Advertorial

Unpar Kenalkan Iket dan Arsitektur Sunda kepada Mahasiswa Asing pada BRIDGE 2022

Kompas.com - 29/11/2022, 15:21 WIB


KOMPAS.com – Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Jawa Barat (Jabar), menjadi tuan rumah penyelenggaraan Building Relationship, Intercultural Dialogue, and Global Engagement (BRIDGE) 2022 yang diadakan di Lecture Theater Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG), Sabtu (26/11/2022). 

Mengusung tema "Exploration of Sundanese Culture", BRIDGE 2022 membahas arsitektur Sunda sebagai topik diskusi bersama. Topik ini dipilih untuk memperkenalkan kebudayaan Sunda kepada mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di sejumlah kampus di Jabar.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi inisiatif yang dilakukan Unpar dengan berbagai universitas di Jabar.

Adapun mahasiswa asing yang terlibat berasal dari 8 perguruan tinggi di Jabar, yaitu Unpar, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Politeknik Negeri Bandung, Telkom University, Universitas Widyatama, Institut Teknologi Nasional, dan Universitas Kristen Maranatha.

Mahasiswa asing mencoba ikat khas Sunda dalam acara BRIDGE 2022. 

Dok. Unpar Mahasiswa asing mencoba ikat khas Sunda dalam acara BRIDGE 2022.

Kepala Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) Unpar Sylvia Yazid PhD mengatakan, BRIDGE 2022 merupakan bentuk keterlibatan Unpar dalam acara Kantor Internasional Se-Bandung Raya. Ia melanjutkan, BRIDGE 2022 membahas tentang filosofi dan makna arsitektur iket serta arsitektur Sunda.

"Selain untuk memperkenalkan dan menyebarkan kebudayaan Sunda, BRIDGE 2022 juga dapat menjadi wadah untuk membangun jejaring dan dialog antarbudaya mahasiswa internasional dan kemudian dicatatkan dalam pencatatan kegiatan inbound dalam negeri," kata Sylvia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/11/2022). 

BRIDGE 2022 dihadiri oleh 76 mahasiswa asing, Kang Ocha dan Kang Sandi dari Kasepuhan Bunisari, serta Prof Purnama Salura Ir, MM, MT dari Fakultas Arsitektur Unpar. 

Sebagai informasi, Prof Purnama mengisi kegiatan workshop menggambar arsitektur Sunda di hadapan mahasiswa yang datang. Melalui workshop ini, mahasiswa asing diharapkan bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keindahan arsitektur Sunda. 

BRIDGE 2022 diisi dengan worksop yang membahas arsitektur Sunda kepada mahasiswa asing dari 8 perguruan tinggi di Jawa Barat. 

Dok. Unpar BRIDGE 2022 diisi dengan worksop yang membahas arsitektur Sunda kepada mahasiswa asing dari 8 perguruan tinggi di Jawa Barat.

Filosofi arsitektur Sunda


Berdasarkan kutipan dalam buku Menelusuri Arsitektur Masyarakat Sunda karya Purnama, pengetahuan teoretis dan empiris dalam pengembangan strategi survival arsitektur masyarakat Sunda mencangkup tiga hal.

Pertama, pemahaman tentang proses transformasi yang telah dialami arsitektur masyarakat Sunda masa kini. Kedua, pemahaman mengenai hubungan dinamis antara konsep bentuk dan makna arsitektur masyarakat Sunda dalam konteks perubahan. 

Ketiga, pemahaman akan makna yang tetap bertahan dan makna baru yang relevan untuk dijadikan rujukan dalam proses perwujudan arsitektur lokal pada masa kini dan mendatang. 

Buku tersebut diharapkan mampu memberikan tiga masukan bagi pemberdayaan masyarakat Sunda. Pertama, mampu melestarikan nilai budaya terhadap tantangan dan perubahan global. 

Kedua, untuk perencanaan dan penentu kebijakan dalam upaya mengembangkan potensi di permukiman kampung, baik yang sedang tumbuh maupun tradisional. Ketiga, bagi perencanaan permukiman lahan baru dan identifikasi elemen arsitektural yang dapat digunakan untuk memperkuat identitas lokal. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau