri secara konsisten melakukan pendampingan. Termasuk, pelatihan pembuatan pakan mandiri.

"Anggota kami ada 10 orang. Kami bisa membuat pakan. Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, kegiatan budi daya yang kami geluti juga untuk pembenihan," kata Karno.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau