Advertorial

Bupati Kediri Angkat Perjuangan Penyandang Disabilitas pada Lomba Film Dokumenter CICA

Kompas.com - 06/12/2022, 12:07 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Sosial dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) menggelar lomba film dokumenter Cipta, Inspirasi, Cita, dan Asa (CICA).

Acara yang diikuti oleh puluhan sineas lokal tersebut mengambil tema perjuangan penyandang disabilitas sebagai inspirasi dalam karyanya.

Ajang tersebut juga menjadi salah satu bentuk komitmen Pemkab Kediri dalam memberikan perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas (difabel). Hal ini dilakukan untuk menjadikan Kabupaten Kediri sebagai wilayah inklusif yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, terdapat beberapa difabel yang berani melawan dan mengalahkan dirinya sendiri.

“Mereka dapat bangkit dan memiliki kelebihan yang bisa dibanggakan,” kata Bupati yang kerap disapa Mas Dhito itu pada malam penganugerahan lomba film dokumenter CICA di Gedung Bagawanta Bhari, Senin (5/12/2022), seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Hal tersebut, lanjut Mas Dhito, dapat dilihat dalam film-film dokumenter yang dilombakan. Pada film itu, puluhan kalangan difabel mampu berjuang untuk bertahan hidup dan berkarya dengan kelebihannya masing-masing.

Sineas favorit 1 pada malam penganugerahan lomba film dokumenter CICA.DOK. Pemkab Kediri Sineas favorit 1 pada malam penganugerahan lomba film dokumenter CICA.

Setelah menyaksikan film dokumenter tersebut, Mas Dhito pun berpesan kepada kalangan difabel untuk tidak berkecil hati dengan keterbatasan yang dimiliki.

“Setiap satu kekurangan pasti Tuhan akan memberikan 10 kelebihan lain,” tuturnya.

Pada ajang tersebut, film berjudul Pinisi Harapan terpilih sebagai juara pertama. Film ini mengangkat kisah Mohammad Sobirin dari Kecamatan Plosoklaten yang merupakan seorang difabel dan berjuang dengan membuat kerajinan miniatur.

Adapun juara 2 dan 3 diraih oleh Aderay Putra Perdana dan Rizqi Taufiqi Tsani. Sementara itu, sineas Edi Irawan dan Adam Mahardika masing-masing dinobatkan sebagai sineas favorit 1 dan 2 pada ajang tersebut.

Secara terpisah, Rizqi Taufiqi Tsani mengaku senang bisa mendapat juara 3 di ajang tersebut. Terlebih, selama pembuatan filmnya, pria asal Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung, ini dapat memetik pelajaran saat melihat kalangan difabel berjuang bertahan hidup.

“Acara CICA menarik karena (ajang serupa) jarang mengangkat isu sosial untuk menumbuhkan ekosistem dan ruang diskusi yang bagus,” kata Rizqi.

Ia berharap, lomba film semacam itu dapat menumbuhkan minat sineas di Kabupaten Kediri untuk berkarya di Bumi Panjalu. Pasalnya, selama ini banyak sineas asli Kabupaten Kediri memilih berkarya di luar daerah.

“Saya berharap, Mas Dhito memberikan lebih banyak tempat untuk sineas di (Kabupaten) Kediri,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau