Advertorial

Lakukan Simulasi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan, Ini Pesan Wali Kota Cilegon

Kompas.com - 26/11/2022, 21:29 WIB

KOMPAS.com – Kota Cilegon, Banten, terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan Simulasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Akibat Cemaran B3 Tahun 2022.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu digelar di Kawasan Industri PT Krakatau Steel, Sabtu (26/11/2022).

Sebagai informasi, simulasi itu merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kesiapsiagaan pemerintah daerah (pemda), khususnya pada bidang kesehatan.

Lewat pelatihan tersebut, seluruh pemda diharapkan mampu mengenali berbagai ancaman dan risiko kebencanaan, mengelola informasi peringatan dini, serta memahami rambu peringatan.

Pada akhirnya, hal itu dapat mengurangi kepanikan dan ketergesaan saat evakuasi yang berpotensi menimbulkan korban dan kerugian.

Kegiatan kesiapsiagaan tersebut juga merupakan wujud penerapan International Health Regulation (IHR) 2005. Regulasi ini mengamanatkan core capacities setiap negara dalam pencegahan (prevent), pendeteksian (detect), dan tanggap darurat (respond) terhadap ancaman kedaruratan kesehatan.

Di sisi lain, kegiatan itu juga salah satu amanat pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, baik di pintu masuk maupun wilayah, khususnya dalam kesiapsiagaan menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, terdapat tiga hal yang dikhawatirkan terjadi di kota tersebut, yakni bencana alam, bencana industri, dan bencana alam yang mengakibatkan bencana industri.

“Terima kasih telah memercayakan Kota Cilegon sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan simulasi tersebut,” ucap Helldy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).

Kesiapsiagaan, lanjut dia, penting untuk dilakukan sebagai langkah antisipasi bencana. Dengan demikian, dampak bencana, termasuk pengaruhnya pada bidang ekonomi, dapat diminimalkan sehingga keberlangsungan mata pencaharian masyarakat dapat terjaga.

Pada kesempatan itu, Helldy juga menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon untuk mengedukasi kesiapsiagaan bencana lebih luas.

Simulasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Akibat Cemaran B3 Tahun 2022 digelar di Kawasan Industri PT Krakatau Steel, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (26/11/2022). Dok. Humas Pemkot Cilegon Simulasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Akibat Cemaran B3 Tahun 2022 digelar di Kawasan Industri PT Krakatau Steel, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (26/11/2022).

Helldy menjelaskan, program pengurangan risiko bencana harus didorong dan dikawal oleh semua pihak. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan peringatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman bencana. Adapun BPBD Kota Cilegon berperan penting dalam pelaksanaan program ini.

“Saya meminta BPBD Kota Cilegon melakukan simulasi kesiapsiagaan bencana dengan berbagai skenario ancaman setiap 26 Desember,” kata Helldy.

Helldy berharap, kegiatan tersebut dapat meningkatkan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di Kota Cilegon.

“Semoga kegiatan itu dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang dapat membawa kemajuan dan perbaikan di bidang penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, khususnya di Kota Cilegon. Dengan demikian, masyarakat Kota Cilegon yang cerdas,adil, makmur, mandiri, dan tangguh dapat tercipta,” ujar Helldy.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, simulasi tersebut merupakan persiapan uji rencana kontinjensi.

“Ketepatan dan keefektifan Rencana Kontinjensi Kedaruratan Kesehatan hanya dapat diketahui dengan pengujian, baik dalam table top exercise maupun simulasi lapangan,” ujar Maxi.

Dia menjelaskan, Kota Cilegon merupakan salah satu kawasan industri dan strategis nasional. Di sisi lain, kota ini juga rawan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan vulkanik. Bahkan, Kota Cilegon tak lepas dari ancaman bahaya kimia.

Ia menilai, bencana tersebut dapat terjadi sewaktu-waktu dan menimbulkan dampak kesehatan luas sehingga menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Rencana kontinjensi, lanjut dia, dapat diterapkan dengan baik bila seluruh jajaran terkait serta masyarakat, termasuk kalangan swasta dan pelaku usaha, bekerja sama.

“Seluruh pihak harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dalam mewujudkan Kota Cilegon yang siap siaga menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat, khususnya yang diakibatkan bahaya kimia,” imbuh Maxi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com