Advertorial

Meriahkan Piala Dunia 2022 Qatar, Wonderful Indonesia Promosikan Destinasi Wisata Indonesia

Kompas.com - 04/12/2022, 14:31 WIB

KOMPAS.com – Merek pariwisata besutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wonderful Indonesia, turut memeriahkan perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pasalnya, ajang sepak bola internasional empat tahunan itu menarik perhatian khalayak dunia. Penonton ajang Piala Dunia 2022 Qatar diprediksi mencapai 1,5 juta orang dengan 1.300 penerbangan masuk per hari selama kompetisi berlangsung.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, keramaian pengunjung pada ajang Piala Dunia 2022 merupakan momentum yang efektif untuk berpromosi.

Oleh karena itu, di sela-sela penyelenggaraan pertandingan, Kemenparekraf melakukan branding Wonderful Indonesia pada beberapa bus single dan double decker di Qatar.

“Sepak bola memiliki kelompok pendukung yang fanatik dalam jumlah besar. Hal itulah yang kami garap,” kata Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Adapun promosi besar-besaran dilakukan dengan menyuguhkan informasi mengenai Pesona Bali dan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di pusat kota Qatar. Lima DPSP tersebut meliputi Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Tidak hanya itu, branding Wonderful Indonesia juga turut menghiasi digitalbillboard di titik-titik strategis.

“Melalui branding Wonderful Indonesia pada bus dan digital billboard, kami berharap bisa memperkenalkan Indonesia kepada turis di sana,” kata Sandiaga.

Berikan dampak pada pariwisata

Menparekraf Sandiaga Uno bersama shuttle bus Wonderful Indonesia. Dok. Kemenparekraf Menparekraf Sandiaga Uno bersama shuttle bus Wonderful Indonesia.

Sandiaga mengatakan, dirinya optimistis bahwa industri wisata olahraga dalam sepak bola akan menjadi peluang yang terus berkembang. Ditambah lagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah kejuaraan Piala Dunia kategori usia 20 (U-20).

Hal tersebut, katanya, merujuk pada kesuksesan ajang Piala Dunia 2018 di Rusia. Kala itu, hanya dalam satu bulan, jumlah kunjungan wisatawan di Rusia sama dengan jumlah kunjungan dalam satu tahun.

Pengeluaran turis selama perhelatan tersebut pun mencapai 600 juta euro atau sekitar 1.050 euro per turis. Dampak ini dirasakan hingga lima tahun berturut-turut setelah ajang tersebut digelar.

Piala Dunia juga meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Rusia sekitar 4-6 persen dari 3.000 juta dollar AS per tahun.

“Hal tersebut menimbulkan multiplier effect. Setiap dollar (AS) yang diinvestasikan menghasilkan 4,5 dollar AS. Dengan demikian, akumulasi dampak akhir dari seluruh rangkaian acara, yang meliputi persiapan, penyelenggaraan, dan tahapan selanjutnya, mencapai 54.000 juta dollar AS,” kata Sandiaga.

Oleh karena itu, sambungnya, untuk Piala Dunia U-20, pihaknya akan melakukan pendukungan untuk persiapan event kelas dunia tersebut. Utamanya, melakukan promosi wisata, penyiapan preandsideevents, dan memaksimalkan produk-produk ekonomi kreatif (ekraf) yang akan ditampilkan.

Sandiaga berharap, Piala Dunia U-20 dapat menjadi agenda yang memantik kebangkitan dari sektor pariwisata dan ekraf. Dengan begitu, pembukaan lahan usaha dan lapangan kerja dapat terdorong.

"Hal tersebut bisa mewujudkan target penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru pada 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2024," ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau