Kabar pos

Tembus Capaian 14 Persen, Penyaluran BLT BBM Tahap 2, PKH, BPNT di Bali Berjalan Lancar

Kompas.com - 27/11/2022, 20:46 WIB

KOMPAS.com - Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) tahap 2 oleh PT Pos Indonesia (Persero) telah dimulai. Bantuan ini akan diserahkan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris mengatakan, selama tiga hari penyaluran BLT BBM tahap 2 pada Kamis (23/11/2022) hingga Jumat (25/11/2022), sebanyak 3 juta KPM atau 14 persen dari total 20,65 juta KPM telah menerima bantuan.

“Pos Indonesia rata-rata menyalurkan bantuan BLT BBM tahap 2 kepada 1 jutaan KPM per hari. Kami menargetkan pemberian bantuan selesai dalam 10 hari,” kata Haris dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

Haris melanjutkan bahwa selain BLT BBM tahap 2 periode November-Desember 2022, pihaknya juga menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bantuan sosial (bansos) sembako.

Bantuan PKH untuk triwulan IV 2022 diberikan kepada 10 juta KPM dengan besaran nominal bantuan beragam, mulai dari Rp 255.000 hingga Rp 3,9 juta, tergantung dari hak penerima.

Sementara, pemberian bansos sembako triwulan IV 2022 akan disalurkan kepada 18,8 juta KPM dengan nominal bantuan Rp 255.000.

Penyaluran BLT BBM tahap 2 tergolong istimewa karena dilakukan berbarengan dengan penyaluran PKH dan bansos sembako.

“Karena menyalurkan tiga bantuan sekaligus, uang yang disalurkan cukup besar. Kami harus menyiapkan diri dengan baik, termasuk mempersiapkan mitigasi risiko terkait pengamanan,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Haris, pihaknya siap menyalurkan bantuan tersebut sesuai tenggat waktu. Sebab, perseroan telah berkali-kali dipercaya menyalurkan bantuan sehingga telah memiliki pengalaman yang memadai.

Bagi Pos Indonesia, penyaluran BLT BBM sudah menjadi kegiatan rutin. Dengan demikian, perseroan harus siap dengan berbagai kondisi yang terjadi.

“Harusnya, kami menyalurkan batuan mulai Minggu (20/11/2022). Namun, bantuan disalurkan secara resmi pada Senin (21/11/2022) atau Selasa (22/11/2022) karena menunggu data penerima,” kata Haris.

Haris melanjutkan bahwa seperti bantuan sebelumnya, penyaluran BLT BBM tahap 2, PKH, dan bansos sembako dilakukan dengan tiga metode, yaitu penyaluran di Kantor Pos, komunitas, serta diantarkan langsung ke rumah KPM yang berusia lanjut, disabilitas, serta sedang sakit.

Menurutnya, petugas Pos tidak mengalami kesulitan yang berarti saat menyalurkan bantuan. Hanya saja, karena menyalurkan tiga bantuan dengan nominal bervariasi hingga pecahan kecil, petugas mesti berkoordinasi dengan pihak bank untuk menukarkan uang pecahan kecil, seperti Rp 5.000 atau Rp 10.000.

Selain itu, karena terdapat KPM yang menerima bantuan dengan nominal Rp 3 juta, pihaknya mengingatkan kepada para petugas di lapangan agar menaati standar operasional prosedur (SOP) penyaluran. Misalnya, mengecek undangan yang dibawa KPM dan melakukan verifikasi data.

“Kami ingatkan petugas di lapangan agar saat pemberian bantuan uang betul-betul dihitung di depan penerima. Jangan sampai setelah KPM keluar dari kantor Pos, mereka komplain,” tuturnya.

Terkait penyaluran BLT di wilayah terpencil, terluar, tertinggal (3T), Haris optimistis petugas Pos telah terlatih mengatasi tantangan yang dihadapi.

Menurutnya, saat menerima data, petugas sudah memetakan lokasi penerima dan Kantor Pos terdekat. Selanjutnya, mereka akan berkoordinasi dengan pemangku daerah untuk penjadwalan penyaluran.

Pihaknya juga telah menyiapkan transportasi serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait, serta aparat keamanan untuk memastikan kelancaran pemberian bantuan.

Haris berharap, penyerahan bantuan tersebut dapat segera tuntas agar bisa dimanfaatkan langsung oleh KPM. Pasalnya, BLT BBM, PKH, serta bansos sembako berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan konsumsi masyarakat.

Berdasarkan data Pos Indonesia, bantuan tunai yang disalurkan pemerintah berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, masyarakat penerima bantuan langsung membelanjakannya sehingga ekonomi tumbuh.

“Menurut saya, bantuan tersebut sudah tepat sasaran karena penerima bisa menggunakan uang sesuai kebutuhan. Kami berharap, bantuan tersebut dapat membantu masyarakat sekaligus menumbuhkan aktivitas perekonomian,” kata Haris.

Berjalan lancar

Executive General Manager Kantor Pos Cabang Utama (KCU) Denpasar Nandi Hidayat menambahkan, penyaluran BLT BBM tahap 2, PKH, serta bansos sembako di Bali berjalan lancar.

Pihaknya menargetkan penyaluran bantuan kepada lebih dari 4.000 KPM yang tersebar di 24 desa dan kelurahan.

Adapun lokasi pemberian bantuan tersebar di berbagai lokasi, seperti kantor cabang utama (KCU) dan kantor cabang pembantu (KCP) Denpasar, serta yang terbanyak di komunitas desa atau kelurahan.

“Agar penyaluran berjalan baik, kami memperbanyak petugas juru bayar sehingga total sekitar 10 orang. Kami juga menyediakan petugas khusus untuk mengatur antrean,” kata Nandi.

Selain di Kantor Pos, lanjut Nandi, petugas juga menyalurkan bantuan di 11 desa atau kelurahan (komunitas) dengan jam yang berbeda.

Sebelum berangkat, petugas menyiapkan uang dan berkoordinasi dengan aparat desa atau kelurahan, pendamping PKH dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), serta aparat keamanan.

PT Pos Indonesia menyalurkan BLT BBM tahap 2, PKH, serta bantuan sembako. DOK. Pos Indonesia PT Pos Indonesia menyalurkan BLT BBM tahap 2, PKH, serta bantuan sembako.

Jika memberikan bantuan di komunitas, petugas sudah menyiapkan uang di dalam sampul plastik sebelum berangkat. Dengan demikian, mereka tinggal menghitung ulang dan menyerahkan bantuan.

“Sebelum memberikan bantuan, kami sudah berkoordinasi dengan dinas sosial provinsi, kota, dan kabupaten. Kami juga koordinasi dengan perangkat desa terkait serta menentukan lokasi pemberian bantuan, baik di kantor desa, lokasi lain di dalam desa, maupun Kantor Pos. Pada penyaluran tersebut, petugas didampingi pendamping PKH dan TKSK. Kalau bantuan diserahkan di desa, petugas dikawal langsung oleh aparat desa,” ujarnya.

Nandi melanjutkan bahwa supaya penyaluran bantuan dapat terlaksana sesuai jadwal, ia mengimbau masyarakat yang telah menerima undangan pengambilan BLT BBM, PKH, ataupun bansos sembako agar segera datang ke Kantor Pos sesuai waktu yang ditentukan.

“Bagi penerima BLT BBM yang belum mengambil karena jadwal pengambilan sudah lewat, silakan datang ke Kantor Pos terdekat,” katanya.

Proses pemberian bantuan lebih cepat

Kegiatan penyaluran PKH dan bansos sembako kepada KPM mendapat pendampingan dari pendamping PKH dan TKSK. Salah satu TKSK Denpasar, Rizky Septiawan, mengaku senang bantuan PKH dan bansos sembako kembali disalurkan oleh Pos Indonesia.

Sebab, Pos Indonesia telah teruji cepat dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan.

“Dengan digitalisasi dan scan barcode, para pendamping merasa terbantu karena proses penyerahan bantuan menjadi lebih cepat,” ujar Rizky.

Rizky pun menceritakan alur yang dilalui saat penyaluran PKH dan bansos sembako. Setelah undangan diberikan kepada KPM, pihaknya berkoordinasi dengan perangkat desa terkait wilayah mana saja yang akan didahulukan dengan mempertimbangkan jarak dan jumlah KPM. Dengan demikian, tidak terjadi penumpukan antrean.

Selain itu, setiap lokasi pemberian bantuan juga memiliki pendamping masing-masing. Sebelum bantuan diberikan, ia pun harus memastikan agar KPM di titik lokasi pemberian bantuan telah hadir.

Ia juga akan memonitor KPM yang tidak bisa datang, misalnya karena sakit. Selanjutnya, ia akan menyampaikan hal ini kepada pihak Pos Indonesia agar dijadwalkan pengambilan susulan.

Rizky berharap, ke depan, penyaluran PKH dan bansos sembako kembali dilakukan melalui Pos Indonesia.

“Saya berharap, penyaluran bisa lebih tepat sasaran karena Pos Indonesia menghadirkan berbagai inovasi, seperti digitalisasi, face recognition, serta geotagging. Dengan demikian, tidak ada lagi KPM yang bantuannya tertahan karena masalah administrasi sehingga bantuan cepat diterima masyarakat,” ujar Rizky.

Apresiasi dari penerima bantuan

Para KPM di Bali tampak antusias menerima BLT BBM, PKH, dan bansos sembako. Mereka datang sesuai jadwal dan mematuhi antrean di Kantor Pos.

Salah satu KPM, Ni Wayan Sridewi, mengaku senang setelah menerima BLT BBM dan PKH senilai Rp 2 juta. Pasalnya, bantuan ini dapat meringankan beban rumah tangganya. Perempuan yang bekerja di pabrik garmen ini akan menggunakan bantuan ini untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli sembako.

“Saya senang sekali karena bisa menambah pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari. Harapan saya akan terus terima bantuan,” kata Sridewi.

Apresiasi positif juga disampaikan oleh KPM lainnya, Ni Wayan Ratnawati. Ibu rumah tangga ini bahagia setelah menerima bantuan dari pemerintah itu. Pasalnya, ia memikul tanggung jawab besar di keluarganya.

Salah seorang penerima bantuan BLT BBM tahap 2. DOK. Pos Indonesia Salah seorang penerima bantuan BLT BBM tahap 2.

“Saya memiliki tanggung jawab besar karena terdapat 11 orang yang tinggal di rumah saya. Kakak ipar yang janda tidak bekerja dan keponakan saya yang sakit jiwa. Saya merasa bersyukur karena menerima bantuan BLT BBM sebesar Rp 2,6 juta. Bantuan ini akan saya gunakan untuk membeli sembako, keperluan rumah tangga, serta biaya anak sekolah,” kata Ratnawati.

Saat mengambil bantuan di Kantor Pos, Ratnawati menyebutkan prosesnya mudah dan lancar.

Pasalnya, ia cukup membawa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Menurutnya, pelayanan Pos Indonesia sangat baik karena dirinya tidak mengalami kesulitan saat mengambil bantuan.

Ia pun berterima kasih kepada pemerintah dan Pos Indonesia atas penyaluran bantuan tersebut.

“Saya berharap, supaya dapat terus menerima bantuan sehingga saya bisa memenuhi tanggung jawab di keluarga kecil saya. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena pemerintah memperhatikan rakyat kecil seperti saya,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau