Advertorial

Resmikan Yayasan Surya Nuswantara Wilwatikta, Tuntas Subagyo Serukan Dukung IKN Nusantara

Kompas.com - 03/12/2022, 17:56 WIB

KOMPAS.com – Pendiri sekaligus Ketua Umum Dewan Pembina Yayasan Surya Nuswantara Wilwatikta (YSNW) Tuntas Subagyo menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah, salah satunya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Tuntas menyampaikan dukungan tersebut pada acara peresmian YSNW yang digelar di Taman Ratu Maulidya Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (2/12/2022).

Sekitar 6.000 tamu undangan yang terdiri dari anggota YSNW dan organisasi masyarakat (ormas) di bawah naungan Tuntas dari berbagai daerah di Indonesia turut meramaikan acara peresmian tersebut.

Rangkaian acara terdiri dari beberapa agenda, yakni Doa Bersama Lintas Agama (DBLA) yang dipimpin oleh Tuntas, peluncuran YSNW, dan ditutup dengan konser musik yang digelar di tengah sawah Desa Purbayan.

“Malam ini, saya instruksikan kepada para tamu undangan untuk mendukung seluruh program pemerintah. Salah satu program besar pemerintah saat ini adalah berdirinya Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur dengan nama IKN Nusantara,” tutur Tuntas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).

Tuntas memaparkan, dukungan terhadap program IKN Nusantara merupakan salah satu bukti bahwa anggota YSNW maupun ormas yang ia naungi taat sebagai warga negara.

Bahkan, Tuntas juga mengimbau agar seluruh program organisasi tak boleh melanggar Undang-Undang (UU). Sebaliknya, program organisasi harus ikut membantu pemerintah dalam mengelola, membangun, dan menyejahterakan rakyat.

“Saya selalu mengimbau kepada saudaraku semua, program YSNW, program Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), program PT, dan program ormas Bocahe Mas Tuntas harus sejalan seiring dan tak melanggar UU di Indonesia,” sambungnya.

Dalam orasi tersebut, Tuntas juga dengan bangga menyuarakan slogan Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI) Harga Mati.

“Kita adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan NKRI adalah harga mati. Tidak ada kata lain. Seluruh program, elemen, dan (pencapaian) terbesar yang sudah kita lakukan adalah berdirinya PKR. Kita harus selaraskan hati dan pikiran kita untuk bangsa,” tegas Tuntas.

Tingkatkan toleransi melalui sesi doa bersama

Sebelum peresmian YSNW, panitia acara menggelar sesi DBLA yang dipimpin oleh perwakilan dari masing-masing agama. Sesi doa dimulai dari perwakilan agama Kristen Protestan yang dipimpin Titus Maryoto.

“Kami berdoa untuk bangsa dan negara. Berikan kedamaian bangsa kami, Tuhan. Kami percaya penyertaan Tuhan untuk bangsa ini. Kami serahkan visi misi bangsa ke YSNW untuk mewujudkan masyarakat yang gemah ripah loh jinawi,” ujar Titus.

Dengan penyertaan Tuhan, lanjutnya, diharapkan para pengurus dan petinggi YSNW dapat mewujudkan cita-cita mulia demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Kemudian, sesi doa dilanjutkan oleh perwakilan agama Katolik yang dipimpin oleh FX Supardjo. Doa diawali dengan alunan lagu Cahaya Suci. Dalam doa tersebut, Supardjo turut mendoakan ayah Tuntas Subyago, yaitu almarhum Sarmanto Dwijo Atmojo, yang meninggal tepat 14 hari lalu.

“Semoga Bapa berkenan mengampuni segala doa dan kesalahannya, menerima segala amal kebaikan, serta menempatkan dia dalam kehidupan yang kekal di surga,” tutur Supardjo.

Supardjo juga mendoakan YSNW dan PKR agar dapat bertumbuh dan berkembang serta mampu mewujudkan program-program yang disusun dengan baik, serta dapat mengikuti kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Tuhan Allah, kami berdoa juga untuk PKR agar selalu Engkau lindungi, dampingi di dalam langkah-langkah membangun negara. Curahkanlah berkah kepada PKR agar dapat selalu bertumbuh dan berkembang sesuai harapan masyarakat,” lanjut Supardjo.

Sesi doa dilanjutkan oleh perwakilan dari agama Hindu yang dipimpin Lilik Dwi Fajar dan perwakilan agama Buddha yang dipimpin Slamet. Lalu, sesi doa ditutup oleh doa dari perwakilan agama Islam yang dipimpin Muhammad Saeful Bahri.

Gelar konser musik di tengah sawah

Rangkaian terakhir dari acara peresmian YSNW adalah konser musik yang digelar di tengah sawah. Gerimis yang mengguyur Desa Purbayan malam itu pun tidak menyurutkan semangat masyarakat setempat untuk menonton konser musik.

Bahkan, ribuan warga bertahan di tengah rintik gerimis dengan menggunakan payung atau berteduh di gazebo-gazebo di sekitar Taman Ratu Maulidya.

Nella Kharisma menjadi salah satu bintang tamu konser musik acara peresmian YSNW, Jumat (2/12/2022). 

Dok. YSNW Nella Kharisma menjadi salah satu bintang tamu konser musik acara peresmian YSNW, Jumat (2/12/2022).

Konser musik dibuka dengan penampilan Woro Widowati. Penyanyi muda asal Magelang tersebut membawakan lagu “Bening Hati” yang merupakan lagu ciptaan Tuntas Subagyo, serta lagu hits berjudul “Ojo Dibandingke”.

Menariknya, Woro menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan iringan musik orkestra dari Bocahe Mas Tuntas.

“Konser musik ini tidak hanya megah, tetapi juga unik. Biasanya acara besar diadakan di sebuah convention hall dan sejenisnya, tetapi (konser) ini diadakan di tengah sawah dan diapit padatnya perumahan di Dukuh Tempel, Purbayan,” urai Woro saat konferensi pers, Kamis (1/12/2022).

Setelah penampilan Woro, konser musik malam itu dimeriahkan oleh penampilan Nella Kharisma. Nella mengawali penampilannya dengan membawakan lagu “Bara Kasih” karya Tuntas Subagyo.

Selain dikenal sebagai pemimpin, Tuntas Subagyo juga dikenal sebagai orang seniman. Bahkan, Tuntas telah menciptakan belasan lagu dengan berbagai genre atau aliran musik.

Pada konferensi pers yang sama dengan Woro, Kamis, Nella pun mengaku butuh beberapa kali berlatih menyanyikan lagu "Bara Kasih" ciptaan Tuntas.

Konser musik yang menjadi agenda penutup malam itu semakin meriah ketika sejumlah pengurus YSNW naik ke panggung. Mereka kompak berjoget bersama.

Untuk meramaikan suasana, Nella pun membawakan lagu hits “Pamer Bojo” dan “Kok Iso Yo”. Konser musik ditutup dengan penampilan duet Nella dan Tuntas yang membawakan lagu “Ojo Dibandingke”, serta penampilan dari penyanyi Paramitha Rusady dan Rumania.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau