Advertorial

Ditjen Migas Kementerian ESDM Beri Apresiasi KKKS dan Produsen Dalam Negeri yang Jalankan Program Substitusi Barang Impor

Kompas.com - 14/12/2022, 09:48 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) memberikan penghargaan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan produsen dalam negeri yang sudah berupaya menjalankan program substitusi barang impor pada kegiatan hulu migas.

Penghargaan diberikan pada Forum Apresiasi Substitusi Barang Operasi Impor pada Kegiatan Usaha Hulu Migas Tahun 2022 di Artotel Suites Bianti Hotel, Yogyakarta, Jumat (9/12/2022).

Direktur Pembinaan Program Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan mengatakan, forum tersebut bertujuan untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas.

Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mendorong produsen dalam negeri untuk membuat produk migas yang bisa memenuhi spesifikasi, mutu, dan kebutuhan operasi migas.

Mustafid menjelaskan bahwa penghargaan tersebut terbagi dalam lima kategori. Pertama, penghargaan Kategori Produsen Dalam Negeri dengan Pengguna (KKKS Terpilih) Terbanyak diberikan kepada PT Teknologi Rekayasa Katup dan PT Luas Birus Utama.

Kedua, kategori Produsen Dalam Negeri dengan Substitusi Barang Operasi Impor yang Telah Teruji oleh KKKS diberikan kepada PT Teknologi Rekayasa Katup (Ball Valve), PT Rainbow Tubular Manufacture (Tubing Seamless), dan PT Pipa Mas Putih (Down Hole Pipe Based Sand Screen).

Ketiga, kategori Group KKKS Terpilih dengan Penggunaan Produk Dalam Negeri Terbanyak diberikan kepada PT Pertamina EP dan Medco Energy.

Keempat, kategori KKKS Terpilih Dengan Penggunaan Produk Dalam Negeri Terbanyak diberikan kepada PT Pertamina Hulu Mahakam.

Kelima, kategori Pembinaan Produsen Dalam Negeri Terbaik diberikan kepada PT Pertamina Hulu Mahakam.

Perjalanan program substitusi barang impor di industri hulu migas

Pada kesempatan tersebut, Mustafid menjelaskan upaya pemerintah dalam mengutamakan produk dalam negeri di industri hulu migas. Upaya ini dimulai Kementerian ESDM pada 6 Oktober 2010 dengan mengeluarkan buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN).

“Upaya tersebut sesuai dengan amanah Undang-Undang (UU) RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi,” tuturnya.

Selanjutnya, Kementerian ESDM menelurkan dua Peraturan Menteri (Permen) ESDM sebagai pedoman penggunaan produk dalam negeri dan pengawasan impor barang operasi di industri hulu migas. Kedua beleid tersebut adalah Permen ESDM Nomor 15 Tahun 2013 tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Permen ESDM Nomor 17 Tahun 2018 tentang Impor Barang Operasi.

Direktur Pembinaan Program Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan. DOK. Kementerian ESDM Direktur Pembinaan Program Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan.

Selain sebagai pedoman, dua beleid tersebut dikeluarkan untuk menumbuhkembangkan kemampuan nasional dalam memproduksi barang operasi hulu migas.

Kemudian, lanjut Mustafid, Ditjen Migas Kementerian ESDM membuat dua program, yaitu Program Guna Bina Dalam Negeri (Progunadi) dan Program Substitusi Impor (Prosusi) pada 2018, yang dijalankan bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan KKKS secara sinergi dan berkesinambungan.

“Program tersebut bertujuan membangun kepercayaan dan kerja sama seluruh pelaku kegiatan usaha hulu migas terhadap kemampuan dan keandalan produk dalam negeri,” papar Mustafid.

Program tersebut, lanjut Mustafid, juga memberikan manfaat untuk menyempurnakan database APDN yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM.

Saat ini, terdapat 259 perusahaan industri penunjang migas yang terdaftar dan digunakan sebagai acuan strategi pengadaan barang dan jasa pada kegiatan usaha hulu migas.

Database tersebut juga menjadi acuan pemerintah dalam memberikan fasilitas Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (BM dan PDRI) untuk mengendalikan impor barang operasi migas.

Hadapi kondisi global yang tak menentu

Mustafid melanjutkan, program substitusi barang impor di industri hulu migas merupakan strategi tepat untuk menghadapi kondisi perekonomian global yang tak menentu pada 2023. Hal ini sesuai anjuran Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan pada Selasa (29/11/2022).

Pada kesempatan itu, Presiden membeberkan salah satu strategi untuk menghadapi tantangan tahun depan, yakni meningkatkan penggunaan dan belanja produk-produk dalam negeri.

“Dengan membeli produk-produk dalam negeri, kita dapat membuka lapangan kerja dan menghidupkan industri-industri kecil di dalam negeri. Dengan demikian, perekonomian nasional akan terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan,” kata Jokowi.

Oleh karena itu, Kementerian ESDM mengapresiasi upaya yang dilakukan KKKS dan Produsen Dalam Negeri yang telah meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.

Ia berharap, keberhasilan Progunadi dan Prosusi dapat mendorong kerja sama dengan pihak-pihak lain.

“Khususnya, kementerian atau lembaga terkait untuk bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan kemampuan produsen dalam negeri melalui bantuan pendanaan, kapasitas teknologi, keahlian pekerja, insentif fiskal, dan perbaikan peraturan perundangan,” papar Mustafid.

Peserta Forum Apresiasi Substitusi Barang Operasi Impor pada Kegiatan Usaha Hulu Migas Tahun 2022 di Artotel Suites Bianti Hotel, Yogyakarta, Jumat (9/12/2022).DOK. Kementerian ESDM Peserta Forum Apresiasi Substitusi Barang Operasi Impor pada Kegiatan Usaha Hulu Migas Tahun 2022 di Artotel Suites Bianti Hotel, Yogyakarta, Jumat (9/12/2022).

Mustafid melanjutkan bahwa melalui dukungan dan bantuan dari semua pihak, produk dalam negeri diharapkan dapat memenuhi kebutuhan operasi migas. Selain itu, perusahaan industri dalam negeri juga diharapkan mampu memproduksi barang dengan orientasi menuju pasar ekspor.

Dengan demikian, ekosistem di industri hulu migas dapat memberikan efek berantai dalam membantu percepatan pemulihan, peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, serta keterlibatan anak bangsa yang kompeten di bidangnya untuk menciptakan inovasi dan teknologi industri penunjang migas.

“Semoga kita diberikan kemampuan untuk menumbuhkembangkan kemampuan produsen dalam negeri. Dengan demikian, produk dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan operasi migas dengan kualitas terbaik, harga yang kompetitif, dan pengiriman yang tepat waktu, untuk mendukung pencapaian target produksi migas nasional (1 juta barrel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030),” tutur Mustafid.

Realisasi TKDN di industri hulu migas

Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi penggunaan produk dalam negeri atau tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada kegiatan hulu migas mencapai 63,02 persen per semester 1 2022. Angka ini lebih tinggi ketimbang 2021 yang mencapai 58,95 persen, dimana estimasi kontribusi biaya atau pembelanjaan dalam negeri untuk setiap kenaikan presentase TKDN sebesar 1% adalah sebesar 45,20 juta dollar AS.

Adapun total nilai pengadaan TKDN tersebut sebesar 3,128 juta dollar AS. Rinciannya, nilai pengadaan jasa sebesar 2,271 juta dollar AS dan pengadaan barang mencapai 857 juta dollar AS.

"Kami berharap, tahun-tahun berikutnya, (realisasi TKDN di kegiatan hulu migas) terus meningkat," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com