KOMPAS.com - Merespons perkembangan dunia digital yang begitu pesat, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney menandatangani nota kesepahaman atau MoU terkait perlindungan terhadap informasi dan transaksi elektronik perusahan di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian, Direktur Utama Injourney Dony Oskaria, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Iswandi Said, Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Ari Respati, serta Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura I Yudi Rizkyardie Darun.
Untuk diketahui, ruang lingkup yang disepakati dalam perjanjian tersebut meliputi pengamanan teknologi informasi dan komunikasi, pemanfaatan sertifikat elektronik untuk meningkatkan keamanan transaksi elektronik, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), pertukaran informasi, serta kampanye dan literasi keamanan siber.
Hinsa menjelaskan bahwa kerja sama tersebut merupakan landasan untuk melakukan peningkatan kualitas perlindungan informasi dan transaksi elektronik.
Dengan demikian, tercipta pola kerja yang efektif, terpadu, terarah, dan berkesinambungan dalam perlindungan informasi dan transaksi elektronik.
“Sinergi dan kolaborasi menjadi salah satu kunci mewujudkan ruang siber yang aman dan sejahtera. Mari kita dukung pemulihan sektor industri aviasi dan pariwisata Indonesia melalui transformasi digital yang andal dan aman.” ujar Hinsa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/11/2022).
Hinsa melanjutkan, berdasarkan hasil monitoring dari Januari hingga November 2022, terdeteksi 1.140.246 anomali traffic pada keseluruhan aset InJourney Group. Angka tertinggi terdeteksi pada Agustus 2022 yang mencapai 235.742 anomali.
“Dari keseluruhan anomali traffic yang terdeteksi, level ancaman high dan status anomali attempt (upaya percobaan) juga cukup mendominasi dengan persentase hampir 100 persen. Dari data tersebut, MoU akan kami implementasikan sesegera mungkin,” ujar Hinsa
Pada kesempatan sama, Dony mengungkapkan bahwa MoU tersebut merupakan hal penting untuk memastikan perlindungan yang maksimal terkait data, informasi, serta transaksi elektronik, baik yang dilakukan Injourney maupun anak perusahaan.
Dony berharap, transaksi dan pertukaran informasi digital dapat memiliki tingkat keamanan yang lebih baik serta mencegah terjadinya kebocoran. Sebab, perkembangan teknologi digital yang pesat merupakan peluang bagi Injourney untuk melayani wisatawan.
Namun, layanan tersebut perlu diimbangi dengan perlindungan data, informasi, dan transaksi elektronik yang maksimal.
“Adanya perlindungan ini membuat masyarakat semakin yakin atas pelayanan yang diberikan oleh Injourney Group,” tuturnya.
Dony menjelaskan, dibutuhkan sinergi yang kuat untuk mewujudkan keamanan teknologi informasi dan juga transaksi elektronik. Dengan begitu, upaya perlindungan yang dilakukan dapat berjalan secara maksimal.
“Melalui MoU ini, Injourney dan BSSN akan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memberikan pengamanan teknologi informasi terbaik sehingga dapat mencegah terjadinya kebocoran data,” ujar Dony.