Advertorial

MMA Impact Indonesia 2022 Bahas Penggunaan Teknologi di Industri Periklanan

Kompas.com - 25/11/2022, 17:52 WIB

KOMPAS.com - MMA Global Indonesia menyelenggarakan ajang MMA Impact Indonesia 2022 di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh lebih dari 500 pelaku industri. Mereka datang untuk mendiskusikan ide, data, wawasan, dan tren terbaru dalam ekosistem dalam dunia periklanan.

Country Head anf Board of Director MMA Global Indonesia Shanti Tolani mengatakan, MMA Impact Indonesia 2022 adalah proyek ambisius.

Dalam penyelenggaraannya, sambung Shanti, MMA Global Indonesia berkolaborasi dengan para pemimpin industri terbaik di bidangnya, seperti Google, Affinity, Gojek, Tokopedia, GrabAds, InMobi, Digital Turbine, DoubleVerify, YMT, Magnite, dan Remerge.

“Dalam industri yang berkembang pesat, penting untuk memiliki kejelasan tentang cara menavigasi melalui perubahan. Adapun lewat penyelenggaraan MMA Impact Indonesia, kami berkomitmen untuk menyediakan platform diskusi yang akan membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategis. Dengan begitu, mereka dapat terhubung ke audiens dan mendorong pertumbuhan,” ujar Shanti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/11/2022).

Pada kesempatan sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan MMA Impact Indonesia 2022

“Demi membantu pemulihan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program untuk mendukung produk kreatif lokal. Kami siap membantu 500 pelaku ekonomi kreatif, mulai dari kuliner, seni, fesyen, hingga aplikasi dan ekonomi digital,” kata Sandiaga .

Board Chairperson MMA Global Indonesia sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dan Presiden Direktur P Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan, dibutuhkan kerja sama dari banyak pihak untuk menciptakan ekosistem yang dapat mendorong dan memicu terobosan. Utamanya, dalam kondisi sulit dan bergejolak seperti saat ini.

“Jadi, kemitraan industri seperti MMA Global memainkan peran penting dalam mencerahkan dan memberdayakan para pemasar di mana saja. Kemitraan juga diperlukan untuk mengarahkan dan membentuk modern marketing di masa depan,” jelas Ira.

Untuk diketahui, diskusi yang dihadirkan di MMA Impact Indonesia 2022 berfokus pada permasalahan penggunaan teknologi terkini untuk pelanggan.

Oleh karena itu, dalam diskusi tersebut, juga terdapat kegiatan edukasi tentang cara pemanfaatan tools terbaru dan penggunaan teknologi untuk menghasilkan strategi yang mumpuni di masa depan.

Adapun untuk mempermudah fokus diskusi, MMA turut menghadirkan sejumlah narasumber (narsum) kredibel dan membagi kegiatan ke dalam tiga sesi.

Pertama, diskusi bertema “What it Takes to Build a Winning Marketing Organization”.

Pada sesi tersebut, narsum yang dihadirkan adalah President Commissioner Kalbe Nutritionals Ongkie Tedjasurja dan President Director Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar, dan Chief Executive Officer GroupM Indonesia, Thailand, and Vietnam Himanshu Shekhar. Sesi ini dimoderatori Director and Global Marketing Director Mayora Group Ricky Afriyanto.

Kedua, diskusi bertema “How do we leverage Creativity in the Age of Digital and AI?”.

Narsum yang hadir pada sesi tersebut adalah Chief Marketing Officer Paragon Technology and Innovation Amalia Sarah Santi, Marketing Director R&D IND/PNG dan Kraft Heinz ABC Indonesia Susanne Migchels, CEO Dentsu Indonesia dan Singapura Prakash Kamdar. Sesi ini dimoderatori Commercial Director Media GfK Lee Risk.

Ketiga, diskusi bertema “Building Brand Love by Being Part of Indonesian’s Everyday Lives”. Fokus utama dari sesi ini adalah pemasaran kontekstual.

Pembahasan pada sesi tersebut diisi oleh Marketing Vice President (VP) Danone Indonesia Sri Widowati dan Chief Strategy Officer Wunderman Thompson Adam Thurland.

Luncurkan laporan pemasaran

Selain mengadakan kegiatan diskusi, salah satu agenda penting MMA Impact Indonesia 2022 adalah peluncuran “The Modern Marketing Reckoner Report”.

Isi laporan tersebut berfokus pada penekanan peran sentral yang akan terus dimainkan oleh teknologi. Utamanya, dalam mempercepat pertumbuhan industri pemasaran dan periklanan.

Laporan tersebut diluncurkan untuk merumuskan berbagai tindakan yang akan diambil pada dunia periklanan di masa depan, seperti untuk mengeksplorasi perspektif baru tentang smart device market di Indonesia, mengaktivasi first-party data, dan metaverse.

Selanjutnya, untuk membantu pertumbuhan video streaming dan tindakan proaktif yang harus diambil perusahaan demi menghindari ad fraud.

Untuk diketahui, The Modern Marketing Reckoner Report diinisiasi oleh sejumlah kontributor, di antaranya adalah Nestlé, CIMB Niaga, GrabAds, GfK, Multi Bintang Indonesia, Twitter, Wunderman Thompson, DM Pratama, Grivy, Merkle, ADA, Magnite, Adjust, dan Cacafly Metrodata Indonesia.

Bagi yang ingin mengunduh hasil The Modern Marketing Reckoner Report, silakan klik tautan berikut.

Seperti diketahui, ekonomi global diprediksi akan mengalami sejumlah tantangan besar pada 2023, termasuk resesi ekonomi.

Hal tersebut jelas harus diwaspadai oleh semua pihak. Terlebih, International Monetary Fund (IMF) telah menurunkan tingkat pertumbuhan global karena berbagai faktor, seperti inflasi, konflik berkelanjutan, dan kenaikan suku bunga.

Meski turut merasakan beberapa dampak, tapi Indonesia berada dalam posisi yang jauh lebih baik ketimbang negara lain dalam menghadapi tantangan tersebut. Resiliensi ini dinilai berkat kondisi ekonomi makro Indonesia yang kokoh.

Selain itu, Indonesia juga berhasil dalam melakukan transformasi teknologi yang dinilai berperan penting dalam mendorong peningkatan ekonomi.

Dari perspektif pemasaran dan periklanan digital, hal tersebut merupakan anugerah yang mampu memberikan optimisme meski berada di tengah tantangan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau