Advertorial

Didukung Menparekraf dan Bupati Belitung, Earth Festival Indonesia 2022 Ajak Masyarakat Cintai Bumi

Kompas.com - 06/12/2022, 17:18 WIB

KOMPAS.com - Permasalahan lingkungan masih menjadi isu penting yang terus dibahas selama beberapa tahun terakhir. Perubahan iklim yang tidak stabil, permukaan laut yang meningkat, serta suhu bumi yang semakin tinggi menjadi permasalahan yang perlu diselesaikan bersama.

Berangkat dari kekhawatiran itu, International Nature Loving Association (INLA), Indonesia Vegetarian Society (IVS), dan Gading Youth menggelar acara nonprofit Earth Indonesia Festival 2022 di Senayan Park (Spark), Jakarta, Sabtu (26/11/2022) dan Minggu (27/11/2022). 

Mengusung tema "Harmony With Nature, The Universe Will Be Better", Earth Indonesia Festival 2022 diadakan untuk mengembangkan budaya cinta alam. Selain itu, gelaran ini juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai alam dan menekan eksploitasi yang merusak lingkungan.

Acara tersebut turut mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Sandiaga mengatakan, event bertema lingkungan itu sebaiknya tidak hanya diadakan pada tingkat nasional, tetapi juga level internasional. 

"Keindahan alam Indonesia yang terkenal di mata dunia dan berkorelasi dengan tema Earth Festival Indonesia 2022 diharapkan dapat mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," kata Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Bupati Belitung Isyak Meirobie bersama Menparekraf Sandiaga Uno. Dok. INLA Bupati Belitung Isyak Meirobie bersama Menparekraf Sandiaga Uno.

Sandiaga berharap, ajang serupa juga dapat berkontribusi besar terhadap pemulihan ekonomi nasional, termasuk dalam upaya mewujudkan ketersediaan 4,4 juta lapangan kerja berkualitas pada 2024.

Selain Sandiaga, Bupati Belitung Isyak Meirobie juga mendukung Earth Indonesia Festival 2022. 

Ia mengatakan, pihaknya siap mendukung Earth Festival Indonesia 2022 yang merupakan langkah kecil untuk kepentingan besar manusia.

"Earth Festival Indonesia 2022 adalah refleksi hati terhadap bumi yang merupakan tempat tinggal kita. Selama ini, bumi belum mendapatkan perlakuan yang ramah dan baik dari penghuninya," ujar Isyak. 

Lebih lanjut, Isyak menambahkan, ajang tersebut merupakan implementasi yang nyata untuk mencintai bumi. Terlebih, saat ini, bumi tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. 

"Perlu ada aksi dan tindakan masif untuk menjaga bumi agar bisa kembali hijau dan lestari dengan laut biru yang mengelilinginya serta langit biru yang menaunginya," jelas Isyak.

Suasana Earth Festival Indonesia 2022. Dok. INLA Suasana Earth Festival Indonesia 2022.

Sebagai informasi, Earth Festival Indonesia 2022 menghadirkan beragam kegiatan bertema lingkungan. Sebut saja, bazar makanan dan produk vegetarian, eartharium dan instalasi seni, talk show dan seminar, lomba, demo masak oleh Chef Marinka, serta pentas seni. 

Earth Festival Indonesia 2022 turut disponsori oleh Smart Lab, Esensianw Solusi Buana (ESB), Enervon C, BangunGudangDotCom, Tduct, dan Olymplast. Pengunjung juga mendapatkan promo menarik ketika memesan makanan via ESB dan ERP khusus teknologi restoran.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau