JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus menggenjot penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan nasional. Hal ini dilakukan demi mendukung kelancaran transisi energi di Indonesia.
Salah satu upaya perseroan dalam mewujudkan target tersebut adalah dengan menggelar pameran PLN Local Content Movement for The Nation (Locomotion) 2022. Acara bertema “Building Synergy of Local Content for Indonesia’s Energy Transition” ini digelar di Exhibition Hall B Jakarta Convention Center (JCC), pada Rabu (23/11/2022) sampai Kamis (24/11/2022).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah dalam peningkatan TKDN, khususnya dalam pembangunan industri ketenagalistrikan. Hal ini dilakukan untuk mencapai visi Indonesia Maju pada 2045 melalui transformasi ekonomi.
PLN, sambungnya, telah membelanjakan sekitar Rp 200 triliun untuk belanja produk lokal dari total anggaran sebesar Rp 300 triliun.
“Jumlah tersebut mampu menghidupi sekitar 4 juta pekerja yang hidup dalam industri ketenagalistrikan, mulai dari pegawai hingga rekan kerja PLN,” ujar Darmawan dalam sesi konferensi pers Locomotion 2022 di JCC, Rabu.
Darmawan melanjutkan bahwa hingga 30 September 2022, capaian TKDN dari PLN mencapai 48 persen. Jumlah ini melampaui target perseroan pada 2022, yakni 42 persen.
Menurutnya, capaian tersebut diraih PLN berkat sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kolaborasi dengan pihak swasta.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan PLN terkait peningkatan TKDN adalah mengonsolidasikan penggunaan kandungan dalam negeri dan membangun ekosistem industri dalam negeri yang lebih kokoh. Sebagai contoh, komponen utama infrastruktur kelistrikan yang dulu diimpor, sekarang sudah bisa diproduksi sendiri.
Kebijakan tersebut, kata Darmawan, berhasil membuat anggaran belanja yang sebelumnya mengalir ke luar negeri, kini berputar di dalam negeri.
“Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dulu hanya jadi penonton, kini terlibat langsung dalam rantai pasok industri kelistrikan. Tenaga ahli dan teknisi yang dulunya berasal dari luar negeri, kini berasal dari dalam negeri,” tuturnya.
Meski sudah melampaui target TKDN, lanjut Darmawan, PLN tidak ingin berpuas diri. Pihaknya ingin mengajak semua pemangku kepentingandan pihak terkait untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya peningkatan TKDN di sektor ketenagalistrikan.
Oleh karena itu, melalui Locomotion 2022, PLN ingin mempertemukan para pelaku bisnis lokal dengan target pasar yang dituju. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan ekosistem produk lokal serta membangun sinergi antar-instansi dan produsen serta UMKM lokal.
Pada kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa program TKDN yang digalakkan PLN bisa dikatakan sebagai substitusi impor.
Pasalnya, menurut Airlangga, kebijakan peningkatan TKDN di sektor ketenagalistrikan mampu membangun industri dalam negeri dan menekan ketergantungan terhadap komponen dari luar negeri atau impor. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional, salah satunya menghemat devisa.
“Kebijakan substitusi impor menjadi penting karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dollar AS. Selain itu, alokasi (anggaran) PLN untuk belanja produk lokal sebesar Rp 200 triliun juga dapat memperkuat ekonomi nasional sekaligus menguatkan rupiah,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan upaya peningkatan TKDN minimal 50 persen pada 2024. Menurutnya, pemerintah dapat membangun ekosistem ketenagalistrikan yang kuat melalui peningkatan TKDN.
Ia pun menilai, Indonesia memiliki potensi besar sebagai raja energi setelah Arab Saudi. Jika Arab Saudi dikenal sebagai raja bahan bakar fosil, Indonesia berpotensi menjadi raja energi hijau atau green energy.
Potensi tersebut, kata Airlangga, dapat tercapai jika semua pihak dan PLN serius untuk memaksimalkan TKDN.
“Semoga Locomotion 2022 dapat menjadi pendorong dan penyemangat bagi kita bahwa Indonesia bisa menjadi mandiri di sektor energi sekaligus pemain green energy di kancah dunia. Setidaknya, pada level Asia Tenggara, kita menjadi juaranya,” tuturnya.