Advertorial

Mendagri: Optimalkan Rezim APU PPT lewat Kebijakan Strategis

Kompas.com - 23/11/2022, 19:33 WIB

KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengharapkan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terus memperkuat dan mengoptimalkan Rezim Anti Pencucian Uang serta Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) melalui kebijakan strategis.

Hal tersebut ia sampaikan mewakili Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD pada acara Diseminasi Kebijakan dan Regulasi Pembawaan Uang Tunai dan Instrumen Pembayaran Lain Lintas Batas Wilayah Pabean Indonesia di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Mendagri menekankan, kebijakan strategis tersebut perlu mendukung kerja-kerja pemangku kepentingan dalam Rezim APU PTT. Ia pun berharap, Komite TPPU dapat menetapkan strategi nasional dan rencana aksi yang konkret dan terukur.

“(Komite TPPU juga diharapkan dapat) menetapkan kebijakan nasional dan sektoral berbasis risiko sehingga dapat mewujudkan Indonesia bebas dari pencucian uang dan pendanaan terorisme,” ujar Mendagri dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Dalam kesempatan itu, Mendagri mendorong penanganan pencegahan TPPU dengan kolaborasi.

Selain itu, lanjut Mendari, upaya tersebut juga perlu didukung dengan memperkuat aspek keamanan tanpa mengorbankan aspek kenyamanan investor. Apalagi, berbagai pihak saat ini tengah bersaing untuk mendapatkan investor.

Di sisi lain, Mendagri menyampaikan penghargaan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Apresiasi tersebut juga disampaikan kepada pihak terkait lainnya yang selama ini telah konsisten melakukan upaya penanganan pencegahan TPPU.

Tito berharap, ke depan, berbagai kebijakan yang ditetapkan dapat terlaksana secara lebih baik. Hal ini untuk mendorong terciptanya sistem ekonomi yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh masyarakat dunia.

“Tentunya, kita juga berharap tentunya kegiatan (diseminasi) pagi ini akan men-trigger semua (pihak terkait) agar pembangunan dapat berjalan, dan kita bisa survive di tengah keadaan ekonomi dunia yang tidak pasti,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com