Advertorial

Ditjen Migas Kementerian ESDM Gelar MWT demi Wujudkan Kegiatan Migas yang Aman, Andal, dan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 14/12/2022, 19:20 WIB

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Teknik Lingkungan Migas menggelar program Management Walkthrough (MWT).

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra mengatakan, program MWT merupakan kunjungan lapangan yang dilaksanakan Ditjen Migas bersama manajemen Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau Pemegang Ijin Usaha Migas untuk memperkuat budaya keselamatan kerja.

Tak sekadar berkunjung, program tersebut juga mewadahi kebutuhan diskusi untuk sosialisasi Keselamatan Migas serta memecahkan masalah yang dihadapi di lapangan sekaligus memberikan semangat bagi para pelaku kegiatan usaha migas.

"MWT merupakan upaya 'jemput bola' Ditjen Migas untuk mengetahui kondisi riil bagi pekerja di lapangan yang perlu dibantu atau didukung. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan migas beroperasi secara aman, andal, dan tidak ada gangguan yang dapat memengaruhi produksi migas," kata Mirza dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (12/12/2022). 

Mirza menambahkan, kegiatan kunjungan ke lapangan migas, terutama di lokasi yang memiliki nilai strategis, dilakukan untuk mendukung ketahanan energi nasional. Lewat kegiatan MWT, pemerintah pun bisa menemukan sejumlah kendala dalam pencapaian target produksi migas ataupun distribusi bahan bakar ke masyarakat.

"Dari kunjungan ini, kami memetakan kendala yang ditemui Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Badan Usaha Hilir Migas di lapangan. Selanjutnya, kami coba berdiskusi dan memberikan masukan solusi agar kegiatan operasi migas dapat berjalan dengan lancar," ujar Mirza. 

Rangkaian MWT Ditjen Migas

Pada Agustus 2022, MWT dilakukan di PT Kilang Pertamina Internasional– Refinery Unit (RU) V Balikpapan dan PT Pertamina Hulu Mahakam.

Lokasi tersebut dipilih karena saat itu, PT Kilang Pertamina Internasional sedang melakukan turn around atau kegiatan pemeliharaan kilang yang melibatkan puluhan ribu pekerja.

Kegiatan tersebut dilakukan agar kilang RU V Balikpapan dapat terus beroperasi dengan kapasitas maksimal sebesar 260.000 barrel per hari.

Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan persiapan integrasi dengan proyek Kilang Pertamina Balikpapan. Dengan demikian, ketika proyek Kilang Pertamina Balikpapan selesai pada 2024, kilang sudah terintegrasi dan kapasitas dapat langsung ditingkatkan sebanyak 100.000 barrel per hari.

Peningkatan kapasitas tersebut membuat Kapasitas Kilang RU V Balikpapan sebagai kilang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 360.000 barrel per hari.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas menyampaikan Safety Toolbox Meeting dihadapan pekerja Turn Around Kilang RU V Balikpapan. 

Dok. Kementerian ESDM Direktur Teknik dan Lingkungan Migas menyampaikan Safety Toolbox Meeting dihadapan pekerja Turn Around Kilang RU V Balikpapan.

Di hadapan ribuan pekerja turn around, Mirza menyampaikan urgensi PT Kilang Pertamina Internasional dalam menjamin keselamatan pekerja, seperti pekerja organik, kontraktor, subkontraktor dan vendor-vendor.

Selain para pekerja, MWT Balikpapan juga dihadiri oleh Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional, GM RU V Balikpapan, dan perwira Pertamina.

Pada Oktober 2022, program MWT dilakukan di PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore South East Sumatera (OSES) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ).

Sebagai informasi, pengelolaan Wilayah Kerja (WK) OSES kini berada di bawah pengawasan PT PHE sejak 2018. Manajemen dan pengoperasian WK OSES sendiri menggunakan skema bagi hasil atau gross split sesuai peraturan yang berlaku mulai 6 September 2018 hingga 25 September 2038.

Pelaksanaan MWT ke OSES dilakukan dengan mendatangi Barge Falcon Force (FF) di Krisna Area. Pada kunjungan itu, Ditjen Migas juga menyerahkan poster Keselamatan Migas untuk mengingatkan urgensi keselamatan dalam kegiatan usaha hulu migas.

Berdasarkan kunjungan tersebut, Mirza menemukan kendala yang dihadapi operator. Salah satunya adalah kondisi lapangan dan usia fasilitas yang sudah tua.

"Fasilitas di lapangan sudah ada sejak 1970-an. Kendala ini menjadi tantangan untuk kami agar tetap dapat beroperasi dengan aman," ucap Mirza kepada pekerja dan manajemen di WK OSES. 

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra memberikan kata sambutan pada acara MWT Ditjen Migas ke PT PHE OSES. Dok. Kementerian ESDM Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra memberikan kata sambutan pada acara MWT Ditjen Migas ke PT PHE OSES.

Selain itu, masalah lain yang juga ditemukan adalah kebocoran pipa. Saat ini, kendala tersebut sudah dapat diatasi dengan menggunakan fasilitas sementara. Hal ini dilakukan sembari menunggu konstruksi pipa baru dari Cinta Area ke Krisna Area yang diprediksi akan selesai pada Mei 2023.

"Saya salut dengan upaya-upaya yang dilakukan pihak OSES dalam mengatasi kendala sehingga tetap bisa mengoperasikan lapangan. (Tentunya itu) bukan hal yang mudah. Akan tetapi, mereka tetap berjuang dan (mampu) berinovasi," imbuh Mirza. 

Pada kesempatan sama, General Manager PT PHE OSES Antonius Dwi mengatakan, pihaknya senang dapat menjadi lokasi MWT karena bisa menerima masukan yang konstruktif untuk memecahkan kendala yang dihadapi di lapangan. 

"Saat ini, kami fokus pada pemulihan produksi dengan memitigasi kebocoran pipa di jalur utama yang terjadi pada Juli 2022. Sekarang, pelan-pelan produksi sudah meningkat dan bisa normal kembali sembari melakukan pembaruan fasilitas secara bertahap," kata Antonius.

Sementara itu, Direktur Regional 2 PHE Wisnu Hindadari mengapresiasi kegiatan MWT yang diadakan Ditjen Migas. Menurutnya, MWT telah menumbuhkan rasa percaya diri pada para pekerja di lapangan. 

"Melalui kunjungan dan diskusi yang berlangsung secara konstruktif, saya yakin, kami dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat para pekerja yang ada di lapangan," ujar Wisnu.

Kegiatan MWT selanjutnya dilakukan di PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus dan Husky CNOOC Madura Limited (HCML) pada November 2022.

MWT dilakukan dengan mengunjungi depot liquefied petroleum gas (LPG) dan terminal bahan bakar minyak (TBBM), dan Integrated Terminal (IT) Surabaya PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus pada Rabu (9/11/2022).

Kegiatan MWT juga mencakup kunjungan Lapangan BD, MBH, MDA, MAC, dan GMS di Wilayah Kerja Husky CNOOC Madura Limited (HCML) pada Kamis (10/11/2022).

Kunjungan lapangan tersebut disertai dengan diskusi terkait informasi, status, serta keandalan pada operasi fasilitas produksi migas. Selain itu, Ditjen Migas juga melakukan diskusi terkait pemenuhan ketentuan aturan di PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus dan HCML.

Seperti pada kunjungan MWT sebelumnya, dilakukan pula penyerahan poster Keselamatan Migas untuk mengingatkan urgensi keselamatan dalam kegiatan usaha migas yang diserahkan oleh Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Regulasi dan Bantuan Hukum Hufron Asrofi.

Penyerahan poster Keselamatan Migas untuk mengingatkan urgensi keselamatan dalam kegiatan usaha migas pada kunjungan ke PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus
Dok. Kementerian ESDM Penyerahan poster Keselamatan Migas untuk mengingatkan urgensi keselamatan dalam kegiatan usaha migas pada kunjungan ke PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus

Terkait kunjungan MWT di PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ditjen Migas dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Regulasi dan Bantuan Hukum juga mendorong percepatan peralihan perizinan berusaha di PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah satu subholding PT Pertamina (Persero). Keputusan peralihan tersebut tertuang pada Keputusan Menteri ESDM No 215.K/MG.01/MEM.M/2022. Peralihan perizinan diharapkan dapat selesai sebelum masa berlaku berakhir, yaitu 31 Desember 2023.

Ditjen Migas dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus berkomitmen akan selalu melaksanakan koordinasi terkait status keandalan operasi seluruh peralatan dan instalasi dan tetap menjaga komitmen Keselamatan Migas yang terdiri dari keselamatan pekerja, keselamatan instalasi atau peralatan, keselamatan lingkungan, dan keselamatan umum.

Kunjungan MWT ke PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus. 

Dok. Kementerian ESDM Kunjungan MWT ke PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.

Kunjungan MWT di HCML dilakukan dengan menggelar diskusi terkait status pengembangan lapangan 3M (MBH-MDA-MDK) dan MAC. Salah satunya, pengembangan dilakukan pada Lapangan MBH dan fasilitas FPU Trunojoyo yang telah beroperasi dengan kapasitas maksimum sebesar 37 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan mengalirkan sales gas sebesar 28 MMSCFD.

Lapangan MDA sendiri telah commissioning pada Senin (14/11/2022) dengan kapasitas maksimum sebesar 90 MMSCFD dan telah mengalirkan sales gas sebesar 68 MMSCFD. Lapangan MDK, future development yang direncanakan beroperasi pada 2024 memiliki kapasitas 24 MMSCFD.

Sementara, lapangan MAC yang direncanakan beroperasi pada kuartal I 2023 saat ini telah terpasang well head platform (WHP) di offshore, mobile offshore production unit (MOPU) dalam proses fabrikasi di ASL Shipyard, dan masuk pada proses pengeboran.

Berdasarkan MWT dan diskusi terkait keandalan operasi fasilitas produksi di HCML, Ditjen Migas menyampaikan dukungan terhadap pengembangan lapangan yang dilakukan oleh HCML dengan tetap menjaga Keselamatan Migas.

Sebagai informasi, pelaksanaan kegiatan MWT akan dilanjutkan oleh Ditjen Migas pada 2023 untuk memastikan fasilitas migas dilakukan pemeliharaan sesuai dengan ketentuan standar dan perundangan yang berlaku. Tujuannya, agar terhindar dari kegagalan operasi, baik dalam mencapai program peningkatan produksi migas Indonesia maupun distribusi bahan bakar ke masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com